• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Kisah Vivian; Gerakan Women Support Women dalam Film Moxie

Privilege yang dimiliki oleh masing-masing orang, dapat dipahami bahwa melalui film Moxie ini, setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam sebuah gerakan

Muallifah Muallifah
07/11/2022
in Film
0
Kisah Vivian; Gerakan Women Support Women dalam Film Moxie

Kisah Vivian; Gerakan Women Support Women dalam Film Moxie

350
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Film Moxie ini merupakan cerita seorang perempuan yang menentang patriarki di lingkungan sekolah, Vivian namanya. Gerakan yang disebut “Moxie” terinspirasi dari nostalgia yang diwariskan dari masa ke masa terkait aktivisme tahun 90-an dan pergerakan women support women dalam upaya menyingkirkan sistem patriarki dan aksi misoginis yang masih terjadi di era kini.

Vivian, Film Moxie, dan Gerakan Women Support Women

Kisah Vivian ini terinspirasi dengan cerita ibunya dalam melakukan perlawanan ketidaksetaraan gender. Ia berusaha untuk melakukan gerakan “Moxie” karena melihat ketidakadilan yang terjadi di sekolahnya. Mulai dari relasi timpang, mengunggulkan siswa laki-laki hingga pemerkosaan yang dialami oleh teman sekolahnya.

Vivian melakukannya dengan cara yang berbeda, yakni menyebar tulisan yang berisi gerakan-gerakan perempuan melawan ketidakadilan yang disebut “Moxie”. Ia meletakkan di toilet sekolah sehingga bisa dibaca oleh siswa di sekolah tersebut. Dalam melakukan gerakan tersebut, tidak ada yang tahu bahwa Vivian adalah orang dibalik gerakan tersebut.

Meskipun demikian, dari gerakan  itulah, banyak keresahan-keresahan yang disuarakan oleh siswi di sekolah tersebut. Mulai dari keterlibatan perempuan pada saat menentang pakaian, hingga pelecehan seksual di sekolah.

Gerakan perempuan sesuai dengan latar belakang sosial

Perlu dipahami bahwa, gerakan yang dilakukan oleh perempuan dalam film ini disesuaikan dengan latar belakang sosial. Misalnya dalam gerakan menentang pakaian. Di Negara Barat, kita ketahui bahwa persoalan pakaian tidak dipertentangkan oleh aturan agama, adat, dan norma. Sehingga penentangan yang dilakukan oleh Vivian dengan teman-temannya akibat aturan pakaian, yang semestinya sama dengan laki-laki, harus diperjuangkan.

Baca Juga:

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Wajah Perempuan Bukan Aurat, Tapi Keadilan yang Tak Disuarakan

Bagaimana Gerakan Kesalingan Membebaskan Laki-laki Juga?

Ditambah lagi dengan budaya seperti pergaulan bebas, minuman keras, dll. Tidak bisa menjadi referensi penuh untuk kita melakukan gerakan-gerakan “Moxie”. Akan tetapi, semangat memperjuangkan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan, harus menjadi referensi wajib yang perlu kita lakukan dalam melihat fenomena itu di sekitar kita.

Women Support Women dalam Gerakan yang Dilakukan

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam film Moxie ini, termasuk tentang “women support women”. Keterlibatan seorang ibu, bagi anak perempuan yang sudah remaja, ia menjadi teman dialog. Pada masa remaja, kehadiran sosok ibu yang ditampilkan oleh ibu Vivian, menjadi salah satu pelajaran sangat penting untuk penonton.

Dukungan yang dilakukan oleh ibunya kepada seorang anak gadis dalam mendengarkan cerita seorang anak gadis, sangat penting untuk dipahami oleh penonton. Di samping itu, teman Vivian seperti: Lucy, Caitlin, Kiera, serta temannya di sekolah menjadi support penuh dalam gerakan “Moxie”.

Hal tersebut bisa dilihat dari dukungan penuh yang dilakukan melalui media sosial. Serta support dari teman sekolahnya. Vivian memiliki privilege sebagai perempuan kulit putih. Ia bisa saja bersuara dengan cara apapun. Sebab ia sebagai kelompok yang dianggap memiliki kuasa di negara tersebut.

Di samping itu, Claudia, seorag gadis Asia merupakan sahabatnya sejak kecil juga menjadi salah satu orang yang mendukungnya.. Meskipun demikian, Claudia sempat gegabah dengan keputusannya mengaku sebagai orang di belakang “Moxie” sehingga menyebabkan dirinya dikeluarkan dari sekolah. Dalam kasus ini, Claudia tidak memiliki privilege seperti Vivian.

Privilege yang dimiliki oleh masing-masing orang, dapat dipahami bahwa melalui film Moxie ini, setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam sebuah gerakan. Setiap orang memiliki privilege tersendiri. Sehingga masing-masing saling melengkapi kekurangan dan kelebihan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini bisa dilihat dari kehadiran Lucy, sebagai perempuan gadis hitam. Ia membuat media sosial “Moxie” agar bisa menjangkau banyak orang.

Akhirnya, atas kejadian itu, Vivian kemudian mengaku bahwa dirinya adalah “Moxie”. Ia kemudian mengkoordinir sekolahnya untuk bersuara atas kasus pelecehan yang dilakukan dialami oleh Emma. Kasus pelecehan seksual adalah kasus yang berat, serta jarang diungkapkan oleh korban. Apalagi ketika hal itu dilakukan oleh seseorang yang masih terikat dengan sekolah, maka hukumnya menjadi wajib untuk diusut tuntas. Itulah yang diperjuangkan oleh Vivian.

Dalam kehidupan nyata, penting sekali kehadiran perempuan untuk mendukung perempuan, khususnya masalah yang melibatkan tentang perempuan. Sebab bagaimanapun, hal itu penting dilakukan agar suara dari keresahan yang dialami bisa didengar, dan semakin banyak orang yang juga mengetahuinya. []

Tags: Film MoxieGenderkeadilanKesetaraanWomen Support Women
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version