“Ibu adalah pusat dari keluarga, ibu yang bahagia sangat berdampak pada keluarga yang harmonis. Keluarga yang harmonis pun akan sangat berdampak pada perkembangan anak.”
-Motoforra Purwokerto Ketty Murtini-
Mubadalah.id – Dari kutipan tersebut proses perkembangan anak akan sangat berpengaruh jika ada di dalam keluarga yang harmonis, keluarga harmonis mulai dari ibu yang bahagia.
Setiap perempuan memiliki lima pengalaman khas yaitu menstruasi, hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui, dan haid. karena itulah seorang wanita menjadi skala prioritas penting membutuhkan dukungan positif dari lingkungan sekitar.
“Mulai dari ibu hamil melahirkan menyusui dan proses membesarkan anak keadaan seorang ibu harus bahagia. pada dasarnya ibu bahagia keluarga akan bahagia,” ucap dr. Yuni Sp. A.
Ketika ibu dan anak bahagia akan memberikan energi positif kepada sang ayah, pola Asah, Asih, dan Asuh tidak lepas dari peran ibu.
Peran ayah dalam melaksanakan tugas pola Asah, Asih, dan Asuh ini harus selalu beriringan dan memberrsamai ibu. Di mana ibu menjalani hari dengan bahagia, maka akan menjalankan perannya dengan penuh suka cita serta stabilitas emosinya dapat terkontrol. Dia memberikan energi positif yang terserap pada anak yang mudah meniru apa saja yang sering anak lihat.
Hal tersebut akan berdampak besar dengan keberhasilan anak untuk memiliki pengelolaan emosi dengan baik di masa yang akan datang.
Alasan Ibu Harus Bahagia
Semakin banyak kasus ibu yang bunuh diri, gangguan jiwa menjadi alasan yang sangat penting bahwa menjadi seorang ibu harus bahagia. Sehingga tak perlu lagi ada pertanyaan, mengapa ibu harus bahagia.
Berikut adalah alasan kenapa seorang ibu harus bahagia?
Pertama, jika seorang ibu bahagia maka ibu akan memiliki sabar yang lebih dalam mengasuh anaknya. Masa anak-anak adalah masa keemasan pada pertumbuhan anak di masa inilah semua nilai karakter pada anak akan di bentuk.
Perkataan sikap dan perbuatan orang tua akan terekam oleh anak. Di mana ketika anak dewasa nanti akan menjadi kebiasaannya. Pada masa itu, anak melakukan banyak hal dan mengeksplorasi diri. Bahkan terkadang ketika anak melakukan hal yang di luar kendali dan membuat ibu emosi.
Kedua, apabila saat itu emosi ibu sedang tidak baik-baik saja, sedangkan ibu tidak bisa mengontrol emosinya, ibu akan marah. Padahal anak pun tidak tahu yang dia lakukan adalah perbuatan yang salah. Tetapi, jika emosi ibu baik dan terkendali ibu akan mengarah untuk menasehati dan menjawab rasa penasaran pada anak.
Ibu yang bahagia akan memiliki kreatifitas yang tinggi dalam membantu membentuk kegiatan anak sehari hari. Masa anak adalah masa bermain. Jika ibu yang paham akan selalu meningkatkan kreatifitas diri dalam meningkatkan stimulasi perkembangan tumbuh kembang anak.
Dengan memperhatikan nilai gizi makanan anak, hingga merancang permainan aktifitas yang anak lakukan dalam meningkatan semua aspek perkembangannya.
Dukungan Suami
Untuk menghadirkan sosok seorang ibu yang bahagia perlu dukungan seorang suami, keluarga dan lingkungan di sekitarnya. Karena menjadi seorang calon ibu, atau seorang ibu memang tidak lah mudah. Karena sangat banyak tantangan dan tuntutan yang harus ia hadapi.
Seorang suami yang mendukung dan mengerti keadaan pasangannya, ia punya tanggung jawab untuk dapat mengajak sang istri berjalan-jalan dan membantu pekerjaan rumah. Selain itu, seorang ibu harus pandai menjaga pola hidup agar tetap sehat, jika ibu sakit maka seisi rumah akan terasa sakit.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk melakukan me time atau waktu sendiri tanpa memikirkan beban yang ia jalani dalam waktu sejenak. Energi positf ibu akan mengalir kepada anak dan berdampak kepada anak di masa depannya nanti dalam mengontrol emosinya dengan baik. []