Mubadalah.id – Pernah gak sih kamu merasa sangat berat untuk menjalani hidup? Seolah bebanmu sangat banyak tak ada habisnya, hingga kamu berfikiran bahwa kamu terserang sebuah penyakit mental yang bernama anxiety disorder.
Sebenarnya anxiety disorder itu apa sih? Melansir Halodoc.com, Gangguan kecemasan umum atau anxiety adalah perasaan khawatir atau cemas yang tidak terkendali dan berlebihan akan banyak hal. Ada berbagai tanda-tandanya, mulai dari keringat berlebihan, jantung berdebar lebih kencang, dan sulit bernapas.
Kondisi ini bisa menimpa siapapun, tetapi lebih sering pada orang dewasa yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Mayoritas pengidapnya sulit mengutarakan alasan mengapa dirinya merasa khawatir atau cemas yang berlebihan.
Dalam kondisi kesehatan mental seperti ini, kita boleh saja self awarness, tapi jangan pernah melakukan self diagnosis, karena salah diagnosis bisa salah penanganan.
Faktor Pemicu Anxiety Disorder
Sebagai salah satu penyakit kejiwaan yang cukup ramai diperbincangkan, kadangkala kita membahas tentang apa yang menjadi faktor pemicu terjadinya gejala anxiety disorder.
Menururt Halodoc.com, sebenarnya belum ditemukan faktor pasti penyebabnya, namun setidaknya ada faktor pemicunya antara lain, pertama aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.
Kedua, ketidakseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam pengendalian dan pengaturan suasana hati. Ketiga, faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan.
Ketiga, memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak. Keempat, mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.. Kelima, memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.
Perbedaan Self Awareness dan Self Diagnosis
Melansir Gramedia.com self awareness secara bahasa adalah kesadaran diri. Adapun kesadaran diri yang maksudnya adalah, kemampuan individu dalam mengenali dan memahami diri sendiri secara menyeluruh.
Bisa dimulai dari memahami sifat, watak, perasaan, emosi, cara pandang, pikiran, dan cara beradaptasi dengan lingkungannya. Self awareness, yaitu melakukan skrining sendiri terhadap masalah kesehatan jiwa, itu sangat baik sekali.
Adapun self diagnosis adalah mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan, atau penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri, atau informasi yang didapatkan secara mandiri.
Bahaya Self Diagnosis
Self diagnosis menjadi perkara yang berbahaya karena penyakit anxiety disorder erat kaitannya dengan kejiwaan. Salah-salah diagnosis malah bisa menambah beban sendiri atau melalaikan diri sendiri.
Misal seorang dengan gejala yang mengarah para anxiety disorder, berdasarkan diagnosa diri sendiri, menjadikannya uring-uringan, malas melakukan banyak hal, setres sendiri. Padahal belum tentu faktanya demikian. Inilah yang saya maksud dengan menambah beban diri sendiri.
Dalam lain kasus lain, orang yang melakukan self diagnosis, menganggap enteng setres dan pusingnya, ternyata penyakitnya sudah cukup parah, maka ini bisa jatuh pada kelalaian diri sendiri.
Bagaimana Sebaiknya?
Sebagai mahluk sosial yang tidak mungkin akan hidup sendiri dan menanggung beban hidup sendiri, maka kita membutuhkan orang yang tepat untuk membantu proses penyembuhan gejala anxiety disorder.
Hal ini, bisa dengan cara mengunjungi orang-orang yang memang fokus dalam bisa kesehatan jiwa, seperti: Psikolog, psikiater atau dokter khusus kejiwaan lainnya. Hal ini perlu untuk dilakukan, agar tidak asal mendiagnosa diri sendiri, tanpa mencari solusi yang tepat.
Adapun usaha dari diri sendiri, sebagai bentuk peduli terhadap kesehatan mental diri sendiri, kita bisa melakukan:
Pertama, melakukan hal-hal posistive, untuk menekan kegiatan negative yang bisa mengganggu pikiran
Kedua, olahraga yang cukup
Ketiga, komunikasi dengan orang-orang yang kita sayangi dan mereka menyayangi kita, sehingga teradi komunikasi yang harmonis.
Keempat, menjaga pola tidur, makan dan pola pikir posistive.
Demikianlah ulasan kami, mengenai Anxiety Disorder: Self Awareness Oke! Self Diagnosis? Big No! Jangan pernah ragu untuk mengunjungi psikolog. Agar kamu tidak menduga-duga dan membuat bebanmu semakin berat. Salam sehat mental dan jangan lupa stay positive thingking ya para selingers. []