• Login
  • Register
Selasa, 21 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

9 Nilai Keutamaan Gus Dur dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada Desember ini, yang seringkali diperingati dengan Bulan Gus Dur, rasanya kita perlu merefleksikan nilai-nilai Gus Dur dalam kehidupan ini

Yuyun Khairun Nisa Yuyun Khairun Nisa
09/12/2021
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
Gus Dur

Gus Dur

281
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sosok Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur, senyatanya sangat terkenang di hati banyak orang. Karakter beliau yang membuat namanya masih harum, meskipun telah tiada sejak 12 tahun yang lalu.

Mubadalah.id – Gus Dur meninggalkan warisan kepada bangsa Indonesia berupa nilai-nilai kehidupan yang luhur. Selama saya mengikuti Kelas Pemikiran Gus Dur Online yang dimulai bulan lalu, saya mempelajari 9 nilai-nilai keutamaan Gus Dur.

Nilai-nilai tersebut, diantaranya: Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Keksatriaan, dan Kearifan Tradisi. Semua nilai-nilai tersebut sangat relevan hingga saat ini.

Pada Desember ini, yang seringkali diperingati dengan Bulan Gus Dur, rasanya kita perlu merefleksikan nilai-nilai Gus Dur dalam kehidupan sehari-hari.

Ketauhidan

Tertulis jelas dalam dasar negara Indonesia, yakni Pancasila pada sila pertama. “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Bangsa Indonesia meyakini adanya Tuhan. Salah satu agama yang diakui di Indonesia adalah Konghucu, yang mana disahkan pada masa pemerintahan Gus Dur.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 3 Warisan Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafi’i Menurut Prof. Musdah Mulia
  • Membincang Perempuan Pemimpin, dan Pemimpin Perempuan
  • Ketika Mahasantriwa SUPI ISIF Belajar Keberagaman
  • Intervensi Langsung Perkara Dispensasi Perkawinan

Baca Juga:

3 Warisan Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafi’i Menurut Prof. Musdah Mulia

Membincang Perempuan Pemimpin, dan Pemimpin Perempuan

Ketika Mahasantriwa SUPI ISIF Belajar Keberagaman

Intervensi Langsung Perkara Dispensasi Perkawinan

Nilai ketauhidan ini adalah pondasi awal dari terbentuknya karakter dan kesadaran manusia yang kuat dan terpuji. Misalnya, sebuah pencurian tidak akan terjadi, jika kita meyakini adanya Tuhan yang melihat segala perbuatan makhluk-Nya. Begitupun dengan perbuatan-perbuatan tercela dan merugikan lainnya.

Kemanusiaan

Nilai yang ke-2 ini juga termasuk cerminan dari Pancasila sila ke-2. “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Bersumber dari nilai ketauhidan, kemudian menciptakan pandangan bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya, memiliki akal dan anggota tubuh yang bisa dimaksimalkan fungsinya untuk kebaikan kepada sesama makhluk. Hal ini juga disebutkan dalam firman Allah dalam QS. At-Tin ayat 4.

Salah satu quotes terkenal Gus Dur ialah “Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya, demikian juga menistakan manusia berarti menistakan Penciptanya”. Dengan memahami dan mengimplementasikan petuah tersebut, konflik antar umat beragama dapat berkurang. Hidup menjadi damai dan tentram layaknya harapan setiap orang.

Keadilan

Gus Dur mengajarkan untuk memperlakukan kelompok minoritas sama dengan kelompok mayoritas. Perlakuan yang setara ini akan menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat secara merata. Memperjuangkan keadilan sama halnya dengan memanusiakan manusia.

Misalnya dengan turut andil menyuarakan dukungan terhadap kebijakan, seperti RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) atau Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021, berarti memperjuangkan keadilan untuk korban KBG (Kekerasan Berbasis Gender) atau kelompok yang tertindas.

Kesetaraan

Nilai kesetaraan yang dicontohkan Gus Dur tampak jelas saat membela dan berpihak kepada kelompok yang dilemahkan, minoritas, atau marjinal. Dengan konsep kesetaraan, keadilan akan terwujud, hak-hak masyarakat terpenuhi, dan tidak lagi terjadi diskriminasi, marjinalisasi dan subordinasi.

Dalam kehidupan sehari-hari, nilai ini perlu kita terapkan pada semua relasi. Baik antara suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik, guru-murid, bos-karyawan, si kaya-si miskin sehingga tidak terjadi ketimpangan sosial.

Pembebasan

Pandangan bahwa setiap orang adalah manusia yang merdeka, bebas dari rasa takut, dan otentik, adalah dasar untuk menciptakan semangat pembebasan, melepaskan diri dari berbagai hal yang membuat diri tidak aman dan tidak nyaman.

Dengan berpegang pada nilai pembebasan, setiap orang bisa tumbuh menjadi pribadi yang berdaya, hingga mampu untuk memberdayakan yang lain juga. Dari jiwa-jiwa yang bebas dan merdeka, menciptakan hubungan yang sehat dan produktivitas yang meningkat. Semangat pembebasan ini juga bisa menjadikan kita manusia yang berpikiran terbuka, tidak judgemental, dan moderat.

Kesederhanaan

Nilai kesederhanan ini sangat tercermin pada sosok Gus Dur. Kezuhudan Gus Dur terbukti saat beliau tidak mempertahankan jabatannya sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Dengan sikap sederhana, juga menjadi sebuah usaha untuk melawan sikap berlebihan, materialistis, dan koruptif.

Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan mengkonsumsi segala hal dengan secukupnya, dan bergaya seadanya pun semampunya. Karena semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin sederhana penampilannya.

Persaudaraan

Nilai persaudaraan sangat merepresentasikan sosok Gus Dur yang merangkul semua orang dari berbagai golongan. Perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi suatu permasalahan bagi Gus Dur. Oleh sebab itu, berkat pandangannya yang terbuka terhadap keberagaman, Gus Dur dijuluki Bapak Pluralisme Indonesia.

Gus Dur berhasil menjadi tauladan bagi masyarakat Indonesia yang majemuk. Dari nilai persaudaraan ini, kita belajar memaknai perbedaan menjadi sesuatu yang indah, mengeratkan hubungan persaudaraan se-bangsa dan se-tanah air, serta menekankan pentingnya toleransi. Tanpa adanya nilai persaudaraan, suatu bangsa akan mudah terpecah belah.

Keksatriaan

Sifat berani yang ada dalam diri Gus Dur, menjadikan beliau layaknya seorang ksatria. Memiliki prinsip yang kuat, berpegang teguh pada nilai-nilai yang diyakini, sehingga beliau tidak mudah diintervensi oleh kepentingan segelintir orang.

Tak hanya beringas memperjuangkan kepentingan umum, Gus Dur juga sosok yang sabar dan ikhlas dalam menjalani prosesnya. Integritas yang dimiliki Gus Dur dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan berupaya menjadi pribadi yang berkomitmen tinggi serta istiqomah atau konsisten.

Kearifan Tradisi

Gus Dur menjadikan Ideologi Pancasila, Konstitusi UUD 1945, dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai landasan untuk menggerakkan kearifan tradisi Bangsa Indonesia. Saat ini, dengan maraknya kelompok yang menyuarakan khilafah, nilai kearifan tradisi Gus Dur menjadi tameng untuk menghalangi kelompok separatis.

Tak hanya itu, kecintaan Gus Dur pada kearifan tradisi terpotret dalam keseharian beliau, dengan sering memakai batik sebagai wujud kebanggaan atas budaya Indonesia. Berangkat dari contoh kecil sikap yang Gus Dur ajarkan, dapat memperkuat spirit nasionalisme dalam diri kita semua. Semakin kita berbudaya, semakin bangga menjadi orang Indonesia. []

 

Tags: 9 Nilai Gus Durbulan gus durgus durIndonesiapluralisme
Yuyun Khairun Nisa

Yuyun Khairun Nisa

Yuyun Khairun Nisa, lahir di Karangampel-Indramayu, 16 Juli 1999. Lulusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Saat ini sedang bertumbuh bersama AMAN Indonesia mengelola media She Builds Peace Indonesia. Pun, tergabung dalam simpul AMAN, Puan Menulis (komunitas perempuan penulis), dan Peace Leader Indonesia (perkumpulan pemuda lintas iman). Selain kopi, buku, dan film, isu gender, perdamaian dan lingkungan jadi hal yang diminati. Yuk kenal lebih jauh lewat akun Instagram @uyunnisaaa

Terkait Posts

Perempuan Bekerja

Perempuan Juga Wajib Bekerja

21 Maret 2023
Peminggiran Peran Perempuan

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

21 Maret 2023
Prinsip Perkawinan

Prinsip Perkawinan Menjadi Norma Dasar Bagi Pasangan Suami Istri

21 Maret 2023
tujuan perkawinan

Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

20 Maret 2023
Poligami

Cara Al-Qur’an Merespon Poligami

20 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rethink Sampah

    Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan Juga Wajib Bekerja
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan
  • Prinsip Perkawinan Menjadi Norma Dasar Bagi Pasangan Suami Istri
  • Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist