• Login
  • Register
Selasa, 22 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Operasionalisasi PLTS Menjadi Tanggung Jawab Bersama

Begitu juga tujuan program PLTS akan dapat tercapai dengan baik saat program tersebut tanpa monitoring dan asistensi perbaikan secara konsisten.

Redaksi Redaksi
17/04/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
PLTS Bersama

PLTS Bersama

560
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tanggung jawab operasional, perawatan, monitoring, dan asistensi perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada dasarnya menjadi kewajiban masyarakat. Namun, secara umum dalam realitasnya masyarakat tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk melakukannya.

Karena hal itu hanya bisa dilakukan oleh kalangan yang memiliki “daya linuwih” dalam hal operasionalisasi dan perawatan PLTS.

Masyarakat, terutama yang berada di level bawah, tak menjadikan PLTS sebagai prioritas utama, sebab mereka masih sibuk mengatasi persoalan sandang, pangan, dan papan.

Sebab ketidakberdayaannya ini, kedudukan masyarakat dalam konteks ini dipandang sebagai pihak lemah. Kedudukan mereka ibarat anak yatim yang tidak memiliki pelindung.

Sehingga negara harus menjadi pelindung bagi mereka. Karena posisi negara itu ibarat pelindung bagi anak yatim yang tidak memiliki pelindung. Hal ini sebagaimana dikemukakan Imam Syafi’i:

Baca Juga:

S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Banjar: Negara Masih Gagal Menjamin Kebebasan Beragama

“Kedudukan penguasa tehadap rakyat itu laksana kedudukan pelindung terhadap anak yatim.”

Negara juga hadir sebagai payung Allah di muka bumi untuk melindungi kelompok yang lemah. Negara seharusnya menjadi pelindung bagi seluruh warga negara.

Pemerintah harus mengambil posisi terdepan sebagai pelayan dan pelindung masyarakat, sebagaimana tertulis dalam salah satu hadits riwayat Ibnu Najjar dari Abu Hurairah:

“Penguasa adalah payung Allah di muka bumi yang menjadi tempat perlindungan orang yang lemah.”

Begitu juga tujuan program PLTS akan dapat tercapai dengan baik saat program tersebut tanpa monitoring dan asistensi perbaikan secara konsisten.

Di mana hal ini hanya bisa kita lakukan dengan baik oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi dan kualifikasi khusus (akademisi atau teknisi) pada bidangnya. Negara tidak boleh mengelak dari tanggung jawab untuk merealisasikan PLTS. []

Tags: NegaraOperasionalisasiPLTStanggung jawab
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Ekonomi

Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?

21 Juli 2025
Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • properti keluarga

    Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perselingkuhan, Nikah Siri dan Sexually Discipline

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID