• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Perempuan Haid Berburu Lailatul Qadar

Adakah kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar ketika bersamaan dengan datangnya menstruasi bagi perempuan?

Nela Salamah Nela Salamah
02/04/2024
in Featured, Personal
0
Lailatul Qadar

Lailatul Qadar

958
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai pengguna aktif media sosial “X”, saya kerap menemukan pertanyaan yang sama pada beberapa akun Base/Menfess yang lewat di timeline. “Sender mau nanya nih, ada gak sih amalan untuk perempuan haid di malam Lailatul Qadar?” Kurang lebih isi pertanyaanya seperti itu.

Seyogyanya, umat muslim meyakini malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari pada seribu bulan. Pada malam tersebut, Allah menurunkan al-Quran dari lauhul mahfudz ke baitul izza (langit dunia).

Atas izin Allah, malaikat turun ke bumi untuk memberikan kelebihan yang berlimpah. Hamba Allah yang beribadah di malam Lailatul Qadar akan memperoleh pahala/kebaikan melebihi beribadah selama seribu bulan.

Dengan keutamaan tersebut, umat muslim tidak terkecuali perempuan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Akan tetapi, perempuan memiliki keistimewaan salah satunya haid. Adakah kesempatan untuk mendapatkan malam kemuliaan ketika bersamaan dengan datangnya menstruasi bagi perempuan?

Perempuan Haid dan Lailatul Qadar

Meskipun syariat melarang perempuan yang sedang haid untuk melakukan beberapa peribadatan. Akan tetapi, bukan berarti mereka tidak berpeluang untuk mendapatkan pahala. Karena, tatkala datang haid kemudian hanya berniat mengikuti aturan syariat untuk tidak melakukan hal yang diharamkan saja sudah mendapatkan pahala.

Baca Juga:

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Pernyataan ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Syekh Ahmad bin Salamah Al-Qalyubi dalam kitabnya yakni perempuan haid bisa mendapatkan pahala saat meninggalkan ibadah yang diharamkan baginya. Jika dalam haidnya ia berniat mengikuti perintah syariat untuk meninggalkan keharaman.

Kemudian pakar hadits terkemuka Imam Ad-Dhahak memberikan keterangan menarik mengani perempuan haid dan Lailatul Qadar. Jubair pernah bertanya kepada beliau yakni bagaimana pendapat Imam Ad-Dhahak mengenai perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian dan orang yang tidur apakah bisa memperoleh bagian dari malam kemuliaan itu.

Imam Ad-Dhahak menjawab bahwasannya perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian dan orang yang tidur masih bisa memperoleh Lailaltul Qadar. Karena setiap orang yang Allah terima amalnya, maka orang-orang yang tersebut bisa mendapatkan bagiannya.

Amalan Bagi Perempuan Haid Pada Malam Lailatul Qadar

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan dalam menghidupkan Lailatul Qadar. Tingkatan yang tertinggi adalah dengan melakukan salat. Kemudian pada tingkatan sedang yakni dzikir. Dan tingkatan paling rendah ialah melaksanakan salat isya dan subuh secara berjamaah.

Selain yang telah disebutkan di atas, berikut amalan yang bisa dikerjakan oleh perempuan haid  pada malam Lailatul Qadar:

  1. Berdzikir

Berdzikir merupakan ibadah dengan tujuan untuk mengingat Allah. Semua orang bisa melakukan ibadah ini tidak terkecuali perempuan yang sedang dalam kondisi haid.

  1. Beristighfar

Membaca istighfar juga menjadi ibadah yang perempuan haid bisa kerjakan pada malam ini. Adapun tujuan dari beristighfar adalah memohon ampun atas dosa-dosa yang telah lampau.

  1. Berdoa

Lailatul qadar merupakan momen yang tepat untuk memohon dengan berdoa kepada Allah. Umat muslim meyakini malam Lailatul Qadar sebagai malam yang mustajab.

  1. Membaca Selawat

Sewalat merupakan salah satu ibadah yang bisa dikerjakan oleh perempuan yang sedang haid. Perempuan haid yang melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka baginya telah memberikan penghormatan kepada kekasih Allah.

  1. Bersedekah

Bersedekah adalah ibadah lain yang mana semua orang dapat mengerjakannya. Umat islam dapat menyisihkan sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Dengan demikian, perempuan yang sedang haid tetap bisa ikut serta untuk memburu Lailatul Qadar. Karena meskipun perempuan haid haram melaksanakan beberapa peribadatan, masih ada ibadah atau amalan lain yang bisa mereka laksanakan. []

Tags: ibadahislamLailatul QadarPerempuan Haidpuasaramadan
Nela Salamah

Nela Salamah

Perempuan yang ingin namanya abadi melalui tulisan.

Terkait Posts

Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version