• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Etika Hubungan Seksual Pasutri dalam Islam

Etika dasar hubungan seksual pasutri dengan demikian adalah dapat memberikan ketenangan jiwa kepada kedua belah pihak dan dilakukan dengan cara-cara yang mencerminkan cinta kasih.

Redaksi Redaksi
01/08/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pasutri

Pasutri

748
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Cara pandang atas kedirian manusia memengaruhi cara melihat perkawinan. Demikin pula cara pandang relasi pasangan suami dan istri (pasutri).

Masyarakat Jahiliyah memandang manusia hanya sebagai makhluk fisik semata. Karenanya, pergaulan pasutri tak lebih dari relasi pejantan dan betina.

Namun, relasi laki-laki dan perempuan sangat patriarki. Perempuan seumur hidupnya di bawah kekuasaan mutlak laki-laki, yakni ayah sebelum menikah dan suami setelahnya. Perempuan dipandang sebagai objek seksual laki-laki.

Dalam kondisi seperti itu, perkawinan menjadi peralihan kekuasaan mutlak atas perempuan di antara dua laki-laki, ayah dan suami. Tujuannya adalah suami memperoleh kenikmatan seksual dari istri atas dasar kepemilikan mutlak. Islam hadir merombak hal ini.

Tauhid mengajarkan bahwa jati diri manusia yang utama adalah makhluk intelektual dan Spiritual, sehingga dituntut mempertimbangkan akal budi dalam setiap tindakan. Tauhid juga menolak relasi kekuasaan mutlak antarmanusia, termasuk antara laki-laki dan perempuan, dan antara suami dan istri.

Baca Juga:

Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT

Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

Sound Horeg: Antara Fatwa Haram Ulama’ dan Hiburan Masyarakat Kelas Bawah

Tujuan perkawinan bukanlah kepuasan seks suami atas dasar kekuasaan mutlaknya pada istri, melainkan ketenangan jiwa (sakinah) suami dan istri atas dasar cinta kasih (mawaddah wa rahmah) keduanya (QS. ar-Rum ayat 21).

Etika dasar hubungan seksual pasutri dengan demikian adalah dapat memberikan ketenangan jiwa kepada kedua belah pihak dan dilakukan dengan cara-cara yang mencerminkan cinta kasih.

Ayat dan Hadis tentang suami-istri mesti kita pahami dalam kerangka nilai dasar ini. Hadis: “Jika suami mengajak baik-baik (da’a) istrinya untuk hubungan seks lalu istri menolak dengan cara buruk (abat). Maka laknat malaikat atas istri sampai subuh.”

Jelas tidak meliputi suami yang mengajak dengan cara buruk apalagi memaksa, dan tidak meliputi istri yang menolak baik-baik, apalagi yang sedang sakit. []

Tags: Etikahubunganislampasutriseksual
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Fitnah Perempuan

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

27 Juli 2025
Upah

Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan

26 Juli 2025
PRT

Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

26 Juli 2025
PRT yang

PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

26 Juli 2025
PRT

PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

26 Juli 2025
Ikrar Kesetiaan KUPI

Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

26 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tren S-Line

    Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah
  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung
  • Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID