• Login
  • Register
Minggu, 25 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Merayakan Hari Kesaktian Pancasila dengan Refleksi Ulang Implementasi Sila Kedua: Merawat Alam dan Lingkungan

Sebagai umat beragama, pada hakikatnya merawat alam dan lingkungan bukan hanya semata-mata implementasi sila ke-dua pancasila

Belva Rosidea Belva Rosidea
03/10/2023
in Featured, Publik
0
Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila

753
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bangsa Indonesia menyambut datangnya Bulan Oktober dengan  peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap 1 Oktober. Peringatan tersebut tak terlepas dengan peristiwa hari sebelumnya yakni pemberontakan G30S/PKI pada 30 September. Hari kesaktian pancasila kita peringati untuk mengenang jasa 7 pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI tersebut.

Selain itu, peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa ideologi pancasila tak bisa tergantikan oleh ideologi apapun. Termasuk pada saat itu yang begitu ingin digantikan oleh ideologi komunis oleh orang-orang PKI (Partai Komunis Indonesia). Pancasila dipertahankan oleh pendahulu kita dengan nyawa, lalu saat ini sebagai warga negara sudahkah kita semua benar-benar mengamalkan nilai-nilai ideologi pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

Pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari kerap pula kita sebut dengan implementasi sila pancasila. Istilah tersebut tentu tidak asing untuk sebagian besar Bangsa Indonesia khususnya pelajar-pelajar Sekolah Dasar (SD). Pelajaran tentang implementasi sila pancasila memang sudah kita dapatkan sejak SD. Namun tak sedikit yang hanya menghafal pada saat itu dan lupa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Terutama di kehidupan dewasa kini.

Pandangan Hidup Berbangsa

Pancasila  adalah  sebuah  konsep ideologi, landasan kebangsaan, dan pandangan hidup bangsa untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara guna mewujudkan cita-cita negara. Pancasila sebagai dasar negara tentunya sudah terpikirkan dengan sangat hati-hati oleh para pendiri bangsa. Sehingga harapannya dapat seluruh warga negara amalkan demi terwujudnya kehidupan yang sejahtera dari segi apapun. Termasuk di antaranya sejahtera hidup berdampingan dengan alam dan lingkungan.

Isu lingkungan dengan berbagai masalah yang ada semakin hari seolah semakin menjadi-jadi. Mulai dari permasalahan sampah yang kian menumpuk, pencemaran udara, krisis air bersih belakangan ini, maupun masalah-masalah lain yang belum berhasil teratasi.

Baca Juga:

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Barangkali banyak dari Bangsa Indonesia yang lupa bahwa menjaga alam dan lingkungan adalah wujud implementasi sila kedua pancasila. Yakni “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila kedua ini menekankan tentang “manusia yang beradab dan adil”.

Manusia yang beradab tentunya tidak akan membuang sampah sembarangan. Tidak akan melakukan eksploitasi alam berlebihan, maupun perbuatan-perbuatan merusak lainnya. Karena ia menyadari bahwa dampak dari perusakan lingkungan akan merugikan banyak orang. Demikian pula ketika menjadi manusia yang adil, maka tidak akan serakah melakukan eksploitasi sumber daya alam (SDA)  secara ilegal.

Sumber Daya Alam Melimpah

Seperti yang kita tahu bahwa negara kita dikaruniai SDA melimpah yang dengannya kita harapkan dapat termanfaatkan untuk kepentingan semua rakyat. Kebakaran hutan di Kalimantan misalnya, adalah salah satu bukti keserakahan sebagian warga negara yang menimbulkan kerugian untuk saudara se-bangsa yang hidup di sekitarnya.

Sebagai umat beragama, pada hakikatnya merawat alam dan lingkungan bukan hanya semata-mata implementasi sila ke-dua pancasila. Namun juga ada hubungannya dengan implementasi sila pertama pancasila yakni “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Semua agama tentunya melarang umatnya berbuat kerusakan di muka bumi karena alam semesta ini merupakan ciptaan Sang Pencipta yang wajib kita jaga. Menjaga kelestarian alam merupakan wujud patuh terhadap perintah Tuhan. Sedangkan merusak alam bisa jadi wujud ingkar terhadap perintahNya.

Sebagai umat Islam khususnya, perintah menjaga kelestarian alam ini beberapa kali Allah tegaskan dalam Al-Quran, di antaranya dalam QS Al-A’raf ayat 85, yang artinya:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”. Juga dalam QS. Al-Baqarah ayat 205, yang artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukaikebinasaan.”

Momentum Hari Kesaktian Pancasila

Barangkali berbagai masalah yang bangsa ini hadapi berakar dari terlupakannya dasar negara ini. Banyak warga negara yang mengabaikan pancasila sebagai sesuatu yang konkrit, tidak menjadikan pancasila sebagai sesuatu yang penting, dan melepaskan pancasila dari kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, momentum hari kesaktian pancasila ini bisa menjadi pengingat untuk kembali merefleksi diri sendiri apakah sudah menjadi warga negara yang ber-pancasila secara seutuhnya atau masih sekadar cuma-cuma.

Semoga kita semua mampu memperbaiki diri sembari mengkonkritkan nilai pancasila dalam segala aspek kehidupan sehari-hari, terutama di bidang pelestarian alam. Kontribusi kita tak harus dimulai dari hal-hal besar, melainkan bisa mulai dari hal-hal sederhana. Se-sederhana membuang sampah pada tempatnya. Jika belum bisa turut memperbaiki, maka tidak turut merusak juga merupakan wujud kontribusi. []

 

Tags: Hari Kesaktian PancasilaIsu LingkungankemanusiaanMerawat AlamSila Kedua Pancasila
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

24 Mei 2025
Ulama perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

24 Mei 2025
Kekerasan

Kasus Pelecehan Guru terhadap Siswi di Cirebon: Ketika Ruang Belajar Menjadi Ruang Kekerasan

24 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Laku Tasawuf

    Hidup Minimalis juga Bagian dari Laku Tasawuf Lho!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Pelecehan Guru terhadap Siswi di Cirebon: Ketika Ruang Belajar Menjadi Ruang Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Self Awareness Ala Oh Yi Young di Resident Playbook

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan
  • Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an
  • Ihdâd: Pengertian dan Dasar Hukum
  • Hidup Minimalis juga Bagian dari Laku Tasawuf Lho!
  • Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version