• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kelahiran Nabi Muhammad juga Dinanti Umat Non Muslim Lho!

Selain ramalan dari Pendeta Yahudi, kelahiran bayi yang menjadi nabi dan rasul ini tertulis pada ajaran agama Hindu, yakni dalam kitab Weda.

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
09/09/2023
in Hikmah
0
Kelahiran Nabi

Kelahiran Nabi

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id. Bulan Maulid menjadi bulan yang penuh keberkahan. Bulan lahirnya seorang pemimpin agung di dunia. Tidak hanya umat muslim saja yang menantikan maulid atau kelahiran nabi, namun juga umat non muslim.

Perayaan maulid nabi menjadi pengingat lahirnya nabi sebagai peneguh syariat sebelumnya. Rasul pembawa risalah, ajaran ketauhidan dan kedamaian bagi seluruh umat serta alam semesta.

Kelahiran Nabi Muhammad Saw sendiri, jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal atau lebih familiar dengan tahun Gajah, yakni pada 570 Masehi.  Tepatnya pada hari Senin dan bertempat di Kota Makkah. Penyebutan tahun gajah itu sendiri, karena Arab saat itu belum memiliki angka tahun.

Semua keluarga menyambut dengan suka cita atas kelahiran nabi Muhammad.

Ramalan akan Kelahiran Nabi dari Berbagai Pemuka Agama

Ayah nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, saudagar yang sering bepergian ke Negeri Syam. Sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Namun, ayah beliau meninggal dunia saat ibu Nabi Muhammad mengandung di usia 2 bulan.

Baca Juga:

Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Mengutip dari Syaichona. Mengenai kelahiran Nabi Muhammad ini, sebelumnya telah seorang pendeta ramalkan. Pendeta tersebut bernama ‘Ishiyun atau ‘Ishiya yang berasal dari Syam (Syiria). Pendeta ini juga menunggu kelahiran nabi, bahkan tiap kali ke Makkah beliau selalu mencari berita kelahiran seorang bayi dengan ciri-ciri seperti pada ramalannya.

“Bayi yang nantinya menjadi nabi ini, akan menjadi pemimpin agama bagi orang Arab dan akan menjadi raja bagi orang ‘Ajam (selain bangsa Arab).” Begitulah ramalan yang disampaikan pendeta Yahudi itu kepada Bani Quraisy di Makkah.

Baru Ditemukan Ramalan Kelahiran Nabi dalam Kitab Weda

Selain ramalan dari Pendeta Yahudi. Kelahiran bayi yang menjadi nabi dan rasul ini juga tertulis pada ajaran agama Hindu, yakni dalam kitab Weda. Hal ini menjadi fakta baru bagi umat Hindu sendiri dan umat Islam pada skala global.

Profesor Pundit Vaid Parkash adalah seorang ahli bahasa dari Allahabad University di India yang melakukan penelitian ini.  Prof. Parkash panggilannya, merupakan pendeta besar kaum Brahmana.

Salah satu bukunya yang berjudul “Kalky Autar” atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru terbit. Bukunya memuat sebuah pernyataan bahwa Kalky Autar ini memiliki ciri-ciri persis dengan Muhammad sebagai nabi dan rasul yang lahir di Makkah.

Pendeta ini juga telah menyerahkan hasil penelitianya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu.  Mereka semuanya lantas setuju dengan kesimpulan serta ajakan untuk mengimani risalah Nabi Muhammad Saw yang ada dalam buku tersebut.

Sebelumnya, banyak sejarah menuliskan bahwa umat Yahudi dan Nasrani telah menunggu kelahiran Nabi Muhammad. Sebagaimana tertulis dalam Taurat dan Injil sebagai kitab agama terdahulu. Kabar tersebut juga tertulis dalam Al-Qur’an dalam surat As Shaf (61) ayat 6

“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”

Ramalan Kenabian Muhammad

Dalam sebuah riwayat tertulis. Pada usia 9 tahun,  Nabi pergi berdagang bersama pamannya yang bernama Abu Thalib ke kota Syam. Namun beberapa riwayat mengatakan usia nabi saat itu adalah 12 tahun. Saat di kota Busra, beliau bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira atau Buhaira. Pendeta itu melihat adanya tanda kenabian pada sang nabi.

Buhaira awalnya beragama Yahudi namun menjadi rahib Kristen Nestorian dan bertempat tinggal di kota Bushra, Selatan Syam (sekarang Syria).

Pendeta Buhaira terheran-heran melihat sebuah kafilah dagang yang datang dari Makkah. Di atas mereka terdapat awan yang menaungi perjalanan rombongan Nabi Saw. Ketika mereka berhenti di bawah sebuah pohon, awan itu pun berhenti. Pendeta ini akhirnya menghampiri dan menyampaikan tanda-tanda kenabian pada diri nabi.

Benar saja, pada usia 40 tahun akhirnya Nabi diangkat menjadi Rasul dan menerima wahyu untuk pertama kali. Telah banyak yang menanti kelahiran beliau ini. Setelah menyampaikan risalahnya. Lalu semua umat harus kehilangan Beliau yang wafat pada Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 11 H atau 8 Juni 632 M. []

Tags: Ahlul BaytislamKelahiran NabiMaulid NabiNabi Muhammad SAWsejarahSunah Nabi
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Fitnah Perempuan

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

27 Juli 2025
Upah

Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

26 Juli 2025
PRT

Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

26 Juli 2025
PRT yang

PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

26 Juli 2025
PRT

PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

26 Juli 2025
PRT

PRT Bukan Pekerja yang Rendah dan Lemah

25 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • PRT yang

    PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah
  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung
  • Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID