• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Bertahan Hidup adalah Sebuah Pencapaian

Tidak perlu insecure, karena kita tidak diwajibkan untuk berprestasi. Tuhan hanya memerintahkan kita untuk berjuang dan berusaha

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
19/01/2024
in Personal
0
Bertahan Hidup

Bertahan Hidup

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa waktu lalu saya melihat postingan seorang warga Palestina yang menyatakan kesedihannya. Ia melihat teman-temannya di berbagai negara sudah mulai mencapai cita-citanya satu per satu, ada yang lulus kuliah, menjadi dokter, dsb. Ia lalu mengatakan dengan sangat sedih bahwa pencapaian terbesarnya sejauh ini adalah bertahan hidup.

Di sisi lain, akhir tahun kemarin adalah ajang memamerkan kaleidoskop atau rekapitulasi pencapaian  selama tahun 2023. Banyak yang mencapai prestasi yang outstanding, banyak juga yang mengalami kesedihan dan kerugian. Tak lupa juga peristiwa di Palestina.

Seringkali kita lantas insecure dan merasa diri ini tidak berguna karena tidak memiliki prestasi sebaik teman kita. Tapi ada yang tidak kita sadari bahwa pencapaian semua orang itu selalu disertai dengan sebuah kondisi. Minimalnya kondisi tubuh yang sehat jiwa dan fisiknya, serta kondisi lingkungan yang baik-baik saja, artinya bukan dalam peperangan atau kesulitan makanan.

Saya masih ingat pidato Angelina Jolie yang mengatakan bahwa ia beruntung karena dia memiliki jalan hidup yang menuntunnya menjadi aktris. Sementara di tempat lain, ada perempuan yang memiliki kemampuan dan hasrat yang sama namun dia hanya bisa duduk di kamp pengungsian.

Artinya prestasi hanya bisa kita capai jika memang jalan hidup dan lingkungan merestui. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa menjalani kehidupannya dengan normal sehingga bertahan hidup adalah sebuah pencapaian baginya.

Baca Juga:

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Konstruksi Kemandirian Anak dalam Bayang-bayang Ekspektasi Figur Ayah

Bertahan Hidup saat Perang adalaah Pencapaian

Dalam kondisi peperangan sebagaimana yang terjadi di Palestina saat ini, tak ada yang bisa dilakukan kecuali bertahan hidup. Mencoba mencari bahan makanan dari satu tempat ke tempat lain, memakan apa yang bisa dimakan.

Bertahan hidup dengan satu kali makan sehari. Bertahan dari dinginnya udara, tinggal di kamp pengungsian yang sangat dingin dan sesak. Buang air di tempat seadanya, memakai pakaian seadanya. Tidak banyak yang bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Maka bertahan hidup adalah sebaik-baiknya pencapaian.

Sakit parah dan Bertahan adalah Pencapaian

Saat ini saya sedang mengalami sakit fisik dan mental. Saya harus kontrol ke psikiater dan dokter saraf secara rutin. Saya juga harus mengonsumsi obat terus menerus. Ada kalanya saya bisa menjalani hidup dengan normal, namun ada kalanya saya tak mampu. Segala aktivitas harian saya terhenti, seperti menulis, membuat sabun dan promosi sabun.

Padahal kondisi saya ini masih sangat ringan. Saya hanya tidak bisa beraktivitas secara normal, namun segala aktivitas terhenti, artinya saya juga tidak bisa mencapai prestasi sebagaimana orang lain. Sementara ada banyak sekali orang yang sudah bekerja keras semasa hidupnya, berjuang untuk keluarga dan lingkungannya, tapi ia mendapat ujian dengan sakit yang sangat parah. Seperti teman saya yang mengalami kanker tulang.

Ia adalah guru yang juga penggerak di kampungnya. Ia yang memberdayakan ibu-ibu di kampungnya dalam membuat kain ecoprint. Ia juga membuat rumah baca dan ia yang menginisiasi gerakan berbagi nasi bungkus bersama temannya.

Makin hari penyakitnya makin parah, meski ia selalu semangat menjalani harinya. Seadainya ia tidak sakit, saya yakin akan banyak pencapaian yang ia raih. Akan banyak ibu-ibu yang terbantu di kampungnya. Namun dalam kondisi seperti itu, bertahan hidup adalah pencapaian terbesar baginya.

Bertahan dari Depresi adalah Pencapaian

Baru-baru kita mendapat kabar duka dari aktor Korea Lee Sun-kyun. Ia melakukan bunuh diri akibat kasus yang menimpanya. Depresi merupakan kondisi yang sangat berat bagi penderitanya. Beberapa penyintas mampu bertahan, namun beberapa penyintas memutuskan bunuh diri.

Dalam kondisi seperti ini, bertahan hidup bukan perkara mudah. Ada banyak yang perlu dilewati untuk tetap teguh menjalani kehidupan. Maka bertahan hidup adalah prestasi yang luar biasa bagi penyintas depresi.

Perlu kita sadari bahwa prestasi bisa kita capai jika kondisi memang mendukung. Misal kondisi fisik dan mental sehat, lingkungan juga aman. Namun kita menghadapi kesulitan ekonomi atau keluarga terdekat mengalami sakit parah, maka kondisi ini tidak lantas membuat kita mampu melakukan pencapaian.

Tak lupa pula kata Angelina Jolie, kita beruntung berada di situasi yang aman, bukan di kamp pengungsian. Sehingga semua prestasi yang kita hasilkan adalah bentuk kasih sayang Tuhan serta keberuntungan, bukan serta merta hasil kerja keras kita. Tidak perlu insecure apalagi merasa rendah diri karena kita tidak diwajibkan untuk berprestasi. Tuhan hanya memerintahkan kita untuk berjuang dan berusaha. []

Tags: Bertahan Hidupcita-citaKesehatan MentalMimpiSelf Love
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID