• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

PRT adalah manusia merdeka. Nabi saw bahkan menganjurkan agar memanggil mereka layaknya anak atau anggota keluarganya sendiri.

Redaksi Redaksi
26/07/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
PRT yang

PRT yang

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di dalam ajaran Islam, para Pekerja Rumah Tangga (PRT) harus diperlakukan dengan santun, tidak boleh direndahkan, dan sama sekali tidak boleh dianggap layaknya budak.

PRT adalah manusia merdeka. Nabi saw bahkan menganjurkan agar memanggil mereka layaknya anak atau anggota keluarganya sendiri. Kata Nabi suatu saat :

“Kalian semua adalah hamba-hamba Allah dan semua kaum perempuan adalah hamba-hamba Allah. Maka janganlah kalian menyebut mereka “budakku”, tetapi katakanlah “anak-anak mudaku”.(H.R. Muslim).

Hak PRT dan kewajiban majikan yang lain adalah bahwa mereka tidak boleh diperlakukan dengan cara-cara kekerasan. Nabi bersabda :

“Jangan kamu pukul hamba-hamba Allah yang perempuan”. Siti Aisyah, istrinya yang tercinta memberikan kesaksiannya dengan mengatakan: “Nabi Saw tidak pernah memukul istri maupun pembantunya sama sekali”. Dan manakala makanan yang ia masak tidak cukup sedap, Nabi tidak pernah memarahinya.

Baca Juga:

Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

PRT Bukan Pekerja yang Rendah dan Lemah

Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT

Jika majikan melakukan kesalahan baik di sengaja atau tidak, maka etika Islam mewajibkannya meminta maaf. Nabi, meski tak pernah melukai pembantunya adalah orang yang paling banyak meminta maaf kepadanya.

Ketika beliau ditanya berapa kali Nabi meminta maaf kepada pembantunya, beliau menjawab lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari. Ini adalah cara beliau membalas hutangbudinya kepada PRT sekaligus ingin menyenangkan hatinya. Nabi memang selalu mengucapkan terima kasih atas pelayanan mereka.

Lebih dari itu semua, hak-hak ekonomi PRT wajib para majikan penuhi. Dalam salah satu sabdanya Nabi memperingatkan kepada para majikan agar memenuhi hak-hak pekerja sebagaimana yang sudah ada di dalam kontrak sebelumnya.

Kelalaian majikan memberikan upah kepadanya adalah sebuah pengkhianatan. Tindakan majikan tidak hanya melanggar aturan Negara yang patut mendapat hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku, tetapi juga akan ada ancaman Tuhan dengan hukuman di akhirat. []

Tags: BudakhentikanMerendahkanPekerja Rumah TanggaPerlakuanPRT
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Upah

Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

26 Juli 2025
PRT

Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

26 Juli 2025
PRT

PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

26 Juli 2025
Ikrar Kesetiaan KUPI

Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

26 Juli 2025
PRT

PRT Bukan Pekerja yang Rendah dan Lemah

25 Juli 2025
PRT yang

Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT

25 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ikrar Kesetiaan KUPI

    Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line
  • Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID