• Login
  • Register
Kamis, 5 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Tantangan Difabel Tuli Dalam Mengakses Literasi Agama

Dengan adanya media digital, difabel tuli dapat mengakses berbagai sumber literasi agama kapan pun dan di mana pun.

arinarahmatika arinarahmatika
01/03/2025
in Publik, Rekomendasi
0
Difabel Tuli

Difabel Tuli

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Keberadaan penyandang disabilitas di Indonesia bukanlah sesuatu yang bisa kita abaikan. Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2018, jumlah penyandang disabilitas di berbagai kelompok umur cukup signifikan.

Dari anak-anak hingga usia lanjut, mereka memiliki tantangan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal akses pendidikan, sosial, dan keagamaan. Salah satu kelompok yang menghadapi tantangan besar adalah difabel tuli.

Difabel tuli sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses literasi agama karena keterbatasan media yang menyediakan layanan penerjemah bahasa isyarat. Padahal, mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pemahaman keagamaan yang komprehensif, seperti dalam konstitusi Indonesia. Dalam praktiknya, difabel tuli masih menghadapi berbagai hambatan dalam memahami ajaran agama Islam.

Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas yang mendukung akses literasi agama, seperti penerjemah bahasa isyarat dalam ceramah atau khutbah Jumat.

Masalah ini semakin diperparah dengan minimnya individu yang memiliki kemampuan dalam menerjemahkan ajaran agama ke dalam bahasa isyarat. Akibatnya, penyandang disabilitas tuli sering kali mengalami kesulitan dalam memahami nilai-nilai keagamaan yang esensial, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

Upaya Memfasilitasi Difabel Tuli dalam Literasi Agama

Berbagai pihak telah mencoba untuk mengatasi hambatan tersebut. Salah satu langkah positif yang patut kita apresiasi adalah keberadaan Laboratorium Agama di Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tempat ini menjadi satu-satunya masjid di Indonesia yang menyediakan penerjemah bahasa isyarat dalam setiap penyelenggaraan khutbah Jumat. Langkah ini menjadi bukti bahwa masyarakat mulai menerapkan sikap inklusivitas bagi penyandang disabilitas.

Selain itu, Kementerian Agama juga berupaya memenuhi hak-hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pemahaman agama yang setara. Hal ini telah diatur dalam konstitusi Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Pasal 29 dan Pasal 28E UUD 1945 yang menjamin hak setiap warga negara untuk menjalankan dan memahami ajaran agamanya dengan baik.

Di sisi lain, organisasi seperti Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) juga turut serta dalam mengadvokasi hak penyandang disabilitas. Salah satu aspirasi mereka adalah penyediaan kamus bahasa isyarat untuk istilah dalam ibadah serta penerjemah bahasa isyarat dalam khutbah dan prosesi pernikahan.

Peran Media Digital bagi Difabel Tuli

Di era digital saat ini, kehadiran internet dan media sosial menjadi peluang besar untuk meningkatkan akses literasi agama bagi penyandang disabilitas tuli. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa dari total populasi 246,16 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat telah terbiasa menggunakan media digital dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya media digital, difabel tuli dapat mengakses berbagai sumber literasi agama kapan pun dan di mana pun. Berbagai platform seperti sosial media dan website keagamaan mulai menyediakan konten berisi ajaran Islam yang mempunyai penerjemah bahasa isyarat atau teks yang ramah difabel.

Salah satu contoh media digital yang memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas adalah aplikasi tafsir digital dan video ceramah yang mempunyai subtitle serta bahasa isyarat. Dengan adanya teknologi ini, mereka tidak lagi terbatas dalam memperoleh informasi keagamaan hanya melalui ceramah langsung, tetapi juga melalui platform daring yang lebih fleksibel.

Masa Depan Literasi Agama bagi Difabel

Meskipun masih ada berbagai tantangan, perkembangan teknologi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusivitas terus meningkat. Bahkan kita berharap di masa depan, semakin banyak masyarakat yang menyediakan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas, terutama dalam bidang literasi agama.

Pemerintah, akademisi, dan organisasi sosial harus terus bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang inklusif. Salah satu langkah konkret yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan pelatihan bagi para penerjemah bahasa isyarat dalam bidang keagamaan serta mengembangkan konten digital yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas.

Kesetaraan bagi penyandang disabilitas bukan hanya sebatas dalam aspek sosial dan ekonomi, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan spiritual mereka. Dengan akses literasi agama yang lebih baik, diharapkan mereka dapat menjalankan kehidupan beragama dengan lebih nyaman dan bermakna.

Apa yang bisa kita lakukan?

Penyandang disabilitas tuli menghadapi berbagai tantangan dalam mengakses literasi agama, mulai dari minimnya penerjemah bahasa isyarat dalam ceramah keagamaan hingga terbatasnya sumber informasi yang ramah difabel. Namun, dengan perkembangan media digital dan meningkatnya kesadaran inklusivitas, akses literasi agama bagi mereka semakin terbuka.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita berharap penyandang disabilitas tuli dapat merasakan kesetaraan dalam mendapatkan pemahaman agama yang lebih baik. Pada akhirnya, inklusivitas dalam literasi agama bukan hanya tentang memberikan akses, tetapi juga tentang memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap difabel.[]

Tags: agamaBahasa IsyaratDifabel TuliliterasiMedia Digital
arinarahmatika

arinarahmatika

Terkait Posts

Ibadah Kurban

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

4 Juni 2025
Mitos Israel

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

4 Juni 2025
Pesan Mubadalah

Pesan Mubadalah dari Keluarga Ibrahim As

4 Juni 2025
Trans Jogja

Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

3 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Perbedaan Feminisme

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Resident Playbook

    Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID