• Login
  • Register
Jumat, 15 Januari 2021
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Mandiri 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Wajah

    Suami Siram Air Keras ke Wajah Istri

    Jilbab

    Jilbab dan Penanda Kesalehan Muslimah

    Doa

    Doa untuk Para Korban Sriwijaya Air SJ 182

    Nasib Perempuan

    Mempertanyakan Ulang Nasib Perempuan

    Survei

    Tahun Baru dan Survei Seksualitas

    Kekerasan Seksual

    PP Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual Ditolak, Kenapa?

    Hak Perempuan

    Jalan Buntu Hak Perempuan di Sudan

    Tahun Baru

    Makna Tahun Baru dan Praktik Relasi Kesalingan

    Vaksin Covid-19

    Vaksin Covid-19, Gus Dur Dahului Ulama Azhar Soal Fatwa Halal Gelatin

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Menikah

    Benarkah Menikah Tolok Ukur Kesempurnaan Perempuan?

    Kekerasan

    Upaya Menundukkan Kekerasan terhadap Perempuan

    Feminisme

    Feminisme Memang dari Barat, Lalu Apa?

    Single Mom

    Single Mom adalah Ibu yang Hebat!

    Menulis

    Menulis Pengalaman Perempuan

    Laki-Laki

    Laki-Laki Adalah Sumberdaya Penghapusan Kekerasan Seksual

    Bahasa Cinta

    Mencintai Tidak Cukup Tanpa Bahasa Cinta

    Wirausaha

    Wirausaha Bukan Monopoli Siapa-siapa

    Kekerasan dalam Pacaran

    Kekerasan Dalam Pacaran: Menghambat Perkembangan Remaja

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Lian Gogali

    Lian Gogali dan Cita-Cita Memelihara Perdamaian

    Perempuan Mandiri

    Drakor Run On: Hilangkan Stigma Perempuan Mandiri

    Sastra

    Spirit Perempuan dalam Sastra dan Politik

    Nabi

    Nabi tak Pernah Mencaci-Maki

    Perempuan Pahlawan

    Wonder Woman 1984: Perempuan Pahlawan Menghancurkan Kejahatan

    Jalan Kehidupan

    Cinta sebagai Jalan Kehidupan Manusia

    Habibi

    Habibi, Rambutan dan Kurma

    Sahabat Nabi

    Asmara Sahabat Nabi yang Mengundang Malapetaka

    Hasrat

    Memfilter Hasrat dengan Minimalisme

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Ibn Katsir

    Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

    Perempuan Memakai Parfum

    Perempuan Memakai Parfum dalam Perspektif Mubadalah

    sujud istri pada suami perspektif mubadalah

    Jika dibolehkan, Suamipun Harusnya Sujud pada Istri

    Bagaimana Hukum Penggunaan Harta Suami oleh Istri?

    Ayat Nusyuz yang Tersembunyi

    kesalingan

    “Mainstreaming Mubadalah” dalam Kaidah Fiqh Isu-isu Keluarga

    Mengelola Dinamika Berkeluarga

    Islam dalam Pandangan Buya Husein

    Membuka Lembaran Tafsiran Indah, yang Berpihak pada Kaum Mustad’afin (Tamat)

  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Wajah

    Suami Siram Air Keras ke Wajah Istri

    Jilbab

    Jilbab dan Penanda Kesalehan Muslimah

    Doa

    Doa untuk Para Korban Sriwijaya Air SJ 182

    Nasib Perempuan

    Mempertanyakan Ulang Nasib Perempuan

    Survei

    Tahun Baru dan Survei Seksualitas

    Kekerasan Seksual

    PP Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual Ditolak, Kenapa?

    Hak Perempuan

    Jalan Buntu Hak Perempuan di Sudan

    Tahun Baru

    Makna Tahun Baru dan Praktik Relasi Kesalingan

    Vaksin Covid-19

    Vaksin Covid-19, Gus Dur Dahului Ulama Azhar Soal Fatwa Halal Gelatin

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Menikah

    Benarkah Menikah Tolok Ukur Kesempurnaan Perempuan?

    Kekerasan

    Upaya Menundukkan Kekerasan terhadap Perempuan

    Feminisme

    Feminisme Memang dari Barat, Lalu Apa?

    Single Mom

    Single Mom adalah Ibu yang Hebat!

