• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Memahami Makna Ikhlas

Dalam meraih ikhlas itu kita memerlukan segala upaya, kita lakukan sepenuh hati, terserap oleh pikiran yang jernih bukan karena terpaksa

Mamang Haerudin Mamang Haerudin
27/06/2024
in Personal
0
Makna Ikhlas

Makna Ikhlas

549
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Hal lain yang gue sulit relate adalah kata “ikhlas.” Kenapa harus merasa ikhlas, seolah sesuatu yang diambil itu milik kita? Lha kan kalo konteksnya iman, semua yang kita punya sesungguhnya bukan milik kita? Kenapa harus ikhlas ketika yang dikerjakan adalah konsekuensi atas pilihan/situasi?

Misal Orangtua mendidik anak harus ikhlas. Anak ngurus ortu harus ikhlas. Sedekah harus ikhlas. Lha mendidik anak kan konsekuensi dari punya anak? Ngurus ortu juga konsekuensi dari punya ortu yang menua dan sakit? Sedekah adalah hal yang wajar dilakukan karena punya rejeki? Trus kenapa harus ikhlas? Kenapa ada kata “ikhlas”?

Mubadalah.id – Ada postingan di media sosial, bunyinya seperti saya kutip di atas. Yang membagikan postingan tentu orang yang terdidik. Saya akan berusaha menjawabnya. Namun, sebelum membahas makna ikhlas lebih lanjut, ada baiknya dalam membahas segala sesuatu itu harus dengan sikap yang tenang dan dengan nada bicara yang juga proporsional. Jangan sampai ketidakpahaman kita sendiri dijadikan pembenaran untuk mengeluarkan sikap keberatan atas istilah maupun perilaku tertentu.

Dalam Islam, atau lebih tepatnya dalam memahami tafsir terhadap ragam ajaran Islam, tak terkecuali berkenaan dengan istilah ikhlas, kita harus tetap hati-hati. Makna ikhlas itu bukan sebuah sikap yang harus kita tempuh secara saklek, sehingga ada kesan memberatkan dan membebani.

Padahal melalui istilah ikhlas, Islam hendak memudahkan umat Muslim dalam menjalankan berbagai syariat agama. Oleh karena itu, tempuhlah predikat ikhlas tanpa harus terbebani. Yakni dengan cara, terus menambah iman dan ilmu.

Sudah menjadi sifat manusiawi adalah manakala melakukan sesuatu, kehilangan sesuatu, mendapatkan sesuatu dan seterusnya, ingin mendapatkan perhatian orang lain, merasa sedih karena kehilangan dan senang apabila mendapat pujian.

Tidak aneh jika kemudian seiring dengan itu, setiap manusia mudah atau setidaknya pernah merasa kecewa, sedih, terpuruk, sakit hati dan lain sebagainya. Semuanya terjadi begitu menyesakkan dada karena belum ada ikhlas yang bersemayam. Kita belum menerima takdir Allah, terutama takdir yang menurut kita tidak membahagiakan.

Baca Juga:

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Surat Al-Ikhlas

Masih banyak orang yang terpaksa atau bahkan dipaksa menikah. Demikian juga terpaksa mengasuh anak, terpaksa bersedekah dan lain sebagainya. Sudah barang tentu setiap orang punya lika-liku hidupnya masing-masing.

Tidak bijak apabila lika-liku hidup kita menjadi patokan mutlak untuk men-generalisir lika-liku hidup orang lain. Sehingga dengan begitu, ada banyak di antara kita, termasuk saya sendiri, karena sedikit atau banyaknya iman, awalnya malas bersedekah, berat menjadi orang tua, mengasuh orang tua yang telah lanjut usia dst, tetapi seiring proses, betapa pun lambat-laun, akhirnya kita mulai menerima, menikmati dan menjalaninya dengan penuh do’a kepada Allah.

Di dalam Al-Qur’an ada salah satu surat bernama surat Al-Ikhlas, apabila kita cermati di dalamnya, hampir tidak ada satu pun kata ikhlas di sana. Yang ada justru berulang kali membahas tauhid kepada Allah.

Itu artinya bahwa konsep ikhlas berkaitan erat dengan kedekatan kita dengan Allah. Bahwa dalam meraih ikhlas itu kita memerlukan segala upaya, kita lakukan sepenuh hati, terserap oleh pikiran yang jernih bukan karena terpaksa. Akan ada proses dan latihan yang terus-menerus sampai kemudian kita menjadi manusia yang melakukan apapun beserta dengan keikhlasan.

Ikhlas Bukan Ranah Manusia

Juga perlu kita pahami bahwa ikhlas itu bukan ranah manusia, melainkan ranahnya Allah. Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha sekuat tenaga menuju ikhlas, bagaimana nanti hasilnya kita serahkan kepada Allah saja. Itulah mengapa dalam bersedekah misalnya, kita boleh secara terang-terangan atau secara sembunyi-sembunyi.

Kedua-duanya baik, tanpa harus takut dihantui oleh stempel ria dan tidak ikhlas. Demikian, sedekah juga ditujukan kepada siapapun tanpa pandang bulu, dalam keadaan lapang maupun sempit.

Untuk memudahkan memahami makna ikhlas, kiranya prinsip ini bisa dijadikan pola: lupakan apabila kita telah berbuat baik, ingat-ingat terus apabila kita telah berbuat buruk. Dengan kata lain, kita akan terus berbuat baik karena Allah bukan karena siapa-siapa.

Sedangkan apabila kita melakukan kesalahan, kita akan terus mengingatnya agar kita tidak mengulanginya lagi. Sehingga itu, dalam menjalani kehidupan, terutama dalam beribadah dan beramal shaleh, tidak perlu menunggu pujian dan cacian. Pujian dan cacian sebetulnya sama merupakan ujian. Wallahu a’lam. []

 

Tags: HikmahkehidupankemanusiaanMakna IkhlasmanusiaSurat Al-Ikhlas
Mamang Haerudin

Mamang Haerudin

Penulis, Pengurus LDNU, Dai Cahaya Hati RCTV, Founder Al-Insaaniyyah Center & literasi

Terkait Posts

Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Menemani dari Nol

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam dan Persoalan Gender
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID