• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Anxiety Disorder: Self Awareness Oke! Self Diagnosis? Big No!

Gangguan kecemasan umum atau anxiety adalah perasaan khawatir atau cemas yang tidak terkendali dan berlebihan akan banyak hal

Kamariah Kamariah
16/03/2024
in Personal
0
Anxiety Disorder

Anxiety Disorder

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pernah gak sih kamu merasa sangat berat untuk menjalani hidup? Seolah bebanmu sangat banyak tak ada habisnya, hingga kamu berfikiran bahwa kamu terserang sebuah penyakit mental yang bernama anxiety disorder.

Sebenarnya anxiety disorder itu apa sih? Melansir Halodoc.com, Gangguan kecemasan umum atau anxiety adalah perasaan khawatir atau cemas yang tidak terkendali dan berlebihan akan banyak hal. Ada berbagai tanda-tandanya, mulai dari keringat berlebihan, jantung berdebar lebih kencang, dan sulit bernapas.

Kondisi ini bisa menimpa siapapun, tetapi lebih sering pada orang dewasa yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Mayoritas pengidapnya sulit mengutarakan alasan mengapa dirinya merasa khawatir atau cemas yang berlebihan.

Dalam kondisi kesehatan mental seperti ini, kita boleh saja self awarness, tapi jangan pernah melakukan self diagnosis, karena salah diagnosis bisa salah penanganan.

Faktor Pemicu Anxiety Disorder

Sebagai salah satu penyakit kejiwaan yang cukup ramai diperbincangkan, kadangkala kita membahas tentang apa yang menjadi faktor pemicu terjadinya gejala anxiety disorder.

Baca Juga:

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Stop Membandingkan, Mulai Menjalani: Life After Graduate

Jalan Menuju Pulih, Proses Berdamai dengan Gangguan Mental

Menururt Halodoc.com, sebenarnya belum ditemukan faktor pasti penyebabnya, namun setidaknya ada faktor pemicunya antara lain, pertama aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.

Kedua, ketidakseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam pengendalian dan pengaturan suasana hati. Ketiga, faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan.

Ketiga, memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak. Keempat, mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.. Kelima, memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.

Perbedaan Self Awareness dan Self Diagnosis

Melansir Gramedia.com self awareness secara bahasa adalah kesadaran diri. Adapun  kesadaran diri yang maksudnya adalah, kemampuan individu dalam mengenali dan memahami diri sendiri secara menyeluruh.

Bisa dimulai dari memahami sifat, watak, perasaan, emosi, cara pandang, pikiran, dan cara beradaptasi dengan lingkungannya. Self awareness, yaitu melakukan skrining sendiri terhadap masalah kesehatan jiwa, itu sangat baik sekali.

Adapun self diagnosis adalah mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan, atau penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri, atau informasi yang didapatkan secara mandiri.

Bahaya Self Diagnosis

Self diagnosis menjadi perkara yang berbahaya karena penyakit anxiety disorder erat kaitannya dengan kejiwaan. Salah-salah diagnosis malah bisa menambah beban sendiri atau melalaikan diri sendiri.

Misal seorang dengan gejala yang mengarah para anxiety disorder, berdasarkan diagnosa diri sendiri, menjadikannya uring-uringan, malas melakukan banyak hal, setres sendiri. Padahal belum tentu faktanya demikian. Inilah yang saya maksud dengan menambah beban diri sendiri.

Dalam lain kasus lain, orang yang melakukan self diagnosis, menganggap enteng setres dan pusingnya, ternyata penyakitnya sudah cukup parah, maka ini bisa jatuh pada kelalaian diri sendiri.

Bagaimana Sebaiknya?

Sebagai mahluk sosial yang tidak mungkin akan hidup sendiri dan menanggung beban hidup sendiri, maka kita membutuhkan orang yang tepat untuk membantu proses penyembuhan gejala anxiety disorder.

Hal ini, bisa dengan cara mengunjungi orang-orang yang memang fokus dalam bisa kesehatan jiwa, seperti: Psikolog, psikiater atau dokter khusus kejiwaan lainnya. Hal ini perlu untuk dilakukan, agar tidak asal mendiagnosa diri sendiri, tanpa mencari solusi yang tepat.

Adapun usaha dari diri sendiri, sebagai bentuk peduli terhadap kesehatan mental diri sendiri, kita bisa melakukan:

Pertama, melakukan hal-hal posistive, untuk menekan kegiatan negative yang bisa mengganggu pikiran

Kedua, olahraga yang cukup

Ketiga, komunikasi dengan orang-orang yang kita sayangi dan mereka menyayangi kita, sehingga teradi komunikasi yang harmonis.

Keempat, menjaga pola tidur, makan dan pola pikir posistive.

Demikianlah ulasan kami, mengenai Anxiety Disorder: Self Awareness Oke! Self Diagnosis? Big No! Jangan pernah ragu untuk mengunjungi psikolog. Agar kamu tidak menduga-duga dan membuat bebanmu semakin berat. Salam sehat mental dan jangan lupa stay positive thingking ya para selingers. []

 

 

 

Tags: Anxiety DisorderKesehatan JiwaKesehatan MentalpsikologiSelf Love
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version