Mubadalah.id – Ketua Majelis Zikir dan Pikir Puser Bumi, Rieke Diah Pitaloka, menyerukan kebangkitan ulama perempuan Indonesia. Seruan ini ia sampaikan dalam acara Deklarasi Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia yang digelar di Masjid Puser Bumi, Gunung Jati, Cirebon, pada Ahad pagi, 18 Mei 2025.
Rieke mengungkapkan kegelisahannya terhadap kondisi bangsa saat ini. Ia menyoroti berbagai persoalan krusial seperti kemiskinan, kekerasan, anak-anak yang putus sekolah, pengangguran, perdagangan manusia. Hingga korupsi dan utang negara yang kian membengkak.
“Narasi tentang kas negara yang kosong menjadi ironi saban hari yang beriringan dengan korupsi yang terus menggurita,” ujar Rieke. Ia menambahkan, situasi tersebut ibarat pertaruhan yang tak mengusik para pemimpin negeri, sementara rakyat terus menderita.
Oleh karena itu, Rieke menyerukan pentingnya membangkitkan kesadaran kolektif. Terutama di kalangan perempuan, untuk mengorganisir diri dan bergerak bersama demi memulihkan luka-luka negeri.
“Dari Majelis Zikir dan Pikir Puser Bumi Desa Astana Gunung Jati Cirebon, mari kita teguhkan kembali komitmen para wali Allah untuk mewujudkan maqashid al-syariah untuk keadilan sosial, kemaslahatan umat, dan rahmat bagi semesta,” tegas Rieke.
Ia juga menyampaikan harapan dan doa agar para kiai dan nyai diberi kekuatan menjaga peran pesantren sebagai jembatan menghadapi tantangan zaman. Baik autentik maupun modern secara harmonis.
Mengakhiri sambutannya, Rieke mengingatkan pesan para leluhur bahwa perjuangan harus berlandaskan dengan iman, nurani, dan semangat pantang menyerah.
“Jiwa yang pantang menyerah adalah cahaya Islam yang akan menuntun pada keselamatan dan kebahagiaan. Karena kita lahir dari rahim berhampar merah putih,” pungkasnya. []