• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Dari KPG, Aku Belajar 9 Nilai Utama Gus Dur

9 nilai utama Gus Dur ini harus menjadi fondasi bagi kita semua, untuk selalu melanjutkan teladan yang telah Gus Dur ajarkan

Ratu Mawaddah Ratu Mawaddah
25/01/2024
in Publik
0
KPG Gus Dur

KPG Gus Dur

692
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada 6 Oktober 2023, saya bersama teman-teman kelas mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF untuk pertama kalinya mengikuti KPG (Kelas Penggerak Gus Dur).

Pada awalnya saya tidak tertarik untuk mengikuti kelas tersebut, namun karena dorongan dan perintah dari pengasuh kami, Abi Marzuki Wahid, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti KPG ini.

Di dalam KPG saya diajarkan banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru, baik soal pemikiran, gerakan dan teladan dari sosok KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sehingga hal inilah yang membuat saya yang awalnya tidak tertarik, menjadi tertarik. Karena di sini, saya dapat memperdalam pengetahuan soal Gus Dur.

KPG yang digelar oleh Gusdurian Cirebon ini, berlangsung selama tiga hari, 6-8 Oktober 2023. Di hari pertama saya diajarkan para fasilitator, seperti Mbak Marleni Adiya, Mbak Ning, Mbak Eva Zulfah dan Kang Cecep tentang materi “Membangun Tekad: Bina Suasana dan Mengenal Diri: Leadership.”

Lanjut di hari kedua, inilah yang membuat saya tertarik untuk merefleksikannya. Di hari kedua ini saya diajarkan untuk “Mengenal Gus Dur: Biografi Intelektual dan Inspirasi Gus Dur: 9 Nilai Utama Gus Dur.”

Baca Juga:

Humor Kritis di Layar Televisi: Menjaga Ruang Demokrasi

9 Nilai Paradigma KUPI

3 Nilai dari Misi Kemaslahatan

Mandat Utama Manusia di Muka Bumi

Dalam materi inspirasi Gus Dur: 9 nilai utama Gus Dur, membuat saya lebih kagum kepada sosok Gus Dur. Karena meskipun Gus Dur telah meninggalkan kita 14 tahun yang lalu. Namun 9 nilai utama Gus Dur ini masih terus hidup dan abadi di semua para murid-murid, pencinta, sahabat dan seluruh jaringan Gusdurian.

9 Nilai Utama Gus Dur

Adapun 9 nilai utama Gus Dur yang saya kutip di website gusdur.net sebagai berikut:

Pertama, Ketauhidan. Ketauhidan bersumber dari keimanan kepada Allah sebagai yang Maha Ada, satu satunya Dzat hakiki yang Maha Cinta Kasih, yang disebut dengan berbagai nama. Nilai ini didapatkan lebih dari sekedar diucapkan dan dihafalkan, tetapi juga disaksikan dan disingkapkan.

Ketauhidan menghunjamkan kesadaran terdalam bahwa Dia adalah sumber dari segala sumber dan rahmat kehidupan di jagad raya. Pandangan ketauhidan menjadi poros nilai-nilai ideal yang diperjuangkan Gus Dur melampaui kelembagaan dan birokrasi agama.

Ketauhidan yang bersifat ilahi itu diwujudkan dalam perilaku dan perjuangan sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan dalam menegakkan nilai nilai kemanusiaan.

Kedua, Kemanusiaan. Kemanusiaan bersumber dari pandangan ketauhidan bahwa manusia adalah mahluk Tuhan paling mulia yang dipercaya untuk mengelola dan memakmurkan bumi. Kemanusiaan merupakan cerminan sifat-sifat ketuhanan. Kemuliaan yang ada dalam diri manusia mengharuskan sikap untuk saling menghargai dan menghormati.

Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya, demikian juga merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Tuhan Sang Pencipta. Dengan pandangan inilah, Gus Dur membela kemanusiaan tanpa syarat.

Keadilan

Ketiga, Keadilan. Keadilan bersumber dari pandangan bahwa martabat kemanusiaan hanya bisa kita penuhi dengan adanya keseimbangan, kelayakan, dan kepantasan dalam kehidupan masyarakat. Keadilan tidak sendirinya hadir di dalam realitas kemanusiaan dan karenanya harus kita perjuangkan.

