• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Dalam Keragaman Ada Rahmat Tuhan

Perbedaan antarmanusia adalah sunnatullah atau ketentuan Allah. Maka siapa pun tak mungkin bisa menghilangkannya dan tidak bisa pula mengingkarinya

Redaksi Redaksi
18/02/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Keragaman

Keragaman

891
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Alam semesta secara faktual adalah warna-warni, beragam, dan plural. Keanekaragaman itu telah ada sejak Tuhan menciptakannya. Wujud keragaman alam semesta ini adalah kehendak Tuhan untuk manusia. Dalam warna-warni, ada keindahan. Dalam keragaman, ada rahmat. Bahkan dalam pluralitas, ada dinamika kehidupan.

Syekh Syamsi Tabrizi, guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi itu, menyampaikan kata-kata indah:

“Kita semua diciptakan menurut citra Allah. Pada saat yang sama, masing-masing kita diciptakan berbeda dan unik. Tak ada orangyang sama. Tak ada dua hati yang sama. Jika Tuhan ingin semua orang sama, maka Dia sudah menciptakan demikian.”

“Oleh karena itu, orang yang tidak menghargai perbedaan atau memaksakan pandanganmu terhadap orang lain sama saja dengan tak menghargai aturan dan keputusan Tuhan.” (Syamsi Tabrizi, Kaidah Cinta).

Realitas alamiah semesta itu menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang sama di muka dunia sejak ia diciptakan Tuhan sampai hari ini, dan mungkin sampai kiamat. Yang ada adalah kemiripan, keserupaan, dan seakan-akan belaka.

Baca Juga:

Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Pandangan KUPI

Pandangan Sufi terkait Manusia Menjadi Makhluk Tuhan Paling Terhormat

Islam Rahmat bagi Alam Semesta

Terjadi Bencana Alam: Takdir Tuhan atau Ulah Manusia?

Perbedaan manusia tersebut tidak hanya menyangkut wajah, melainkan juga pikiran, keinginan, cinta-cita, hasrat, keyakinan, atau agama dan jalan hidup.

Perbedaan antarmanusia adalah sunnatullah atau ketentuan Allah. Maka siapa pun tak mungkin bisa menghilangkannya dan tidak bisa pula mengingkarinya. Pengingkaran terhadap sunnatullah adalah penolakan terhadap kehendak Tuhan.

Semua diciptakan Tuhan untuk kebahagiaan manusia. Meskipun berbeda-beda, tetapi semua dan setiap manusia ingin bahagia dan ingin dihargai atau dihormati hakhaknya. Ini tak bisa dipaksakan oleh dan kepada siapapun.

Karena itu, siapa pun sejatinya tidak boleh memaksakan kehendaknya, keyakinannya, dan pilihannya kepada orang lain, apalagi dengan menggunakan cara-cara kekerasan.

Karena hal itu berarti merenggut hak-hak dasarnya, hak yang sudah Tuhan berikan. Bahkan tidak juga Nabi Saw. Beliau tak bisa dan tak boleh memaksakan keyakinan agama yang Nabi bawa kepada orang lain Kepada kekasih-Nya itu, Allah berfirman:

لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ

“Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.” (QS. al-Ghasyiyah (88): 22). []

Tags: KeragamanrahmatTuhan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hijab

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

1 Juni 2025
Jilbab

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

1 Juni 2025
Sukainah

Tren Mode Rambut Sukainah

31 Mei 2025
IUD

Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

31 Mei 2025
Kodrati

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

31 Mei 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID