• Login
  • Register
Jumat, 9 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Perempuan di Titik Nol : Novel Fenomenal Karya Nawal el-Saadawi

Nawal el-Saadawi menggambarkan karakter Firdaus tersebut sebagai perempuan yang hebat dan kuat

Afifah Afifah
27/02/2024
in Buku
0
Perempuan di Titik Nol

Perempuan di Titik Nol

817
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Novel feminis yang mengungkapkan pelehan dan kekerasan kepada perempuan, serta mengupas perjuangan tokoh perempuan untuk mendapatkan hak-haknya. Bernama “Firdaus” tokoh utama yang hidup dalam budaya patriaki yang sangat kuat.

Nawal el-Saadawi menggambarkan karakter Firdaus tersebut sebagai perempuan yang hebat dan kuat. Akan tetapi ia menghadapi kehidupan yang erat dengan budaya patriarki. Ia hanya bisa tunduk atas relasi kuasa yang sering menghampirinya. Sehingga tokoh Firdaus semakin lemah dan tidak berdaya.

Kehidupan Sosial Pahit yang Berbudaya Patriarki

Firdaus lahir dari keluarga yang tidak mampu dan ayahnya adalah seorang petani. Tertanam dalam kebiasaan budaya patriarki bahwa bagaimana caranya agar menukar anak perempuannya dengan imbalan memperoleh mas kawin yang tinggi. Serta bagaimana memukul istrinya, memperbudak, dan menyetubuhinya setiap malam.

Selanjutnya, Firdaus ikut dengan pamannya sepeninggalan ayah dan ibunya. Firdaus mendapatkan prilaku pelecehan oleh pamannya ketika ia hendak tidur. Sebelum pelecehan terjadi pamannya berdalih dengan membacakan cerita dan menemani Firdaus. Tidak hanya paman, namun istri dari paman firdaus juga beberapa kali memperlakuan Firdaus dengan kasar.

Firdaus mengenyam pendidikan menengah di sebuah asrama. Terdapat suatu tempat terbelakang yaitu perpustakan dan mulai saat itulah dia mulai mencintai buku. Terdapat kutipan buku yang ia dapatkan bahwa “Semua yang memerintah adalah laki-laki. Persamaan mereka adalah kerakusan dan kepribadian yang penuh kearogan, nafsu tanpa batas mengumpulkan uang, mendapatkan seks dan kekuasaan tanpa batas.”

Pernikahan Firdaus dengan Syekh Mahmoud

Setelah Firdaus menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya, lalu paman dan bibinya menjodohkan Firdaus dengan Syekh Mahmoud yang telah menginjak umur 60 tahun. Suaminya sering menyiksanya dalam kehidupan rumah tangga mereka. Suatu hari Syekh Mahmoud memukul Firdaus dengan tongkatnya yang berat sampai darah keluar dari hidung dan telinga Firdaus.

Baca Juga:

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

Aurat dalam Islam

Membongkar Bias: Mengapa Kesaksian Perempuan Selalu Diragukan?

Kemudian Firdaus pergi berjalan kaki menyusuri jalan raya dengan mata yang bengkak, muka memar, tetapi tidak seorang pun yang memperhatikan Firdaus.  Selang beberapa waktu, Firdaus bertemu dengan seseorang bernama Bayoumi, seorang pemilik warung kopi dekat mausoleum Sayyidah Zaenab.

Ia menghampiri Firdaus karena melihat kondisi yang memar di muka wajahnya. Bayoumi memperbolehkan Firdaus untuk tinggal di rumahnya sampai ia menemukan pekerjaan. Pada mulanya Bayoumi memang selalu bersikap sangat baik kepada Firdaus, namun lama-kelamaan sikap Bayoumi berubah menjadi sangat kasar dan melecehkan Firdaus.

Menjalani Kehidupan Sebagai Seorang Pelacur

Firdaus menjalani kehidupan sebagai seorang pelacur bermula saat tinggal bersama Bayoumi, ia sempat mengurung Firdaus dan memperkosanya bersama temannya sendiri. Keesokan harinya, Firdaus melarikan diri dari  tempat tinggal Bayoumi dengan bantuan tetangganya.

Kemudian Firdaus bertemu dengan seorang perempuan bernama Sharifa Salah El Dine. Perempuan ini mengenalkan Firdaus i tentang dunia pelacuran yang lebih mendalam. Memberitahu bahwa ia memiliki tubuh dengan harga diri yang tinggi, sehingga Firdaus merasakan kenikmatan dunia.

Firdaus mengetahui sesuatu dari Fawzi (pacar Sharifa) bahwa Shafira hanya memanfaatkannya sebagai pelacur. Kemudian Firdaus pun kembali melarikan diri. Lalu ia beberapa kali bertemu dengan seorang lelaki yang menawarnya dengan berbagai harga. Firdaus selalu memilih pelanggannya secara cermat untuk meraup uangnya serta tidur dengannya. Sehingga ia dapat membeli sebuah apartemen mewah dengan mempunyai banyak pelayan.

Singkat cerita pada suatu kesempatan Firdaus bertemu dengan mucikari yang bernama Marzouk. Atas perintah mucikarinya tersebut Firdaus bekerja siang dan malam layaknya sebuah mesin. Firdaus merasa tak sebebas dulu, ia memberontak melawan Marzouk.

Marzouk mengeluarkan sebilah pisau namun tangan Firdaus lebih tangkas sehingga lebih dulu menusuk bagian tubuh Marzouk. Marzouk meninggal dan Firdaus menjadi tersangka dan divonis hukuman gantung. Ada harapan bebas jika dia meminta surat permohonan kepada Presiden dan meminta maaf atas kejahatannya. Tetapi Firdaus menolak meminta pengampunan tersebut.

Nilai-nilai kehidupan yang ada dalam novel ini memuat tentang pelecehan seksual, kehormatan yang dipermainkan terhadap seorang perempuan yang lemah, rendahnya pendidikan, patriarki, tekanan kelas, dan imperialis.

Seharusnya nilai-nilai tersebut jangan lantas ditanamkan dalam masyarakat. Di mana semua elemen masyarakat dapat ikut berperan dengan mengubah cara pandang agar lebih bisa bermoral serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, khususnya hak untuk kaum perempuan. []

 

 

Tags: kekerasanpelacurpelecehan seksualPerbudakanperempuanperempuan di titik nol
Afifah

Afifah

Perempuan yang belajar mengarungi dunia kepenulisan

Terkait Posts

Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati

Falsafah Hidup Penyandang Disabilitas dalam “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

25 April 2025
Buku Sarinah

Perempuan dan Akar Peradaban; Membaca Ulang Hari Kartini Melalui Buku Sarinah

23 April 2025
Toleransi

Toleransi: Menyelami Relasi Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagaman

23 Maret 2025
Buku Syiar Ramadan Menebar Cinta untuk Indonesia

Kemenag RI Resmi Terbitkan Buku Syiar Ramadan, Menebar Cinta untuk Indonesia

20 Maret 2025
Disabilitas Emosional

Dari Disabilitas Emosional hingga Kritik Sosial dalam ‘Seberapa Candu Cinta itu’

19 Maret 2025
Althusser

Althusser, Seorang Filsuf Marxis yang Membunuh Isterinya

17 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Kesaksian Perempuan

    Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Perempuan Menurut Abu Hanifah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Separuh Mahar untuk Istri? Ini Bukan Soal Diskon, Tapi Fikih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai
  • Aurat dalam Islam
  • Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version