• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Iduladha dan Potret Toleransi di Indonesia

Relasi timbal balik antar dua agama menurut Nasarudin Umar merupakan wujud solidaritas dan kepedulian terhadap sesama di tengah perayaan Iduladha

Khairun Niam Khairun Niam
20/06/2024
in Pernak-pernik
0
Potret Toleransi

Potret Toleransi

741
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Iduladha erat kaitannya dengan kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Siti Sarah dan Siti Hajar. Sosok keluarga yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah pelaksanaan ritual Iduladha, baik haji dan pemotongan hewan qurban. Kisah keluarga ini terabadikan dalam al-Qur’an seperti ketika Nabi Ibrahim dan Ismail mendirikan ka’bah yang terekam dalam QS. Al-Baqarah ayat 127 yang artinya

Renungkanlah ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan pondasi Baitullah (Ka’bah) seraya berkata: “Tuhan Pemelihara kami, terimalah amal kami sesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui”.

Selain itu secara historis penyembelihan hewan qurban yang juga berasal dari dua sosok ayah dan anak ini sebagaimana dalam QS. As-Shaffat ayat 102 yang artinya

“maka saat anak itu sampai (pada umur) sanggup bekerja bersamanya, (Ibrahim) berkata, “wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insyaallah engkau aka medapatiku termasuk orang yang sabar”

Dua ayat di atas jika direnungkan lagi maka akan akan menemukan nilai-nilai spiritual dan sosial yang sangat dalam. Pada dimensi spiritual misalnya, kita akan belajar keikhlasan, ketaatan serta kepatuhan terhadap kehendak dan perintah Allah SWT.

Baca Juga:

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Merawat Toleransi, Menghidupkan Pancasila

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Sedangkan pada dimensi sosial terdapat ketika pembagian hewan qurban kepada masyarakat sekitar. Berkaitan dengan dua aspek tersebut pada aspek sosial inilah terdapat nilai-nilai toleransi yang beberapa hari yang lalu ramai di media sosial.

Sunan Kudus, Cikal Bakal Toleransi ketika Iduladha

Berbicara tentang toleransi ketika Iduladha khususnya di Indonesia tidak akan terlepas dari sosok walisongo yaitu Raden Ja’far Shodiq atau yang lebih familiar kita kenal dengan Sunan Kudus. Sekadar informasi bahwa umumnya hewan qurban yang disembelih saat Iduladha adalah sapi, kambing, atau domba.

Namun, agak berbeda di Kabupaten Kudus. Di mana ketika Idul Adha masyarakat tidak menyembelih sapi, melainkan menyembelih kerbau.

Usut punya usut ternyata penggunaan kerbau sebagai pengganti sapi saat Iduladha merupakan tradisi yang berawal dari sunan Kudus. hal ini sebagai suatu bentuk penghormatan penduduk kudus yang pada waktu itu mayoritas masih beragama Hindu. Bagi umat Hindu, sapi adalah hewan suci. Sejak saat itu sapi tergantikan dengan kerbau.

Bahkan jika kita berkunjung ke Kudus, sangat sulit sekali menemukan makanan soto sapi. Tetapi kita akan banyak menemukan soto kerbau. Potret toleransi yang Sunan Kudus lakukan ketika hari raya Idulsdha masih bertahan sampai hari ini. Selain di daerah Kudus beberapa waktu lalu penulis juga menyaksikan sikap toleransi yang viral di media sosial.

Jika bulan Ramadan lalu warga net dihebohkan dengan trend war takjil yang heboh di media sosial yang mana fenomena tersebut memperlihatkan potret romantisme antar umat beragama. Hari ini, tepatnya pasca hari raya Iduladha potret romantisme antar umat beragama tersebut kembali ramai di media sosial.

Hal tersebut lantaran warga non muslim yang turut menerima daging hewan qurban. Mengutip dari cnbcindonesia.com masjid istiqlal telah menerima 50 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Sebanyak 22 dari 50 ekor sapi merupakan hasil kontribusi dari non muslim, selain itu juga terdapat tambahan hewan kurban dari komunitas Tionghoa.

Membentuk Dinamika Sosial yang Baik

Sebagaimana yang penulis sebutkan sebelumnya bahwa pada hari raya Iduladha memiliki dua dimensi jika kita lihat secara individu dan kelompok. Dimensi tersebut adalah dimensi spiritual dan sosial. Dimensi spiritual hanya membentuk kedekatan vertikal antara seorang hamba dan Tuhannya. Sedangkan dimensi sosial akan membentuk kedekatan horizontal antar sesama manusia.

Pada dimensi sosial inilah letak titik toleransi itu berada. Dalam hal ini, toleransi sudah tidak berada pada posisi sebatas menghargai keyakinan, melainkan sudah bergerak maju pada sikap dan perilaku yang diwujudkan dengan berbagai hal. Di antaranya adalah membagikan hasil hewan qurban kepada non muslim, sebaliknya non muslim menyumbangkan hewan qurban untuk disembelih.

Mengutip dari kompas.com relasi timbal balik yang terjadi antar dua agama tersebut menurut Nasarudin Umar merupakan wujud solidaritas dan kepedulian terhadap sesama di tengah momentum Hari Raya Iduladha. Terlebih lagi dengan adanya bantuan tersebut maka jumlah yang akan mendapatkan hewan quran akan lebih banyak.

Potret toleransi yang penulis sebutkan tadi menggambarkan bahwa dinamika sosial saat ini terus mengalami perkembangan khususnya dalam hal toleransi beragama. Bertambah lagi akhir-akhir ini jarang sekali kita temukan berita terkait kasus radikalisme antar kelompok mayoritas kepada minoritas. Hal ini menunjukkan bahwa dimanika sosial kita dalam hal beragama saat ini sedang baik-baik saja.

Semoga potret toleransi ini dapat terjaga dengan baik dan dilakukan secara konsisten sehingga semboyan bhinneka tunggal ika tidak hanya tertulis pada pita garuda tetapi dapat kita praktikan dalam dalam kehidupan sehari-hari. Wallahua’lam. []

Tags: Dimensi SosialDimensi SpiritualHewan Qurbanidul adhatoleransi
Khairun Niam

Khairun Niam

Santri yang sedang belajar menulis

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID