Mubadalah.id – Teman-teman sudah menonton Film Rahasia Rasa? Di awal tahun 2025 sempat tayang di seluruh bioskop Indonesia, dan sekarang sudah bisa kita tonton di Netflix. Dalam sekali duduk atau rebahan, film berdurasi dua jam setengah ini selesai dan meninggalkan desah panjang yang melegakan, karena berakhir bahagia.
Film Rahasia Rasa Menghadirkan cerita yang menggugah selera. Rahasia Rasa mengajak penonton menyelami dunia kuliner Indonesia yang kaya rempah, sejarah, dan emosi. Film ini mengisahkan perjalanan Ressa (Jerome Kurnia), seorang chef ambisius yang hidupnya berubah drastis setelah kehilangan indra pengecapnya.
Dalam pencariannya untuk menemukan kembali makna rasa, ia bertemu kembali dengan Tika (Nadya Arina), sahabat masa kecil yang membawanya pada rahasia terbesar dalam dunia kuliner Nusantara, warisan kuliner legendaris: buku Mustika Rasa.
Namun, buku ini tidak hanya menyimpan resep masakan Nusantara yang kaya rasa, tetapi juga misteri yang mengguncang hidup Ressa. Film ini menyajikan drama, petualangan, dan kehangatan yang berpadu dalam balutan cita rasa khas Indonesia.
Kuliner adalah Identitas
Bicara kuliner atau makanan, menurutku itu adalah bagian dari identitas kita, penyuka makanan A, penikmat makanan B, dan menggandrungi makanan C. Bertambah dengan kekhasan kuliner nusantara yang setiap daerah pasti memiliki cita rasa yang berbeda.
Dalam Film Rahasia Rasa, menampilkan masakan mangut ikan asap. Ingatanku langsung melayang ke mangut khas Ibu Fat di Semarang yang tak pernah sepi. Atau mangut lele khas Jogja yang pernah kami makan beramai-ramai setelah berkegiatan bersama Mubadalah.id.
Di setiap hidangan yang kita makan, menyimpan banyak cerita dan nostalgia. Terlebih jika masakan itu berasal dari resep orang-orang terdahulu yang turun temurun, dari orang tua kita, kakek nenek hingga seterusnya.
Dalam satu kesempatan melalui laman Media Indonesia Hanung Bramantyo menyampaikan bahwa sebagai sutradara ia menekankan film ini tidak hanya menampilkan visual makanan yang menggugah selera, tetapi juga menyampaikan emosi mendalam melalui setiap hidangan. “Makanan bukan sekadar sesuatu yang kita santap, tetapi juga tentang memori, perasaan, dan sejarah.”
Film Rahasia Rasa sendiri terinspirasi dari buku Mustika Rasa. Di mana pada 1964, Soekarno dan istrinya, Hartini, meluncurkan proyek ambisius untuk mengumpulkan resep masakan Nusantara. Resep yang terkumpulkan dalam buku ini telah teruji mengenai rasa dan cara membuatnya sehingga jika kita ikuti dengan saksama akan menghasilkan hidangan yang bermanfaat.
Kelindan Sejarah dan Politik
Rahasia Rasa tidak hanya bicara tentang kekayaan kuliner nusantara, tetapi juga kelindan sejarah dan politik yang menjadi warna kelam negeri ini. Lahirnya Mustika Rasa di era Presiden Soekarno, hingga pembunuhan massal orang-orang yang dianggap sebagai PKI atau orang kiri (Wong Kiwo), sehingga mengakibatkan Kakek Tika, Mbah Darsono ikut terseret menjadi korbannya.
Selang berpuluh tahun kemudian, di era reformasi tahun 1998, orang tua Ressa dan Tika pun menjadi korban petaka dan huru hara politik saat itu. Mereka masuk dalam daftar orang hilang, yang hingga mereka besar tak ada kabar apapun yang bisa mereka lacak. Sama halnya seperti nasib aktivis korban penculikan di masa Orde Baru.
Terakhir, terkait kekayaan alam Indonesia, yang jejaknya ada dalam buku Mustika Rasa. Konon ada kode-kode rahasia yang bisa menelusuri jejak tambang yang nilainya lebih besar dan akan membawa Indonesia menjadi negara paling kaya di dunia. Keserakahan untuk menguasai kekayaan alam Indonesia ini yang mengingatkan kita pada polemik tambang.
Dengan alur cerita yang menggugah, visual yang kaya, dan eksplorasi kuliner yang otentik, Rahasia Rasa siap menjadi pilihan tontonan yang istimewa di akhir pekan. Film ini membawa sesuatu yang jarang terangkat dalam perfilman Indonesia, menjadikannya sebuah pengalaman yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkaya wawasan akan budaya dan kuliner Nusantara. []