• Login
  • Register
Jumat, 9 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makna Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan adalah esensi kemanusiaan dan merupakan anugerah Allah kepada manusia, makhluk-Nya yang paling dihormati. Karenanya, kemerdekaan tidak boleh dirampas oleh siapapun

Redaksi Redaksi
17/08/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kemerdekaan

Kemerdekaan

611
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia…”

Penggalan kalimat di atas diucapkan Soekarno pada 17 Agustus 1945 saat bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka.

Meski begitu singkat, kalimat tersebut memiliki makna dan magnet yang sangat luar biasa bagi rakyat Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan.

Begitu selesai dibacakan, pekik kemerdekaan terdengar di mana-mana seiring dengan ekspresi kegembiraan yang tumpah ruah di seluruh negeri.

Rakyat di seluruh pelosok negeri, tanpa membedakan suku, usia, agama, dan jenis kelaminmenyambut hari bersejarah itu dengan pekik kemerdekaan, dan membunyikan kentongan.

Baca Juga:

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

Aurat dalam Islam

Membongkar Bias: Mengapa Kesaksian Perempuan Selalu Diragukan?

Kemudian ada juga yang menabuh bedug, meledakkan bom karbit, atau apapun dengan penuh semangat. Mereka pun saling berpelukan erat dengan mata berderai-derai yang mengharu-biru.

Saat itu setiap pasang mata rakyat Indonesia tampak berbinar-binar, menatap dan membayangkan masa depan kehidupan yang indah di masa yang akan datang.

Kemudian, seluruh rakyat merasa telah menemukan kembali eksistensinya yang hilang berabad-abad. Dunia kemanusiaan menyambut dengan sukacita.

Hari Bersejarah

Hari bersejarah itu kemudian dirayakan dengan situasi kegembiraan yang sama setiap tahun oleh seluruh rakyat Indonesia, baik laki-laki dan perempuan untuk selama-lamanya.

Bendera Merah Putih berkibar. “Indonesia Tanah Airku, Tanah tumpah darahku…,” membahana ke sudut-sudut desa dan kota. Merdeka.

Semua ini menunjukkan bahwa kemetdekaan merupakan hal yang amat kita dambakan dan mampu membahagiakan manusia, siapapun dan di manapun mereka berada. Kemerdekaan, kebebasan, dan independensi merupakan situasi batin yang bebas dari segala rasa yang menderitakan jiwa, pikiran, dan gerak manusia.

Merdeka adalah suasana hati yang damai dan penuh harapan-harapan manis. Kemerdekaan adalah sesuatu yang asasi dan melekat dalam diri setiap manusia, apapun latar belakang sosialnya, jenis kelaminnya, agama dan keyakinannya, watna kulitnya, dan sebagainya.

Kemerdekaan adalah esensi kemanusiaan dan merupakan anugerah Allah kepada manusia, makhluk-Nya yang paling terhormat. Karenanya, kemerdekaan tidak boleh terampas oleh siapapun.

Oleh sebab itu, segala bentuk kebudayaan dan sistem kehidupan yang menghalangi, membatasi, merepresi, dan mengekang kemerdekaan manusia harus kita hapuskan dan lenyapkan dari muka bumi. []

Tags: Indonesiakemerdekaanlaki-lakiperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

PRT

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

9 Mei 2025
Aurat dalam Islam

Aurat dalam Islam

9 Mei 2025
Menikah adalah Separuh Agama

Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?

9 Mei 2025
Kopi Kamu

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

8 Mei 2025
Menikah sebagai Kontrak Kesepakatan

Menikah sebagai Kontrak Kesepakatan

8 Mei 2025
Membaca Ayat Kesaksian Perempuan

Cara Membaca Ayat Kesaksian Perempuan Menurut Ibnu Rusyd dan Ibnu Al-Qayyim

8 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Kesaksian Perempuan

    Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Perempuan Menurut Abu Hanifah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai
  • Aurat dalam Islam
  • Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version