Mubadalah.id – Banyak perempuan yang menggunakan transportasi umum sehari-hari, terutama di kota-kota besar, menghadapi risiko pelecehan seksual. Dalam perjalanan rutin yang mungkin terlihat sederhana, ancaman ini nyata dan sering kali mengganggu rasa aman para perempuan.
Namun, kita tidak boleh menyerah. Ada banyak cara untuk melindungi diri dan menanggulangi potensi pelecehan seksual di tempat umum. Berikut ini adalah lima tips jitu bagi perempuan “Anker” (anak kereta) yang bisa Anda terapkan untuk menjaga keamanan diri saat bepergian dengan transportasi umum.
1. Waspada dan Tegas
Kesadaran lingkungan sangat penting dalam melindungi diri dari pelecehan seksual. Ketika Anda berada di transportasi umum, selalu perhatikan gerak-gerik orang di sekitar. Pelecehan seksual sering terjadi ketika korban tidak waspada atau tidak menyadari apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Memperhatikan suasana sekitar bisa memberi Anda waktu untuk mengantisipasi dan menghindari situasi yang tidak nyaman atau berbahaya. Jangan ragu untuk mengubah posisi Anda, berpindah tempat, atau meminta pertolongan jika seseorang tampak mencurigakan atau mendekati Anda dengan cara yang tidak pantas. Keberanian untuk bereaksi cepat dapat mencegah situasi berkembang menjadi lebih buruk.
Selain itu, penting untuk bersikap tegas jika merasa ada yang tidak beres. Jika seseorang melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan atau mendekati Anda dengan cara yang tidak pantas, jangan diam. Segera bicaralah dengan nada tegas dan jelas, dan jika diperlukan, buat keributan untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar.
Anda berhak mempertahankan ruang pribadi Anda, dan seringkali pelaku pelecehan akan mundur jika Anda menunjukkan bahwa Anda siap untuk melawan. Bersikap asertif adalah bentuk perlindungan diri yang efektif dan bisa menjadi langkah penting dalam menghentikan pelecehan di awal.
2. Ponsel adalah Senjata
Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam situasi darurat. Saat bepergian dengan transportasi umum, pastikan ponsel Anda selalu mudah terakses. Ada banyak aplikasi yang dapat kita gunakan untuk meminta pertolongan secara cepat, seperti aplikasi darurat yang mengirimkan sinyal atau lokasi Anda kepada orang-orang terdekat.
Fitur berbagi lokasi secara real-time dengan teman atau keluarga juga bisa memberikan perlindungan ekstra. Jika Anda merasa dalam situasi berbahaya, segera aktifkan aplikasi tersebut atau hubungi orang yang Anda percayai untuk memberi tahu keberadaan Anda. Teknologi dapat memberi rasa aman tambahan, terutama jika Anda sering bepergian sendirian.
Selain itu, teknologi memungkinkan Anda untuk melaporkan insiden pelecehan dengan lebih mudah. Banyak layanan transportasi umum yang memiliki kanal pelaporan melalui aplikasi atau hotline khusus untuk melaporkan kejadian pelecehan.
Dokumentasikan insiden dengan mencatat detail kejadian atau mengambil foto jika memungkinkan. Laporan-laporan ini membantu pihak berwenang dalam menindaklanjuti pelaku dan memperbaiki keamanan di transportasi umum. Ingatlah, pelaporan bukan hanya melindungi Anda, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan lain.
3. Gunakan Ruang Khusus Perempuan
Di beberapa transportasi umum, seperti KRL, tersedia gerbong khusus perempuan. Menggunakan fasilitas ini bisa menjadi langkah sederhana untuk menghindari situasi yang tidak nyaman. Gerbong khusus perempuan dirancang untuk memberikan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi para penumpang perempuan, terutama dalam perjalanan yang padat dan penuh.
Meskipun ini bukan solusi total untuk masalah pelecehan seksual, berada di ruang yang didedikasikan bagi perempuan bisa mengurangi potensi risiko. Tempat yang didesain khusus ini memberikan kenyamanan tambahan karena sesama penumpang perempuan cenderung lebih empatik terhadap satu sama lain.
Selain itu, keberadaan ruang khusus perempuan juga merupakan simbol upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan setara. Manfaatkan fasilitas ini dengan maksimal, dan jika Anda melihat pelecehan di sekitar, jangan ragu untuk saling mendukung satu sama lain. Solidaritas antar penumpang perempuan dapat memperkuat rasa aman di ruang publik.
4. Kenali Gerakan Pertahanan Diri
Tidak ada salahnya untuk membekali diri dengan keterampilan dasar pertahanan diri. Kelas-kelas pertahanan diri yang ditujukan khusus untuk perempuan kini semakin mudah diakses dan menjadi alat yang sangat penting untuk melindungi diri dalam situasi darurat.
Teknik-teknik sederhana seperti cara melepaskan diri dari cengkeraman, menggunakan benda-benda di sekitar sebagai senjata improvisasi, atau cara mengambil langkah cepat untuk melarikan diri bisa menjadi perbedaan besar dalam situasi yang berbahaya. Islam mengajarkan kita untuk menjaga diri dari segala bentuk bahaya, dan ini termasuk mempersiapkan diri untuk bertindak jika dibutuhkan.
Memiliki keterampilan pertahanan diri juga memberikan rasa percaya diri yang tinggi. Dalam banyak kasus pelecehan, pelaku sering kali mencari korban yang tampak lemah atau tidak siap melawan. Dengan pengetahuan pertahanan diri, Anda akan lebih tenang dan siap menghadapi situasi darurat.
Selain itu, kemampuan ini bukan hanya melindungi Anda secara fisik, tetapi juga mental, karena Anda tahu bahwa Anda memiliki alat untuk melindungi diri. Banyak lembaga sosial dan pusat kebugaran yang menawarkan pelatihan pertahanan diri dengan instruktur profesional yang berfokus pada kebutuhan dan kondisi perempuan.
5. Laporkan Pelecehan
Jika Anda mengalami atau menyaksikan pelecehan seksual di transportasi umum, sangat penting untuk melaporkannya. Banyak korban pelecehan enggan melaporkan insiden tersebut karena takut akan reaksi sosial, merasa malu, atau bahkan tidak tahu bagaimana cara melaporkannya.
Namun, penting untuk kita ingat bahwa melaporkan insiden pelecehan bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain dari mengalami hal yang sama. Banyak sistem transportasi umum memiliki kanal pelaporan khusus, baik melalui aplikasi, hotline, atau langsung ke petugas di stasiun atau di dalam kereta.
Melaporkan pelecehan juga merupakan langkah penting dalam mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan di transportasi umum. Semakin banyak laporan yang diterima, semakin besar tekanan bagi operator transportasi untuk mengambil tindakan.
Laporan Anda bisa menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar untuk menciptakan ruang publik yang lebih aman dan setara bagi perempuan. Semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan, berhak mendapatkan keadilan dan perlindungan dari ketidakadilan.
Melindungi diri dari pelecehan seksual di transportasi umum memerlukan kombinasi kewaspadaan, keterampilan, dan tindakan proaktif.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini—mulai dari meningkatkan kesadaran, memanfaatkan teknologi, menggunakan ruang khusus perempuan, belajar pertahanan diri, hingga melaporkan insiden pelecehan—Anda bisa melindungi diri dengan lebih baik dan membantu menciptakan ruang publik yang lebih aman bagi perempuan lainnya.
Perjalanan sehari-hari Anda sebagai seorang “Anker” tidak harus diwarnai dengan rasa takut, karena setiap langkah kecil menuju keamanan diri adalah langkah besar menuju kesetaraan dan keadilan di ruang publik. []