Mubadalah.id – Sekolah Santitham adalah adalah lokasi KKN penulis di Thailand. Walau di berada di tengah kondisi yang menantang, sekolah Santitham ini telah membuktikan bahwa pendidikan berkualitas dapat berkembang di sana. Tentu di balik suksesnya pendidikan yang berkualitas ada seorang guru yang mau berjuang setiap harinya. Bagimana sebenarnya para guru di Sekolah Santitham?
Kegiatan siswa siswi santitham sangat padat, dimulai dari upacara tiap pagi, dilanjut melakukan pembelajaran sampai siang hari. Lalu istirahat dan makan siang, bahkan di lanjut lagi sesi pembelajaran pada siang hari sampai sore hari. Sekolah Santitham ini tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik saja, namun ada beberapa kegiatan ekstrakulikuler seperti berenang, pramuka, latihan nasyid, olahraga bahkan rebana.
Guru dan Tugasnya
Menjadi seorang guru di Sekolah Santitham tentu tidak mudah, karena jadwalnya yang sangat padat. Setiap pukul 06 pagi, dia memulai harinya dengan bersiap-siap untuk menjemput murid-muridnya menggunakan bis sekolah.
Setelah itu, dia mengajar di kelasnya masing-masing. Selain itu, dia juga memiliki jadwal mengajar tambahan di kelas lain. Kak Sumayah sebagai wali kelas 1 dan memiliki amanah mengajar di kelas3, 4, 5, 6, bahkan sampai tingkat SMP.
Saat jam istirahat dan makan siang tiba, guru di Sekolah Shantitham menyiapkan makanan untuk murid-muridnya di kelas. Setelah itu, Jika kita lihat sangat sibuk dan apakah ada waktu untuk istirahat? Pasti capek! Itu tentu, tapi guru di Sekolah Santitham ini terbukti memiliki kesabaran dan keikhlasan yang seluas samudera.
Mungkin pembaca menduga “pasti gajinya tinggi!” Tidak juga, Sekolah Santitham adalah sekolah swasta bukan sekolah kerjaan atau di Indonesia setara sekolah negeri. Dan sekolah swasta di Thailand itu gajinya tidak sebanyak dengan sekolah yang di bawah kerajaan.
Bangunan yang ada di Sekolah Santitham pun terlihat sederhana dan sudah berumur tua, ada yang sudah berumur 40 tahun. Setelah berbincang dengan manajer sekolah beliau berkata,
“Ada harapan dari kami ingin memperbaiki bangunan-bangunan yang sudah lama itu, tapi kami harus pintar memutarkan uang nya. Karena sekolah kita adalah sekolah swasta yang tidak menerima bantuan langsung dari pemerintah, gaji guru di sini lebih rendah dibandingkan dengan guru di sekolah Kerajaan.” Ucap Apierat sebagai Manajer Sekolah Santitham
Kisah Inspirasi
Para guru di Sekolah Shantitham kebanyakan berusia di atas 45 tahun dan telah mengajar di sana sejak lama. Ada yang sudah 10 tahun, 15 tahun, bahkan ada yang sampai 20 tahun. Memang Kesabaran dan keikhlasan yang dimiliki para guru Sekolah Santitham.
Salah satu guru yang paling mengagumkan yakni Kak Samairiyah atau yang akrab dengan panggilan Kak Yah, kesabarannya dalam menghadapi siswa-siswi yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada siswa yang cepat memahami, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyerap materi pelajaran.
Kak Yah selalu memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa, tanpa membeda-bedakan. Beliau ditunjuk menjadi wali kelas 1. Meski seringkali harus menghadapi siswa yang masih buang air kecil di kelas, beliau tetap sabar dan bahkan rela mencuci baju mereka. Kak Yah sudah mengajar di Sekolah Santitham ini kurang lebih 15 tahun.
Keikhlasan Kak Yah dalam menjalankan tugasnya juga sangat menginspirasi. Kak Yah mengeluh tentang kesulitan yang dihadapinya, justru ia selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa-siswanya. Baginya, mengajar bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga panggilan jiwa sebagai manusia. []