Perlindungan dan pembelaan pada kelompok masyarakat yang negara perlakukan tidak adil, merupakan tanggungjawab moral kemanusiaan. Sepanjang hidupnya, Gus Dur rela dan mengambil tanggungjawab itu, ia berpikir dan berjuang untuk menciptakan keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Keempat, Kesetaraan. Kesetaraan bersumber dari pandangan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Tuhan. Kesetaraan meniscayakan adanya perlakuan yang adil, hubungan yang sederajat, ketiadaan diskriminasi dan subordinasi, serta marjinalisasi dalam masyarakat.

Nilai kesetaraan ini, sepanjang kehidupan Gus Dur, tampak jelas ketika melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap kaum tertindas dan dilemahkan, termasuk di dalamnya adalah kelompok minoritas dan kaum marjinal.

Kelima, Pembebasan. Pembebasan bersumber dari pandangan bahwa setiap manusia memiliki tanggungjawab untuk menegakkan kesetaraan dan keadilan, untuk melepaskan diri dari berbagai bentuk belenggu.

Semangat pembebasan hanya jiwa yang merdeka miliki, bebas dari rasa takut, dan otentik. Dengan nilai pembebasan ini, Gus Dur selalu mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya jiwa-jiwa merdeka yang mampu membebaskan dirinya dan manusia lain.

Keenam, Kesederhanaan. Kesederhanaan bersumber dari jalan pikiran substansial, sikap dan perilaku hidup yang wajar dan patut. Nilai ini menjadi konsep kehidupan yang kita hayati dan lakoni sehingga menjadi jati diri. Kesederhanaan menjadi budaya perlawanan atas sikap berlebihan, materialistis, dan koruptif. Kesederhanaan Gus Dur dalam segala aspek kehidupannya menjadi pembelajaran dan keteladanan.

Persaudaraan

Ketujuh, Persaudaraan. Persaudaraan bersumber dari prinsip-prinsip penghargaan atas kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan semangat menggerakkan kebaikan. Persaudaraan menjadi dasar untuk memajukan peradaban. Sepanjang hidupnya, Gus Dur memberi teladan dan menekankan pentingnya menjunjung tinggi persaudaraan dalam masyarakat, bahkan terhadap yang berbeda keyakinan dan pemikiran.

Kedelapan, Kesatriaan. Kesatriaan bersumber dari keberanian untuk memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai yang diyakini dalam mencapai keutuhan tujuan yang ingin diraih.

Proses perjuangan dapat kita lakukan dengan mencerminkan integritas pribadi: penuh rasa tanggung jawab atas proses yang harus kita jalani dan konsekuensi yang kita hadapi, komitmen yang tinggi serta istiqomah.

Keksatriaan yang Gus Dur miliki mengedepankan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani proses, seberat apapun. Serta dalam menyikapi hasil yang ia capai.

Kesembilan, Kearifan Tradisi. Kearifan tradisi bersumber dari nilai-nilai sosial-budaya yang berpijak pada tradisi dan praktik terbaik kehidupan masyarakat setempat. Kearifan tradisi Indonesia di antaranya berwujud pada dasar negara Pancasila, Konstitusi UUD 1945, prinsip Bhineka Tunggal Ika, serta seluruh tata nilai kebudayaan Nusantara yang beradab.

Gus Dur menggerakkan kearifan tradisi dan menjadikannya sebagai sumber gagasan dan pijakan sosial-budaya-politik dalam membumikan keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan, tanpa kehilangan sikap terbuka dan progresif terhadap perkembangan peradaban.

9 nilai Gus Dur ini menjadi kunci utama bagi kita semua, agar kita tidak selalu merendahkan, mendiskriminasi, bahkan sampai merusak dan menghilangkan tradisi yang ada di lingkungan kita. Oleh sebab itu, 9 nilai ini harus menjadi fondasi bagi kita semua, untuk selalu melanjutkan teladan yang telah Gus Dur ajarkan. []

Tags: gus durkelasKGPnilaiPenggerakutama
Ratu Mawaddah

Ratu Mawaddah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version