Bekerja adalah Ibadah

Bekerja juga bisa bernilai jihad fi sabilillah (berjuang di jalan Allah). Jika ia dimaksudkan untuk membantu atau menolong keluarganya atau bahkan orang lain. Ini berlaku bagi siapa saja, laki-laki dan perempuan.

Bekerja adalah

Bekerja adalah

Mubadalah.id – Jika merujuk beberapa ayat al-Qur’an (QS. Hud ayat 61, QS. al-Mulk ayat 15, QS. al-Jumuah ayat 10 dan QS. al-Isra ayat 84), maka bisa kita katakan bahwa bekerja adalah bagian dari pengabdian kepada Allah, ibadah, apapun pekerjaan tersebut, sepanjang untuk membuatnya eksis dan dengan cara yang baik (halal).

Bekerja juga bisa bernilai jihad fi sabilillah (berjuang di jalan Allah). Jika ia dimaksudkan untuk membantu atau menolong keluarganya atau bahkan orang lain. Ini berlaku bagi siapa saja, laki-laki dan perempuan.

Perempuan, seperti halnya laki-laki dituntut untuk bekerja guna memperoleh penghidupan yang layak atau juga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Dan ia dapat memilih pekerjaannya di mana saja di ruang mana pun sesuai dengan potensi dan kapasitas yang ia miliki.

Al-Qur’an tidak menyebutkan bahwa pekerjaan perempuan adalah di ruang domestik dan tidak di ruang publik. Perempuan dan laki-laki dapat bekerja di dalam maupun di luar rumah.

Bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT), tidaklah lebih rendah daripada pekerjaan atau profesi yang lain. Selama ia lakukan dengan cara dan untuk tujuan yang baik.

PRT, demikian juga para pekerja yang dianggap rendah dan lemah lainnya dalam banyak hal merupakan orang-orang yang sesungguhnya memiliki peran dan jasa yang besar bagi majikannya.

Betapa para pemilik rumah besar dan kaya raya akan menjadi pusing kepala manakala tidak ada para PRT yang menjaga dan mengurus segala keperluan dalam rumah tangganya. Mereka memiliki keahlian yang tidak dimiliki atau tidak mampu dilakukan para majikan. Mereka pada kenyataannya turut andil dalam keberhasilan atau kesukesan para majikan.

Nabi dengan jelas menyatakan: “Innama tunsharun wa turqaquna bi dhu’afaikum” (sesungguhnya kalian ditolong dan diberi rezeki oleh orang-orang yang lemah di antara kalian).

Hadits ini cukup memberi petunjuk bagi kita untuk menghargai orang-orang yang kita anggap lemah baik atas dasar profesi maupun jenis kelamin. []

Exit mobile version