• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film Blood Diamond: Kisah Tambang Berlian dan Keserakahan Manusia

Film ini berdasarkan dari kisah nyata yang terjadi di Sierra Leone. Keserakahan manusia sangat terlihat jelas di wilayah ini sehingga menyebabkan konflik berkepanjangan yang mengakibatkan kematian orang banyak, serta menciptakan kesengsaraan cukup panjang

Muallifah Muallifah
02/11/2022
in Film
0
Film Blood Diamond

Film Blood Diamond

1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Daerah Sierra Leone, Afrika, merupakan wilayah konflik yang cukup mematikan. Perang sipil yang terjadi 11 tahun itu, menyebabkan banyak kekacuan terjadi. Salah satunya penggunaan tentara anak yang sebagian besar terlibat dalam konflik. Hal ini terungkap dalam Film Blood Diamond.

Tentara anak ini mereka gunakan untuk menyerang desa dan menjaga tambang-tambang berlian dan Gudang persenjataan milik RUF. Tentara anak ini sudah tercuci otaknya oleh RUF dan mengakibatkan mereka menjadi ganas, tidak takut untuk membunuh dan menuruti semua kebijakan yang RUF keluarkan.

Pasca perang, Sierra Leone menghadapi banyak kesulitan sosial, yakni kemampuan administrasi yang lemah karena sumber daya manusia banyak hilang. Akibatnya, negara ini mengalami ketidakstabilan dalam mengatasi berbaga persoalan yang memicu banyak permasalahan lainnya. Masalah yang cukup tersorot oleh penduduk global yakni global pandemic (HIV/AIDS, Ebola, Flu Burung), kemiskinan, obat bius, dan kejahatan terorisme.

Kengerian ini terpaparkan secara detail oleh Film Blood Diamond yang menyita perhatian penonton untuk lebih peka terhadap aksi kemanusiaan. Bagi penonton yang tidak menyukai darah, film ini kurang cocok untuk kita tonton, karena ada banyak adegan yang menghabiskan nyawa manusia dengan massal.

Film ini berdasarkan dari kisah nyata yang terjadi di Sierra Leone. Keserakahan manusia sangat terlihat jelas di wilayah ini sehingga menyebabkan konflik berkepanjangan yang mengakibatkan kematian orang banyak, serta menciptakan kesengsaraan cukup panjang.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

Konflik Perebutan Tambang Berlian

Blood Diamond sendiri merupakan nama dari konflik perebutan tambang berlian di daerah tersebut. Pada mulanya, negara-negara besar bersepakat untuk tidak memanfaatkan kekayaan apapun di wilayah konflik. Akan tetapi, kenyatannya, berlian selundupan yang berasal dari Afrika terus berjalan, hingga orang rela berkorban nyawa demi mendapatkan berlian.

Sekelompok pemberontak yang bernama Revolutionary United Front (RUF) menjadi biang kerok dari konflik di daerah itu. Mereka berkhianat dari misi pemerintah dan menciptakan perang di kotanya sendiri untuk menggali tambang berlian. Tindakan yang paling keji RUF lakukan adalah membunuh masyarakat di desa tersebut.

Pada film ini, menggambarkan seseorang yang bernama Solomon Vandy (Djimon Hounsou) yang harus terpisah dari istri dan ketiga anaknya. Meskipun lolos dari kematian, justru kemudian ia terjebak dalam lingkungan RUF yang mengharuskan dia untuk mengambil bagian dan ikut serta dalam kegiatan pertambangan berlian.

Kegiatan pertambangan yang Solomon lakukan, ia mendapati temuan berlian berwarna merah muda, berukuran lebih besar. Namun ketika ia hendak menyelundupkannya, ketahuan oleh bos besar RUF kemudian ia mereka masukkan ke penjara.

Sementara itu, tokoh lain dalam film ini yakni Danny Archer (Leonardo DiCaprio), seorang mantan tentara bayaran dari Rhodesia (Zimbabwe), yang berdagang senjata dengan imbalan berlian, yang selama ini RUF kerjakan.

Dalam melakukan pekerjaanya tersebut, ia membawa berlian secara illegal, dan tertangkap kemudian di masukkan ke penjara. Di dalam penjara, ia berusaha untuk mencari cara agar bisa membayar berlian yang hilang kepada Colonel Coetzee, orang yang selama ini menjadi partner kerjanya. Biasanya, Archer membawakan berlian untuknya.

Keserakahan Manusia

Di penjara inilah ia bertemu dengan Solomon. Mengetahui bahwa Solomon menemukan berlian berwarna mera muda, setelah Archer keluar dari penjara, ia mengatur pembebasan Solomon dengan menawarkan bantuan dan berjanji akan mempertemukan dengan keluarganya dengan imbalan berlian. Archer dan Solomon, dibantu oleh Wartawan Amerika bernama Maddy Bowen (Jennifer Connelly), untuk mencari keluarganya yang hilang di tengah rumitnya situasi perang di Sierra Leone.

Pada awalnya, Archer memanfaatkan Solomon untuk mencuri berlian. Akan tetapi, lambat laun, relasi yang terbangun oleh keduanya, menciptakan kedekatan yang cukup erat. Mereka bukan lagi sebagai partner dengan tujuan masing-masing, tetapi sebagai teman akrab, sosok keluarga baru yang saling membantu. Pencarian Berlian yang menjadi tujuan awal dari yang Archer lakukan, kini berubah menjadi solidaritas kemanusiaan yang mereka lakukan untuk melindungi sesamanya.

Ada banyak kekejaman dalam film ini dengan dasar kekayaan yang bermula dari berlian. Kesepakatan yang mereka lakukan untuk tidak mengambil harta apapun dari wilayah konflik. Nyatanya tidak membuat sebagian kelompok orang menepati kesepakatan tersebut. perjanjian hanyalah tinggal kertas.

Kerakusan manusia untuk mendapatkan dan memanfaatkan apapun supaya memenuhi keinginan, egoisme diri dia terus berjalan. Akhirnya, mengakibatkan kematian massal, kesengsaraan yang berkepanjangan. Hal itu terjadi karena tingkah laku manusia. []

 

Tags: FilmFilm Blood DiamondHollywoodmanusiaReview FilmZimbabwe
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version