• Login
  • Register
Sabtu, 25 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Kisah Vivian: Gerakan Women Support Women dalam Film Moxie

Privilege yang dimiliki oleh masing-masing orang, dapat dipahami bahwa melalui film Moxie ini, setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam sebuah gerakan

Muallifah Muallifah
10/05/2022
in Film
0
Film Moxie

Film Moxie

65
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Film Moxie ini merupakan cerita seorang perempuan yang menentang patriarki di lingkungan sekolah, Vivian namanya. Gerakan yang disebut “Moxie” terinspirasi dari nostalgia yang diwariskan dari masa ke masa terkait aktivisme tahun 90-an dan pergerakan women support women dalam upaya menyingkirkan sistem patriarki dan aksi misoginis yang masih terjadi di era kini.

Daftar Isi

  • Vivian, Film Moxie, dan Gerakan Women Support Women
  • Gerakan perempuan sesuai dengan latar belakang sosial
  • Women Support Women dalam Gerakan yang Dilakukan

Vivian, Film Moxie, dan Gerakan Women Support Women

Kisah Vivian ini terinspirasi dengan cerita ibunya dalam melakukan perlawanan ketidaksetaraan gender. Ia berusaha untuk melakukan gerakan “Moxie” karena melihat ketidakadilan yang terjadi di sekolahnya. Mulai dari relasi timpang, mengunggulkan siswa laki-laki hingga pemerkosaan yang dialami oleh teman sekolahnya.

Vivian melakukannya dengan cara yang berbeda, yakni menyebar tulisan yang berisi gerakan-gerakan perempuan melawan ketidakadilan yang disebut “Moxie”. Ia meletakkan di toilet sekolah sehingga bisa dibaca oleh siswa di sekolah tersebut. Dalam melakukan gerakan tersebut, tidak ada yang tahu bahwa Vivian adalah orang dibalik gerakan tersebut.

Meskipun demikian, dari gerakan  itulah, banyak keresahan-keresahan yang disuarakan oleh siswi di sekolah tersebut. Mulai dari keterlibatan perempuan pada saat menentang pakaian, hingga pelecehan seksual di sekolah.

Gerakan perempuan sesuai dengan latar belakang sosial

Perlu dipahami bahwa, gerakan yang dilakukan oleh perempuan dalam film ini disesuaikan dengan latar belakang sosial. Misalnya dalam gerakan menentang pakaian. Di Negara Barat, kita ketahui bahwa persoalan pakaian tidak dipertentangkan oleh aturan agama, adat, dan norma. Sehingga penentangan yang dilakukan oleh Vivian dengan teman-temannya akibat aturan pakaian, yang semestinya sama dengan laki-laki, harus diperjuangkan.

Baca Juga:

Mengenal Konsep Feminisme Islam Nurcholish Madjid

Menyuarakan Keadilan Gender tanpa Menabrak Nilai Budaya Nusantara

Utang Piutang Bermasalah? Perhatikan Tiga Rukun Ini!

Pentingnya Menerapkan 4 Pola Pendidikan yang Adil Terhadap Anak

Ditambah lagi dengan budaya seperti pergaulan bebas, minuman keras, dll. Tidak bisa menjadi referensi penuh untuk kita melakukan gerakan-gerakan “Moxie”. Akan tetapi, semangat memperjuangkan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan, harus menjadi referensi wajib yang perlu kita lakukan dalam melihat fenomena itu di sekitar kita.

Women Support Women dalam Gerakan yang Dilakukan

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam film Moxie ini, termasuk tentang “women support women”. Keterlibatan seorang ibu, bagi anak perempuan yang sudah remaja, ia menjadi teman dialog. Pada masa remaja, kehadiran sosok ibu yang ditampilkan oleh ibu Vivian, menjadi salah satu pelajaran sangat penting untuk penonton.

Dukungan yang dilakukan oleh ibunya kepada seorang anak gadis dalam mendengarkan cerita seorang anak gadis, sangat penting untuk dipahami oleh penonton. Di samping itu, teman Vivian seperti: Lucy, Caitlin, Kiera, serta temannya di sekolah menjadi support penuh dalam gerakan “Moxie”.

Hal tersebut bisa dilihat dari dukungan penuh yang dilakukan melalui media sosial. Serta support dari teman sekolahnya. Vivian memiliki privilege sebagai perempuan kulit putih. Ia bisa saja bersuara dengan cara apapun. Sebab ia sebagai kelompok yang dianggap memiliki kuasa di negara tersebut.

Di samping itu, Claudia, seorag gadis Asia merupakan sahabatnya sejak kecil juga menjadi salah satu orang yang mendukungnya.. Meskipun demikian, Claudia sempat gegabah dengan keputusannya mengaku sebagai orang di belakang “Moxie” sehingga menyebabkan dirinya dikeluarkan dari sekolah. Dalam kasus ini, Claudia tidak memiliki privilege seperti Vivian.

Privilege yang dimiliki oleh masing-masing orang, dapat dipahami bahwa melalui film Moxie ini, setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam sebuah gerakan. Setiap orang memiliki privilege tersendiri. Sehingga masing-masing saling melengkapi kekurangan dan kelebihan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini bisa dilihat dari kehadiran Lucy, sebagai perempuan gadis hitam. Ia membuat media sosial “Moxie” agar bisa menjangkau banyak orang.

Akhirnya, atas kejadian itu, Vivian kemudian mengaku bahwa dirinya adalah “Moxie”. Ia kemudian mengkoordinir sekolahnya untuk bersuara atas kasus pelecehan yang dilakukan dialami oleh Emma. Kasus pelecehan seksual adalah kasus yang berat, serta jarang diungkapkan oleh korban. Apalagi ketika hal itu dilakukan oleh seseorang yang masih terikat dengan sekolah, maka hukumnya menjadi wajib untuk diusut tuntas. Itulah yang diperjuangkan oleh Vivian.

Dalam kehidupan nyata, penting sekali kehadiran perempuan untuk mendukung perempuan, khususnya masalah yang melibatkan tentang perempuan. Sebab bagaimanapun, hal itu penting dilakukan agar suara dari keresahan yang dialami bisa didengar, dan semakin banyak orang yang juga mengetahuinya. []

Tags: Film MoxieGenderkeadilanKesetaraanWomen Support Women

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Dinamika Konflik dalam Keluarga

Ungkap Dinamika Konflik dalam Keluarga di Film Ngeri-ngeri Sedap

20 Juni 2022
Film Hamid

Film Hamid tentang Cinta, Ketulusan dan Kemanusiaan

8 Juni 2022
Perjuangan Perempuan Karier

Kisah Bapak Rumah Tangga dan Perjuangan Perempuan Karier

2 Juni 2022
Film Mimi

Tonton Film Mimi Sebelum Melakukan Praktik Surogasi!

31 Mei 2022
Pesan Parenting Drama Korea

Pesan Parenting Drama Korea: Anak Bukanlah Media Penerus Mimpi Orang Tua yang Terputus

30 Mei 2022
Korban Pelecehan Seksual

Susahnya Mencari Keadilan bagi Korban Pelecehan Seksual

28 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehidupan Perempuan

    Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Tips Pencegahan Kekerasan Seksual Perspektif Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan
  • Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua
  • Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist