• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan

Terkadang kita perlu membatasi diri untuk berinteraksi dengan siapa saja, misalnya menjaga jarak dengan orang yang menyebalkan

Karina Rahma Dani Karina Rahma Dani
30/11/2023
in Personal
0
Orang yang Menyebalkan

Orang yang Menyebalkan

816
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menjadi makhluk sosial mewajibkan kita untuk selalu berinteraksi dengan orang lain. Dalam sehari, kita bisa bertemu dengan lima sampai sepuluh orang yang berbeda. Ketika kita bertemu dengan orang lain, kita akan menemukan dua tipe orang, yang pertama menyenangkan dan yang kedua, bertemu dengan orang yang menyebalkan.

Tak jarang kita tersulut emosi ketika bertemu dengan orang yang menyebalkan. Orang yang menyebalkan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti teman sekelas, tetangga kos, bahkan bisa jadi berasal dari orang terdekat kita. Hanya saja, orang-orang yang menyebalkan tidak dapat kita hindari, karena memang kita selalu berinteraksi penuh dengan mereka.

Baca Juga: Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

Tak jarang perilaku yang mereka lakukan membuat hati dan pikiran kita menjadi gelisah dan gampang marah ketika bertemu. Terkadang pertemuan dengan mereka membuat kita jadi malas untuk melakukan aktivitas secara bersamaan. Orang menyebalkan memang membuat kita gampang marah dan geleng-geleng kepala dengan perilaku mereka.

Akan tetapi, kebanyakan dari mereka biasanya tak menyadari bahwa perilaku yang mereka lakukan dapat membuat orang lain tidak nyaman dan sakit hati oleh perilakunya.

Baca Juga:

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Jalan Mandiri Pernikahan

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Orang yang memilki sifat menyebalkan dapat kita temui di mana saja. Contoh sederhana ketika kita bertemu dengan teman di tempat umum, dan mereka mengucapkan “kamu gendutan ya sekarang?”, “kok kulit kamu makin gelap aja sih, emang ga ada duit buat perawatan?” dan “kamu lulusnya kapan?”.

Baca juga: Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

Kelihatannya memang sesederhana itu, pertanyaan yang sudah ternormalisasi dan membudaya ternyata membuat kesan yang tidak baik. Mungkin beberapa kesempatan kita memang bisa menghindari pertemuan dan kontak secara langsung dengan mereka, akan tetapi, lain cerita jika kita bertemu setiap hari dengan orang tersebut.

Lantas Bagaiamana Kita Seharusnya Memposisikan Diri?

Tak usah bingung ketika kita menjumpai orang yang menyebalkan tersebut, karena, berikut cara yang dapat kita lakukan ketika kita bertemu dengan orang yang menyebalkan:

Abaikan Sementara Waktu

Ada saatnya kita perlu untuk mengabaikan orang yang membuat kita marah dan capek. Cara ini bisa kita lakukan ketika tidak ingin berargumen dengan mereka. Sesekali kita juga perlu tegas terhadap diri kita. Dengan mengabaikan mereka, setidaknya kita sudah berusaha untuk mengontrol emosi dan dan energi untuk kebahagian kita.

Nabi Muhammad SAW, berpesan dalam hadisnya riwayat Bukhari no 6019 yang artinya, “Barang siapa yang beriman kepada Allah  dan hari akhir, Hendaklah dia berkata baik atau diam.”

Pesan Nabi Muhammad tersebut dapat kita implementasikan ketika kita bertemu dengan orang yang menyebalkan. Hadis ini juga mengajarkan agar kita untuk diam dan tidak melontarkan perkataan jelek yang nantinya dapat melukai hati orang lain. Dan diam menjadi cara yang baik ketika kita sudah tidak bisa berkata-kata

Menjaga Jarak

Terkadang kita perlu membatasi diri untuk berinteraksi dengan siapa saja, misalnya menjaga jarak dengan orang yang menyebalkan. Kita dilahirkan bukan untuk meladeni mereka, tujuan hidup kita jauh lebih penting dari pada itu.

Cara ini dapat dilakukan ketika perbuatan dan perkataan mereka sudah melewati batas. Jangan sampai, ketika kita berdampingan dengan mereka, akan membuat kebahagian kita sirna begitu saja. Karena sejatinya, kita juga berhak untuk bahagia.

Menjaga jarak bukan berarti kita memutuskan silahturahmi dengan orang lain, karena sejatinya memutus silahturahmi dengan orang merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah

Tetap Berperilaku Baik

Kita memang boleh tidak suka dengan seseorang, tetapi jangan biarkan hal itu memutus silahturahmi dengan orang tersebut. Dari pada kita sibuk dengan memendam rasa kesal dan sedih, sebaiknya kita tetap baik ke siapapun, karena kita tidak dapat memaksakan kehendak kita kepada orang lain.

Tetaplah berbuat baik, perihal dihargai atau tidak, itu bukan menjadi masalah yang besar. Maksimalkan hidup kita untuk meningkatkan kualitas diri.

Berani Mengambil Sikap

Ini menjadi hal terakhir yang dapat kamu lakukan ketika seseorang sudah melampaui batas. Bisa jadi sikap yang kamu ambil yaitu bertemu langsung dengan orang tersebut, lalu sampaikan apa yang membuatmu tidak suka. Hal ini akan menjadi pelajaran untuk mereka agar tidak seenaknya masuk dalam kehidupan kita. []

 

 

Tags: KesalinganmanusiaOrang yang Menyebalkanrelasi sosialSeni Hidup Berdampingan
Karina Rahma Dani

Karina Rahma Dani

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • KDRT

    3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID