• Login
  • Register
Kamis, 30 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Ibu dan Ayah, dan Siapapun yang Sedang Mengasuh Balita.

Mubadalah Mubadalah
10/10/2016
in Aktual
0
sumber gambar: kompas

sumber gambar: kompas

16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

The American Academy of Pediatric (TAAP) menyarankan orangtua untuk mengurangi paparan sinar LED, baik dari ponsel pintar, tablet, dan televisi yang langsung kontak dengan mata bayi serta anak usia bawah lima tahun.

Paparan langsung sinar LED bisa merusak sistem otak dan mengganggu kemampuan motorik anak.

Namun, kekhawatiran yang sekarang menjadi perhatian TAAP adalah orangtua yang lebih memilih bermain ponsel ketimbang menghabiskan waktu bersama anak-anak.

Menurut laporan TAAP, lebih kurang 70 persen orangtua sibuk dengan ponsel, tablet, dan laptop ketika bersama anak-anak.

Situasi yang sering terjadi adalah saat anak mencoba berkomunikasi dan mengajak bermain, orangtua malah memberikan mereka tablet penuh dengan aplikasi permainan. Tujuannya supaya anak berhenti mengganggu orangtua.

Baca Juga:

6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

3 Jenis dan Karakteristik Teman Bermain Bagi Anak

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

Pada sebuah jurnal akademis yang dipublikasikan tahun 2015 bertajuk Cyber Babies: The Impact of Emerging Technology on Developing Infant, menguraikan bahwa berdasarkan neurosains stimulasi otak anak yang sering bermain ponsel, tablet, dan sebagainya terjadi penurunan ketika mereka dewasa.

Selain itu, perkembangan teknologi di ranah gadget ini telah membuat waktu berkomunikasi dan bermain anak serta orangtua terus menurun.

Nah, kondisi itu yang lebih berbahaya ketimbang sinar LED.

Uraian pada jurnal tersebut di atas menemukan bahwa setiap anak butuh bonding dengan orangtua lebih kurang 60 menit dalam satu hari.

Sebab, anak yang dari bayi sering bermain dan berbicara dengan ayah ibu terbukti memiliki kemampuan sosialisasi, toleransi, dan empati yang tinggi.

Ponsel dan tablet menjauhkan hubungan orangtua dengan anak. Dampak paling signifikan dari kondisi itu adalah tidak terpenuhinya perhatian serta kasih sayang orangtua pada anak secara baik serta maksimal.

Tantrum, sifat egois, keras kepala, dan suka memukul, merupakan ciri-ciri anak yang jarang mendapatkan waktu berkualitas bersama orangtua saat masih bayi.

Sumber: Kompas

Tags: anakBalitahindari lampu lcdhp dan tv
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

tadarus subuh

Tadarus Subuh Ke-24 : Apakah Semua Aktivitas Istri Harus Seizin Suami

18 Juni 2022
Allah mendengar suara perempuan

Moderasi Beragama Menurut Ulama KUPI

2 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

Makna Pancasila Menurut Ulama KUPI

2 Juni 2022
Ulama NU Tegaskan Ideologi Pancasila Sudah Final

Ulama NU Tegaskan Ideologi Pancasila Sudah Final

1 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

4 Dalil Al-Qur’an Tentang Pancasila Sesuai Syariat Islam

1 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

Pancasila Sumber Inspirasi Keadilan Gender

31 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • istri taat suami tidak kunjungi ayah yang sakit

    Kisah Istri Taat Suami tidak Kunjungi Ayah yang Sakit sampai Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Relasi Gender Melalui Kacamata Budaya Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Masa Tua adalah Masa Menua Bersama Pasangan
  • Bacaan Doa Ketika Melempar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah
  • Peran Anak Muda Dalam Mencegah Krisis Iklim
  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist