• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Prinsip Kasih Sayang terhadap Anak dalam Al-Qur’an

Wahyu al-Qur'an dan kerasulan Nabi Muhammad Saw dihadirkan, sejatinya untuk memastikan kerahmatan ini tetap menjadi rujukan kehidupan manusia dalam semua relasi kehidupan. Termasuk kepada anak-anak yang secara fisik dan mental masih membutuhkan dukungan, perhatian dan perawatan

Redaksi Redaksi
24/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kasih sayang anak

Kasih sayang anak

956
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk al-Qur’an tentang prinsip kasih sayang, maka semua aturan di dalam al-Qur’an merujuk pada prinsip kasih sayang atau rahmah, tidak terkecuali yang terkait hak-hak anak.

Para penulis kontemporer pun setuju mengenai hal ini. Dalam al-Qur’an, kata yang berderivasi dari rahmah disebutkan sebanyak 322 kali: Kata rahmah sendiri menempati 104 tempat dalam al-Qur’an.

Jumlah ini, menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Fikih Hak Anak, menunjukkan betapa pentingnya visi kasih sayang atau kerahmatan dalam pandangan al-Qur’an.

Hal yang paling utama dari ayat-ayat ini adalah yang menegaskan visi kerahmatan wahyu al-Qur’an itu sendiri bagi manusia. Termasuk bagian dari misi kerahmatan Nabi Muhammad Saw bagi semesta (QS. al-Anbiya ayat 107).

Visi ini biasa mengenalnya dengan istilah rahmatan lil ‘alamin, yaitu kerahmatan Allah Swt Sangat terang benderang.

Baca Juga:

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

Seorang muslim setiap saat membaca ayat “Bismillahirrahmanirrahim” (dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang). Bahkan, dalam QS. al-A’raf ayata 156, Allah Swt menyatakan, “Wa rahmati wasiat kulla syay’in,” (Rahmat-Ku itu meliputi segala sesuatu).

Karena itu, dengan hadirnya wahyu al-Qur’an dan kerasulan Nabi Muhammad Saw sejatinya untuk memastikan kerahmatan ini tetap menjadi rujukan kehidupan manusia dalam semua relasi kehidupan. Termasuk kepada anak-anak yang secara fisik dan mental masih membutuhkan dukungan, perhatian dan perawatan.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (QS. al-Anbiya ayat 107). []

Tags: al-qurananakdalamkasih sayangprinsip
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Ekonomi

Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?

21 Juli 2025
Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • properti keluarga

    Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perselingkuhan, Nikah Siri dan Sexually Discipline

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID