• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

Brain rot bukan hanya masalah mental, melainkan tanggung jawab moral dalam memilih apa yang kita konsumsi secara digital.

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
04/06/2025
in Personal
0
Kesehatan Akal

Kesehatan Akal

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemarin, saya tak sengaja mendengar percakapan anak-anak yang sedang berkumpul dengan masing-masing smartphone miring di tangannya. Mereka saling melempar ejekan dengan istilah “brain rot”. Ketika saya tanya makna brain rot versi mereka adalah “otak yang busuk”. Ternyata otak bisa membusuk, pantas saja kita sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan akal.

Syukurlah mereka mengenal istilah brain rot. Harapannya mereka senantiasa berupaya untuk menghindari itu semua. Sayangnya mereka tidak memahami makna sesungguhnya sekaligus dampak di balik frasa tersebut. Mirisnya lagi mereka menggunakan istilah brain rot untuk bullying.

Apa itu Brain rot?

Brain rot pernah menjadi “Word of the year 2024” menurut Oxford. Meskipun terminologi brain rot tidak ada dalam Psikologi Klinis. Namun brain rot merujuk pada kondisi menurunnya nalar kritis, daya ingat, dan fungsi eksekutif otak karena konsumsi video pendek dangkal secara berlebihan. Misalnya video prank, tantangan ekstrem, dan video yang hanya fokus pada sensasi bukan substansi. Parahnya lagi sekarang banyak konten yang jauh dari realitas sosial dan nilai positif.

Media sosial memiliki dua mata pisau. Satu sisi, ia memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengakses informasi dan edukasi. Di sisi lain, penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah baru seperti brain rot.

Konsumsi hiburan instan membuat otak terbiasa dengan stimulus cepat tanpa tantangan berpikir yang mendalam. Akibatnya fungsi otak menjadi lemot, sulit fokus dan konsentrasi, menurunnya fungsi analisis kompleks, serta ketergantungan terhadap validasi sosial.

Baca Juga:

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Brain rot dalam perspektif Islam

Brain rot bukan hanya masalah mental, melainkan tanggung jawab moral dalam memilih apa yang kita konsumsi secara digital. Ia bisa menyasar siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Menurut Imam Asy-Syatibi salah satu maqashid syari’ah adalah menjaga keselamatan akal (hifzul aql) yang termasuk di dalamnya adalah menjaga kesehatan otak.

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تُؤْمِنَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِۗ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ

Artinya: Tidak seorang pun akan beriman, kecuali dengan izin Allah dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak mau mengerti (Qs. Yunus ayat 100).

Yang membedakan manusia dengan mahkluk Allah Swt lainnya adalah akal. Akal dan hati nurani yang bersih akan menuntun manusia untuk mengenal sekaligus mendekatkan diri kepada Allah Swt. Maka menjaga kesehatan akal bagian dari menjalankan perintah Allah Swt.

Nabi Muhammad Saw senantiasa menekankan untuk menjaga akal dan menghindarkan diri dari sesuatu yang dapat merusaknya. Karena sekali lagi, akal adalah anugerah terbesar dari Allah Swt yang harus kita jaga sebagai ungkapan rasa syukur.

Islam memandang brain rot sebagai ancaman di era digital. Umat Islam harus menyikapinya dengan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Mengonsumsi konten digital yang tidak bermanfaat secara berlebihan adalah perbuatan yang boros. Yaitu boros waktu dan pikiran.

Dalam hal ini, pentingnya memanfaatkan waktu secara optimal untuk belajar, beribadah yang khusyuk, dan bersosialisasi dengan cara yang positif.

Tips meningkatkan kesehatan akal

Alih-alih menormalisasikan brain rot, agaknya brain refresh lebih penting disuarakan. Brain refresh merupakan aktivitas untuk menyegarkan otak agar fungsi kognitif meningkat. Artinya, brain refresh adalah salah satu ikhtiar untuk menjaga kesehatan akal.

Brain rot bukan hanya sebagai tren digital, melainkan sebagai fenomena nyata yang dapat mengganggu kesehatan mental dan menurunnya fungsi otak.

Kebalikannya dengan brain rot, brain refresh mampu meningkatkan fokus, produktivitas, dan kreativitas. Tentunya, dengan brain refresh seseorang dapat memahami dirinya sendiri karena berangkat dari kemampuan mengendalikan stres dan kesadaran yang tinggi.

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan akal. Misalnya dengan tidur yang cukup dan berkualitas, mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, olahraga secara teratur, bersosialiasi, dan mengurangi stres dengan teknik relaksasi. Bisa juga dengan membuat jadwal dan skala prioritas untuk meningkatkan produktivitas.

Islam sebagai agama rahmatan lil a’alamin mengajarkan kita untuk menjaga akal dan hati. Melalui prinsip keseimbangan, kita diminta untuk lebih selektif dalam berselancar di dunia digital agar tidak terpapar informasi yang negatif. Menjaga kualitas pikiran adalah tanggung jawab setiap insan yang berakhlak. Karena Allah Swt telah menitipkan akal, maka kita harus menjaganya dengan penuh kesadaran. []

Tags: Brain RotKesehatan AkalKesehatan Mentalmedia sosialTeknologi Digital
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual

    Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut
  • Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID