• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mari Bersahabat dengan Alam

Hak-hak Tuhan adalah hak-hak kemanusiaan, karena Tuhan melalu ajaran-ajaran-Nya memang hadir untuk manusia, kemanusiaan dan alam.

Redaksi Redaksi
31/12/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Alam

Alam

771
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Realitas sosial yang kita saksikan dewasa ini memperlihatkan dengan transparan betapa kecenderungan-kecenderungan destruktif masih terus meluas baik dalam tataran lingkungan, alam, sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

Dan kita melihat dengan kasat mata pula betapa besar akibat buruk yang terjadi karena perbuatan-perbuatan merusak. Tuhan mengatakan:

Telah nampak kerusakan di daratan dan di laut disebabkan oleh tangan-tangan manusia, supaya Tuhan menimpakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan Tuhan)” (QS. ar-Rum ayat 41).

Manusia hari ini seakan-akan telah menyingkirkan Tuhan dari hidupnya. Mereka sekan-akan tidak lagi mengakui hak-hak Tuhan atas mereka bahkan merampasnya. Hak-hak Tuhan adalah hak-hak kemanusiaan, karena Tuhan melalu ajaran-ajaran-Nya memang hadir untuk manusia, kemanusiaan dan alam.

Dia menganugerahkan alam semesta untuk kesejahteraan semesta. Allah menyatakan:

Baca Juga:

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Perempuan dan Anak, Paling terdampak Krisis Air Bersih

Islam Rahmat bagi Alam Semesta

Memaknai Tahun Baru Imlek 2025 dengan Menjalin Keseimbangan Manusia dan Alam Semesta

“Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran lalu aku jadikan air itu menetap di bumi (tanah). Lalu dengan air itu Kami tumbuh kamu untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur, di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun) yang menghasilkan minyak dan menjadi kuah bagi orang-orang yang makan, Dan pada binatang-binatang ternak benar-benar terdapat pelajaran yang berharga bagi kamu”. (OS. al-Mu’minun ayat 18-21).

Tuhan melalui firman di atas mengingatkan agar manusia kembali kepada Tuhan. Jika semua orang beragama mengakui dan meyakini bahwa hanya Tuhan satu-satunya yang harus disembah, dicintai, diagungkan dan dipuja, maka pernyataan dan keyakinan ini seharusnya membawa konsekuensi-konsekuensi yang bersifat sosial, kemanusiaan dan alam.

Dengan kata lain keyakinan ini seharusnya merefleksikan cita-cita kemanusiaan universal, kemanusian sejagat dan kelestarian alam. Cita-cita itu adalah mencintai manusia, menghormati hak-hak mereka, melindungi alam dan melestarikannya, serta memanfaatkannya demi kesejahteraan bersama. []

Tags: alamBersahabatMari
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version