    Menulis

    Menulis Pengalaman Perempuan

    Laki-Laki

    Laki-Laki Adalah Sumberdaya Penghapusan Kekerasan Seksual

    Bahasa Cinta

    Mencintai Tidak Cukup Tanpa Bahasa Cinta

    Wirausaha

    Wirausaha Bukan Monopoli Siapa-siapa

    Kekerasan dalam Pacaran

    Kekerasan Dalam Pacaran: Menghambat Perkembangan Remaja

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Lian Gogali

    Lian Gogali dan Cita-Cita Memelihara Perdamaian

    Perempuan Mandiri

    Drakor Run On: Hilangkan Stigma Perempuan Mandiri

    Sastra

    Spirit Perempuan dalam Sastra dan Politik

    Nabi

    Nabi tak Pernah Mencaci-Maki

    Perempuan Pahlawan

    Wonder Woman 1984: Perempuan Pahlawan Menghancurkan Kejahatan

    Jalan Kehidupan

    Cinta sebagai Jalan Kehidupan Manusia

    Habibi

    Habibi, Rambutan dan Kurma

    Sahabat Nabi

    Asmara Sahabat Nabi yang Mengundang Malapetaka

    Hasrat

    Memfilter Hasrat dengan Minimalisme

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Ibn Katsir

    Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

    Perempuan Memakai Parfum

    Perempuan Memakai Parfum dalam Perspektif Mubadalah

    sujud istri pada suami perspektif mubadalah

    Jika dibolehkan, Suamipun Harusnya Sujud pada Istri

    Bagaimana Hukum Penggunaan Harta Suami oleh Istri?

    Ayat Nusyuz yang Tersembunyi

    kesalingan

    “Mainstreaming Mubadalah” dalam Kaidah Fiqh Isu-isu Keluarga

    Mengelola Dinamika Berkeluarga

    Islam dalam Pandangan Buya Husein

    Membuka Lembaran Tafsiran Indah, yang Berpihak pada Kaum Mustad’afin (Tamat)

  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Islam dalam Pandangan Buya Husein

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
09/09/2020
in Figur, Ayat Quran, Hikmah
0
0
SHARES
707
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Islam memandang semua manusia sebagai ciptaan terhormat, Islam melarang  berbuat kezaliman kepada siapapun, dengan segala latar belakang apapun yang berbeda dengan kita,” begitulah kira-kira kata yang sering diungkapkan oleh KH. Husein Muhammad.

Ungkapan inspiratif tersebut memang membuat siapapun yang membacanya, hatinya akan terasa adem, sejuk, dan damai. KH. Husein atau yang kerap disapa akrab dengan Buya Husein memang sosok kiai pesantren yang kata-katanya dan ucapannya selalu meneduhkan.

Kesejukan yang ada di dalam diri Buya Husein, membuatnya selalu mabuk di saat beliau menjelaskan kemuliaan, dan keagungan sosok yang membawa agama Islam yaitu Baginda Nabi Muhammad Saw.

Bagi Buya Husein, Nabi Muhammad Saw merupakan sosok Nabi yang amat sangat mulia, yang tidak pernah merendahkan manusia atau mengurangi hak-haknya, sosok Nabi yang memperlakukan manusia sebagai manusia yang harus dihormati. Karena bagi Nabi Muhammad sepanjang dia manusia apapun latar belakangnya, apapun agamanya, apapun etnisnya, apapun bahasanya Nabi memperlakukannya sebagai manusia.

Bahkan, kata Buya Husein, ketika banyak orang yang memusuhi Nabi, ingin membunuh Nabi, dan mengingkari kenabiannya. Nabi tidak pernah melawannya, apalagi sampai mengingkari orang-orang yang memusuhinya. Justru sikap Nabi adalah dengan menghormatinya, mendekatinya dan merangkulnya dengan sentuhan yang menyejukan.

Baca Juga:

Benarkah Menikah Tolok Ukur Kesempurnaan Perempuan?

Upaya Menundukkan Kekerasan terhadap Perempuan

Feminisme Memang dari Barat, Lalu Apa?

Single Mom adalah Ibu yang Hebat!

Misalnya, dalam sebuah riwayat dari Imam Muslim, Buya Husein menceritakan bahwa Qois bin Saad dan Sahal Khunen sedang berada di daerah Qodisiyyah dekat Persia. Kemudian ada rombongan yang membawa jenazah melewati dihadapannya, mereka berdiri. Kemudian ada orang yang bertanya “hai Qois dan Sahal itu adalah jenazah orang Yahudi kenapa kalian berdiri?” Mereka menjawab, “dahulu ketika bersama Nabi Muhammad saw, pernah juga bertemu dengan jenazah orang Yahudi maka kemudian Nabi berdiri.” Ketika ditanya, “kenapa Engkau berdiri ya Rasul?”, Nabi menjawab, “bukankah dia manusia”.

Masya Allah, betapa agung dan mulianya sikap yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Mungkin seperti inilah bentuk ajaran Islam yang sesungguhnya dipraktikan oleh Nabi Muhammad Saw, yaitu dengan memandang semua manusia sebagai manusia seutuhnya dan dalam memberikan penghormatan, jangan pernah memandang apa agama, suku, dan bahasanya.

Begitulah kira-kira kisah-kisah sosok Nabi Muhammad yang sering diceritakan oleh Buya Husein kepada murid-muridnya, termasuk saya… hehe. Tapi sayangnya kisah-kisah inspiratif yang membawa pesan kedamaian, kesejukan, dan toleransi seperti ini masih belum populer dan tersebar dikalangan masyarakat kita.

