• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ini Akhlak Nabi Muhammad Saw Dengan Orang Beda Agama

Nabi Muhammad Saw menghormati, mendengar, mengajak, dan berbuat baik dengan mereka. Ketika mereka beriman, nabi bersyukur. Ketika tidak, nabi tetap memiliki relasi yang baik dengan mereka.

Redaksi Redaksi
09/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
orang beda agama

orang beda agama

187
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Catatan sejarah mengenai berbagai delegasi yang datang pada fase Makkah adalah sangat kentara mengenai akhlak Nabi Muhammad Saw dengan orang yang berbeda agama.

Beliau menghormati, mendengar, mengajak, dan berbuat baik dengan mereka. Ketika mereka beriman, nabi bersyukur. Ketika tidak, nabi tetap memiliki relasi yang baik dengan mereka.

Delegasi Kristen Najran, misalnya, ada yang beriman dan ada yang tidak. Delegasi Hirah dari Irak memilih tidak beriman, sekalipun demikian, tetap hormat kepada nabi.

Momentum paling penting dalam hal ini adalah eksperimen hijrah ke Habasyah atau Etiopia. Lebih dari 70 sahabat Nabi Muhammad Saw secara bergelombang, eksodus ke Etiopia untuk mencari suaka.

Rajanya, yang bernama Najasyi, menerima dan menyambut umat Islam dengan baik. Sang raja beragama Kristen dan masyarakatnya pun Kristen.

Baca Juga:

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-haknya di Hadapan Nabi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Para sahabat hidup dengan perlindungan dan kebaikan mereka di tanah Etiopia. Nabi memuji Raja Najasyi dan memiliki relasi yang baik dengannya, sekalipun ia tidak beriman.

Relasi para sahabat dengan orang-orang yang berbeda agama di tanah Etiopia bisa menjadi eksperimen tersendiri. Yaitu tentang hidup di negara yang mayoritas tidak beragama Islam.

Bahkan bisa menjadi sumber hukum fiqh. Yang jelas, nabi dan Para sahabat puas dan memiliki hubungan yang kuat dan baik. Sekalipun orang-orang Etiopia tetap dengan agama dan hukum yang mereka pilih sendiri.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: agamaakhlakbedaNabi Muhammad SAWorangumat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Ekonomi

Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?

21 Juli 2025
Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • properti keluarga

    Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perselingkuhan, Nikah Siri dan Sexually Discipline

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?
  • Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID