• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Nafas Qur’ani dalam Laga-laga Piala Dunia

Deman Piala Dunia 2022 semakin terasa. Laki-laki dan perempuan boleh menikmati keindahan sepakbola. Menarik untuk mengkaji bagaimana perspektif ayat-ayat Al-Quran terhadap turnamen sepakbola itu sendiri.

Khairul Anwar Khairul Anwar
18/11/2022
in Publik, Rekomendasi
0
Piala Dunia

Piala Dunia

493
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bicara Piala Dunia, maka kita bicara sepakbola. Piala Dunia adalah sebuah turnamen sepakbola antar negara di dunia yang tahun ini dihelat di Qatar. Setiap negara berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Lapangan hijau adalah arena mereka berlaga. Senjata mereka bukan pedang, apalagi parang, tapi skill dan strategi dalam mengolah dan memainkan si kulit bundar.

Menarik untuk melihat bagaimana persaingan antar negara merebut supremasi tertinggi sepakbola dunia. Tapi, berhubung ini bukan media olahraga, saya tentu tidak akan membahas sepakbola dari sisi prediksi pertandingan. Lebih lanjut, menarik apabila kita kaji turnamen sepakbola dari sudut pandang ayat-ayat Al-Qur’an.

Al-Qur’an memang tak menyebut istilah ‘Piala Dunia’, begitu pula ‘sepakbola’ juga tidak dijelaskan di dalam kitab suci umat Islam tersebut. Namun, beberapa ayat di dalam Al-Qur’an mengandung nilai-nilai yang itu ada kaitannya jika kita tarik atau kita hubungkan dengan sebuah kompetisi atau pertandingan olahraga.

Al-Qur’an membicarakan tentang ‘berlomba-lomba dalam kebaikan’, ‘bersikap jujur dan adil’ ‘pentingnya kerja keras’, dan ‘prinsip kerjasama yang baik’. Keempat nilai ini yang akan coba saya ulas untuk mengkaji sisi Piala Dunia dari kacamata ayat-ayat Al-Qur’an.

Setiap Tim Berlomba-Lomba Menjadi yang Terbaik

Dalam surat Al-Baqoroh ayat 148 ditegaskan bahwa ‘berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan’. Potongan ayat ini menyuruh umat muslim untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Nah, menurut saya, ajang Piala Dunia ini adalah sarana bagi setiap tim untuk unjuk gigi dalam meraih keberhasilan.

Baca Juga:

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Setiap tim akan selalu berusaha menampilkan permainan terbaiknya.  Tidak ada kemudian tim yang mau mengalah begitu saja. Apalagi pertandingan sepak bola di zaman modern ini sudah dilengkapi dengan teknologi Video Assisten Referre (VAR) dan teknologi-teknologi lainnya. Sehingga segala bentuk kecurangan, meski itu secuil pun, pasti akan terdeteksi oleh perangkat pertandingan.

“Berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan” prinsip inilah yang selalu Tuhan tekankan kepada hambanya. Kebaikan yang bagaimana? Jika kita kaitkan dengan olahraga sepak bola, maka kebaikan itu bisa berupa perjuangan untuk meraih kemenangan di setiap pertandingannya, kebaikan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia, sebab membuat masyarakat tersenyum bahagia adalah perbuatan mulia, hingga kebaikan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

Sportivitas Hal Utama dalam Sepakbola

Sportivitas tentu saja merupakan nilai utama yang paling berharga dalam setiap perhelatan pertandingan olahraga, termasuk Piala Dunia. Tanpa sportivitas, seseorang sulit menggapai prestasi terbaik, yang menuntut kerja keras dan kedisiplinan tinggi. Sportivitas juga menjadi harga mati bagi setiap jiwa seseorang baik itu pemain atau atlet, pelatih, hingga suporter.

Arti kata sportivitas adalah sikap adil, jujur terhadap lawan, mengakui keunggulan lawan. Perintah jujur telah tercantum dalam Al Quran dan hadits. Salah satunya dalam surat Al Ahzab ayat 70, yang artinya: “”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”

Banyak pemain dan pelatih sepakbola ingin menang dalam suatu pertandingan, tapi kalau tidak kita landasi dengan kejujuran, kemenangan tidak akan terwujud. Pemikiran seperti inilah yang mesti terpegang setiap insan di sepakbola. Mereka semua harus punya prinsip bahwa main bola itu harus jujur tidak boleh bohong. Tidak boleh curang apalagi sengaja mencederai lawan.

Nilai-nilai kejujuran itu dapat kita implementasikan setiap pemain dalam beberapa hal. Misalnya, hormat dan taat kepada aturan (rules of the game). Aturan pertandingan dibuat untuk memastikan bahwa pertandingan berjalan dengan adil, menyenangkan dan aman. Setiap pemain juga harus punya sikap respek kepada tim lawan. Kata-kata kotor, rasis, entah itu kepada kubu lawan, wasit, atau penonton perlu kita hindari.

Bentuk kejujuran lainnya adalah menghormati setiap keputusan wasit. Berselisih dengan wasit atas sebuah keputusan yang kita anggap tidak tepat hanya akan menghabiskan energi, baik itu keputusan yang tepat ataupun salah. Pemain yang sportif mungkin akan merasa kesal tapi akan tetap menghargai keputusan wasit atau pelatih dan akan tetap memberikan semangat kepada rekannya yang lain, terutama saat mereka membuat kesalahan.

Prinsip Kerja Keras dan Kerjasama

Piala Dunia juga berbicara soal kerja keras dan kerjasama. Dalam bermain sepakbola, selain pemain harus menanamkan nilai jujur, juga perlu menerapkan nilai tanggung jawab dan nilai kegigihan. Kerja keras dapat kita artikan sesuatu kegiatan yang kita lakukan bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan yang kita cita-citakan.

Idealnya, setiap tim yang berlaga butuh yang namanya kerja keras juga kerjasama yang baik. Al-Quran menerangkan dalam Surat As-Shafat ayat 61 yang artinya: “Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”.

Perlu kita ingat bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang di atas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang. Saya kasih contoh saat Timnas Jerman yang dihuni bintang-bintang dunia macam Mesut Ozil, Manuel Neuer, Thomas Muller, dan Timo Werner, bisa kalah sama Korea Selatan yang mengandalkan kegigihan di Piala Dunia 2018.

Kerja keras perlu kita imbangi dengan kerjasama antar pemain di atas lapangan. Bermain tanpa kerjasama, tentu tidak akan membuahkan hasil manis. Setiap pemain juga tidak boleh egois. Sebab, sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.

Konsep kerjasama ini tertuang dalam Al-Quran salah satunya di Surat Al-Maidah ayat 2, yang artinya “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.

Islam Menyuruh Umatnya Berolahraga

Sepak bola adalah sebuah olahraga. Olahraga merupakan anjuran bagi setiap umat Islam untuk diikuti agar setiap umat Islam bisa hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan di manusia itu sendiri. Bahkan Nabi Muhammad SAW, menurut sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, menganjurkan para sahabatnya agar mampu menguasai bidang-bidang olahraga. Terutama berkuda, berenang, memanah, gulat, lari dan menombak atau lempar lembing.

Kini, event Piala Dunia di depan mata. Meski sepak bola itu sendiri identik dengan perjudian, tapi di luar itu sepak bola adalah media hiburan bagi rakyat. Hadirnya event sepak bola dapat mengalihkan perbuatan manusia dari berbuat maksiat. Menonton Piala Dunia lebih baik daripada mencuri ayam tetangga, misalnya.

Mencetak gol dan meraih kemenangan adalah tujuan utama dalam sepakbola. Hal itu akan tercapai jika setiap tim mengaplikasikan strategi bermain yang ciamik, ditambah dengan attitude pemain yang bagus, plus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kerja keras, dan kerjasama yang yahud. Jadi, mari kita nikmati tontonan Piala Dunia. Saya prediksi Portugal dan Argentina ketemu di final, kalau kamu? []

Tags: islamMerebut TafsirolahragaPiala Dunia 2022sepak bolaSportivitas
Khairul Anwar

Khairul Anwar

Ketua LP2M STAI Ki Ageng Pekalongan, Sekretaris LTNNU Kab. Pekalongan & sekretaris PR GP Ansor Karangjompo, penulis buku serta kontributor aktif NU Online Jateng. Bisa diajak ngopi via ig @anwarkhairul17

Terkait Posts

Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl
  • Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat
  • KB dalam Hadits
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version