Sebagian masyarakat kita justru masih cenderung memusuhi, membenci, menyakiti, bahkan sampai menyegel dan merusak rumah ibadah mereka yang berbeda agama. CNN Indonesia mencatat, sejak pasca reformasi hingga 2015, ada sebanyak 1000 kasus pembakaran gereja di Indonesia dan pada 20 Juli 2020 kemarin, terjadi kasus penyegelan bakal makam masyarakat Akur Sunda Wiwitan berada di kawasan Curug Go’ong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Astaghfirullahan ‘adzim…

Dari data tersebut seharusnya membuat kita sadar karena kebebasan beragama di negeri kita masih pada tingkatan yang sangat rendah, dan seharusnya menjadi bahan untuk introspeksi diri kita sebagai muslim, karena bagaimanapun juga masih banyak saudara-saudara kita yang masih menjadi korban.

Dan sedihnya, dari beberapa kasus yang terjadi, justru berasal dari beberapa golongan ormas yang mengatas namakan Islam, yang menganggap bahwa mereka yang berbeda dengannya adalah kafir dan harus dibunuh. Astaghfirullahan ‘adzim ….

Dari permasalahan di atas membuat saya menjadi penasaran, sebetulnya ada faktor apa sih yang membuat mereka menjadi seperti itu ? Akhirnya jawaban tersebut saya dapatkan juga dari Buya Husein.

Menurut Buya Husein ada faktor inti yang mempengaruhi mereka. Faktor tersebut kata beliau adalah faktor ketidaktahuan.

“Mereka yang melakukan tindakan membenci, memusuhi, mencaci maki, mengkafiri menyebarkan hoax, menyalahkan orang lain dan hal negatif lainnya. Itu merupakan tindakan  karena ketidaktahuan dirinya terhadap orang lain. Sehingga mereka melakukan tindakan membenci, memusuhi dan sebagainya,” kata Buya Husein.

Faktor inti permasalahan tersebut, saya kira harus segera diatasi, minimalnya dapat diminimalisir dengan kita mau berpikir menggunakan kesadaran yang memposisikan manusia sebagai manusia seutuhnya, yaitu dengan tidak menyakiti, membenci, memusuhi, mengkafiri, dan menyalahkan. Karena bagaimanapun juga mereka yang berbeda adalah sama seperti kita, yang sebetulnya harus kita hormati, jaga, kasihi, dan sayangi.

Terlebih al-Qur’an sendiri dalam surat al-Hujarat ayat 13 memerintahkan untuk saling kenal mengenal, ayat tersebut berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.

Dengan begitu, visi al-Qur’an sebagai kerahmatan untuk alam semesta (rahmatan lil ‘alamin) dapat diwujudkan, dirasakan, dipraktikkan dengan baik bagi seluruh umat manusia. Sehingga dengan kehadiran Islam, menurut Buya Husein, membuat orang-orang di sekitar kita merasakan kedamaian, kesejukan, kenyamanan dan aman dari ancaman. []

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Lian Gogali

Lian Gogali dan Cita-Cita Memelihara Perdamaian

14 Januari 2021
Nabi

Nabi tak Pernah Mencaci-Maki

12 Januari 2021
Jalan Kehidupan

Cinta sebagai Jalan Kehidupan Manusia

11 Januari 2021
Ibn Katsir

Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

9 Januari 2021
Sahabat Nabi

Asmara Sahabat Nabi yang Mengundang Malapetaka

8 Januari 2021
Persalinan

Empat Bidan Fenomenal Penolong Persalinan Minim Trauma

7 Januari 2021
No Result
View All Result
qiraah mubadalah shop

TERPOPULER

  • Persalinan

    Empat Bidan Fenomenal Penolong Persalinan Minim Trauma

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapan Talak Jatuh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apa Kita Perlu Pura-pura Bodoh untuk Mendapatkan Jodoh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memfilter Hasrat dengan Minimalisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitos Kesempurnaan Perempuan dan Standar Feminitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Benarkah Menikah Tolok Ukur Kesempurnaan Perempuan?
  • Upaya Menundukkan Kekerasan terhadap Perempuan
  • Feminisme Memang dari Barat, Lalu Apa?
  • Single Mom adalah Ibu yang Hebat!
  • Lian Gogali dan Cita-Cita Memelihara Perdamaian

Komentar Terbaru

    071835
    Views Today : 1010
    Server Time : 2021-01-15
    • Tentang
    • Redaksi
    • Kontributor
    Kontak kami:
    redaksi@mubadalah.id

    © 2020 MUBADALAH.ID

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Aktual
    • Kolom
      • Keluarga
      • Personal
      • Publik
    • Khazanah
      • Hikmah
      • Hukum Syariat
      • Pernak-pernik
      • Sastra
    • Rujukan
      • Ayat Quran
      • Hadits
      • Metodologi
      • Mubapedia
    • Tokoh
    • Login
    • Sign Up

    © 2020 MUBADALAH.ID

    Selamat Datang!

    Login to your account below

    Forgotten Password? Sign Up

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist