• Login
  • Register
Jumat, 25 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Eksistensi Ulama Perempuan di Indonesia

Banyak juga ulama perempuan yang memimpin pendidikan keagamaan di pondok pesantren atau di pengajian-pengajian. Mengajari anak-anak perempuan bagaimana hidup sebagai Muslimah yang baik

Redaksi Redaksi
24/09/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ulama Perempuan

Ulama Perempuan

330
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Walaupun ada beberapa ulama perempuan yang tampil ke permukaan, namun pada umumnya peran kepemimpinan keagamaan Islam di negeri ini dimainkan oleh ulama laki-laki.

Budaya Nusantara memberikan tanggung jawab di luar rumah kepada laki-laki, sementara perempuan bertanggung jawab di ruang domestik. Pendidikan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat sedikit demi sedikit mengubah konfigurasi ini.

Sepuluh-limabelas tahun yang lalu tidak dapat kita bayangkan adanya kongres nasional ulama perempuan dengan peserta lebih dari lima ratus orang ini, tapi sekarang hal ini terjadi di sini.

Ini suatu langkah yang penting untuk dicatat dalam sejarah Islam di negeri ini. Namun kiprah ulama perempuan dengan kekhasan tabiat keperempuanan seperti kelembutan, pengayoman kepada semua anggota keluarga dan ketahanan (induransi) serta perhatian kepada detil persoalan masih harus kita tunggu kemunculannya.

Banyak juga ulama perempuan yang memimpin pendidikan keagamaan di pondok pesantren atau di pengajian-pengajian. Mengajari anak-anak perempuan bagaimana hidup sebagai Muslimah yang baik sudah ulama perempuan tekuni dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga:

Suluk Damai di Negeri Bhineka melalui Peran LKLB dalam Merawat Toleransi

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Ada banyak dari perkara keagamaan khas perempuan yang hanya dapat guru perempuan ajarkan. Kalau tidak, bisa jadi akibatnya adalah kelahiran Rahwana atau Dasamuka, lambang keangkaramurkaan dalam kisah Ramayana.

Peran kepemimpinan melekat dalam diri ulama. Ulama bukan sekedar orang yang mempunyai pengetahuan agama Islam lebih banyak dan mendalam dari rata-rata orang di sekitarnya.

Selain penguasaan ilmu agama Islam, seorang ulama di Indonesia mesti memainkan peran kepemimpinan agama dan tempat bertanya bagi para muridnya dalam berbagai masalah yang terkait dengan agama.

Dengan definisi ini, sebenarnya jumlah ulama perempuan jauh lebih banyak daripada yang muncul ke permukaan. Bisa jadi seorang perempuan berperan dalam pengajian-pengajian dengan satu dua murid yang akan mengikuti nasihat dan saran-sarannya.

Namun ia tidak pernah disebut ulama; mungkin hanya guru ngaji, walaupun sebenarnya ia ḥaqīqatan sudah masuk ke dalam kategori ulama. Keulamaannya mungkin tertutupi peran-perannya yang lain atau peran laki-laki di sekitarnya. []

Tags: EksistensiIndonesiaulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kasih Sayang

Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang

24 Juli 2025
Kekerasan Anak

Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan

24 Juli 2025
Masa Depan Anak Bangsa

Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

24 Juli 2025
Perlindungan Anak

Perlindungan Anak Sejak dalam Kandungan

24 Juli 2025
Hak-hak Anak

Menghargai Hak-hak Anak

23 Juli 2025
Keadilan

Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

23 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Anak

    Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Para Suami, Jangan Biarkan Kembang Layu di Atas Ranjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjalanan Penerimaan dari Film Sore: Istri Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang
  • Suluk Damai di Negeri Bhineka melalui Peran LKLB dalam Merawat Toleransi
  • Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan
  • Perjalanan Penerimaan dari Film Sore: Istri Masa Depan
  • Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID