• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

Rahasia Rasa tidak hanya bicara tentang kekayaan kuliner nusantara, tetapi juga kelindan sejarah dan politik yang menjadi warna kelam negeri ini.

Zahra Amin Zahra Amin
06/07/2025
in Film, Rekomendasi
0
Film Rahasia Rasa

Film Rahasia Rasa

527
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Teman-teman sudah menonton Film Rahasia Rasa? Di awal tahun 2025 sempat tayang di seluruh bioskop Indonesia, dan sekarang sudah bisa kita tonton di Netflix. Dalam sekali duduk atau rebahan, film berdurasi dua jam setengah ini selesai dan meninggalkan desah panjang yang melegakan, karena berakhir bahagia.

Film Rahasia Rasa Menghadirkan cerita yang menggugah selera. Rahasia Rasa mengajak penonton menyelami dunia kuliner Indonesia yang kaya rempah, sejarah, dan emosi. Film ini mengisahkan perjalanan Ressa (Jerome Kurnia), seorang chef ambisius yang hidupnya berubah drastis setelah kehilangan indra pengecapnya.

Dalam pencariannya untuk menemukan kembali makna rasa, ia bertemu kembali dengan Tika (Nadya Arina), sahabat masa kecil yang membawanya pada rahasia terbesar dalam dunia kuliner Nusantara, warisan kuliner legendaris: buku Mustika Rasa.

Namun, buku ini tidak hanya menyimpan resep masakan Nusantara yang kaya rasa, tetapi juga misteri yang mengguncang hidup Ressa. Film ini menyajikan drama, petualangan, dan kehangatan yang berpadu dalam balutan cita rasa khas Indonesia.

Kuliner adalah Identitas

Bicara kuliner atau makanan, menurutku itu adalah bagian dari identitas kita, penyuka makanan A, penikmat makanan B, dan menggandrungi makanan C. Bertambah dengan kekhasan kuliner nusantara yang setiap daerah pasti memiliki cita rasa yang berbeda.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Dalam Film Rahasia Rasa, menampilkan masakan mangut ikan asap. Ingatanku langsung melayang ke mangut khas Ibu Fat di Semarang yang tak pernah sepi. Atau mangut lele khas Jogja yang pernah kami makan beramai-ramai setelah berkegiatan bersama Mubadalah.id.

Di setiap hidangan yang kita makan, menyimpan banyak cerita dan nostalgia. Terlebih jika masakan itu berasal dari resep orang-orang terdahulu yang turun temurun, dari orang tua kita, kakek nenek hingga seterusnya.

Dalam satu kesempatan melalui laman Media Indonesia Hanung Bramantyo menyampaikan bahwa sebagai sutradara ia menekankan film ini tidak hanya menampilkan visual makanan yang menggugah selera, tetapi juga menyampaikan emosi mendalam melalui setiap hidangan. “Makanan bukan sekadar sesuatu yang kita santap, tetapi juga tentang memori, perasaan, dan sejarah.”

Film Rahasia Rasa sendiri terinspirasi dari buku Mustika Rasa. Di mana pada 1964, Soekarno dan istrinya, Hartini, meluncurkan proyek ambisius untuk mengumpulkan resep masakan Nusantara. Resep yang terkumpulkan dalam buku ini telah teruji mengenai rasa dan cara membuatnya sehingga jika kita ikuti dengan saksama akan menghasilkan hidangan yang bermanfaat.

Kelindan Sejarah dan Politik

Rahasia Rasa tidak hanya bicara tentang kekayaan kuliner nusantara, tetapi juga kelindan sejarah dan politik yang menjadi warna kelam negeri ini. Lahirnya Mustika Rasa di era Presiden Soekarno, hingga pembunuhan massal orang-orang yang dianggap sebagai PKI atau orang kiri (Wong Kiwo), sehingga mengakibatkan Kakek Tika, Mbah Darsono ikut terseret menjadi korbannya.

Selang berpuluh tahun kemudian, di era reformasi tahun 1998, orang tua Ressa dan Tika pun menjadi korban petaka dan huru hara politik saat itu. Mereka masuk dalam daftar orang hilang, yang hingga mereka besar tak ada kabar apapun yang bisa mereka lacak. Sama halnya seperti nasib aktivis korban penculikan di masa Orde Baru.

Terakhir, terkait kekayaan alam Indonesia, yang jejaknya ada dalam buku Mustika Rasa. Konon ada kode-kode rahasia yang bisa menelusuri jejak tambang yang nilainya lebih besar dan akan membawa Indonesia menjadi negara paling kaya di dunia. Keserakahan untuk menguasai kekayaan alam Indonesia ini yang mengingatkan kita pada polemik tambang.

Dengan alur cerita yang menggugah, visual yang kaya, dan eksplorasi kuliner yang otentik, Rahasia Rasa siap menjadi pilihan tontonan yang istimewa di akhir pekan. Film ini membawa sesuatu yang jarang terangkat dalam perfilman Indonesia, menjadikannya sebuah pengalaman yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkaya wawasan akan budaya dan kuliner Nusantara. []

 

Tags: Film Rahasia RasaKuliner NusantaraMustika Rasapolitiksejarah
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Ancaman Intoleransi

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

5 Juli 2025
Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Squid Game

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ancaman Intoleransi

    Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja itu Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Malu Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID