• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Kunci Kesuksesan dalam Mendidik Anak

Anak-anak yang saleh dan salehah akan menjadi amal jariyah (pahala yang tidak putus) bagi orangtuanya, meskipun orangtua tersebut telah meninggal dunia.

Redaksi Redaksi
05/12/2024
in Pernak-pernik
0
Mendidik

Mendidik

579
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kesuksesan dalam mendidik anak mensyaratkan adanya sifat-sifat yang harus dimiliki oleh orangtua, yaitu sabar, penyayang, disiplin, dan tegas.

Orangtua harus mendidik dengan sabar dalam menghadapi berbagai tingkah laku anak dengan beragam karakter. Apa pun kondisinya harus mampu bersikap penuh kasih sayang terhadap anak, dan bersikap tegas. Serta disiplin terhadap berbagai tindakan pelanggaran yang dapat membahayakan anak, agar kelak mereka menjadi anak yang saleh dan salehah.

Anak-anak yang saleh dan salehah akan menjadi amal jariyah (pahala yang tidak putus) bagi orangtuanya, meskipun orangtua tersebut telah meninggal dunia.

Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila manusia mati, terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orangtuanya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid dalam bukunya Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli menjabarkan sifat-sifat pendidik yang sukses, yaitu:

Baca Juga:

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

Penyabar dan Tidak Pemarah

Menurut Rasulullah Saw., sifat penyabar dan tidak pemarah merupakan sifat yang dicintai oleh Allah Swt. Penggambaran tentang kedua sifat ini dijelaskan dalam kisah yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Thahir:

“Pada suatu hari, saya bersama Al-Ma’mun (Khalifah Bani Abbasiyyah), lalu beliau memanggil pelayannya, “Ghulam! tetapi panggilannya tidak ia jawab. Ghulam! panggilan kedua kalinya pun tidak ia jawab. Lalu dipanggil yang ketiga kalinya, barulah seorang pelayan laki-laki muda keluar sambil berkata:

“Apakah seorang pelayan tidak berhak makan dan minum? Bukankah saya baru saja melayani Anda, kenapa dipanggil-panggil lagi?. Mendengar perkataan pelayannya itu, Al-Ma’mun lama tertunduk. Saya curiga jangan-jangan al-Ma’mun akan menyuruh saya untuk memenggal leher pelayannya itu.”

“Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan memandang saya, ‘Wahai Abdullah! Jika ada majikan yang baik, justru pelayannya yang buruk. Tapi, saya tidak mau berperilaku buruk untuk memperbaiki perilaku pembantu saya.” []

Tags: anakKesuksesankuncimendidik
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Keadilan

Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

23 Juli 2025
Nafkah Suami

Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga

22 Juli 2025
Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • sharing properti keluarga

    Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan
  • Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm
  • Mengapa Perlindungan Anak Harus Dimulai dari Kesadaran Gender?
  • Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga
  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID