• Login
  • Register
Kamis, 29 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Islam adalah agama kasih, dan tugas kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw adalah mewujudkan cinta kasih itu dalam kehidupan sehari-hari

Bintang Jagat Pandawa Bintang Jagat Pandawa
26/05/2025
in Buku
0
Buku Toleransi dalam Islam

Buku Toleransi dalam Islam

875
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Judul Buku : Toleransi Dalam Islam
Penulis : KH. Husein Muhammad
Penerbit : Fahmina Institute
Jumlah Halaman : 126 Hlm
Cetakan : Cetakan Kedua, Maret 2022
ISBN : 978-602-73831-0-4

Mubadalah.id – Suatu hari, saat saya sedang melihat lemari buku seorang teman, mata saya tertarik pada sebuah buku berjudul Toleransi dalam Islam. Tanpa ragu, saya mengambil buku tersebut dan mulai membacanya.

Buku ini ditulis oleh KH. Husein Muhammad, seorang ulama yang dikenal luas karena pemikirannya yang moderat dan progresif, terutama dalam isu-isu kemanusiaan dan keadilan gender. Di kalangan mahasiswa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF biasanya kami menyapa beliau dengan sapaan Buya Husein.

Dalam Toleransi dalam Islam, Buya Husein menegaskan bahwa inti ajaran Islam sejatinya adalah kasih sayang. Pemahaman bahwa Islam adalah agama kasih langsung menyadarkan saya bahwa agama ini bukan sekadar aturan atau hukum, melainkan pesan penuh rahmat bagi seluruh alam.

Selama ini, banyak dari kita mungkin hanya fokus pada aspek hukum dan aturan dalam Islam seperti apa yang boleh, apa yang dilarang, tentang pahala dan dosa, surga dan neraka.

Baca Juga:

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Padahal, lebih dari itu semua, Islam datang sebagai rahmat, sebagai kasih sayang, bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk seluruh alam semesta. Termasuk di dalamnya hewan, tumbuhan, bahkan lingkungan sekitar kita.

Buya Husein menekankan bahwa dalam teks-teks Islam, baik Al-Qur’an maupun hadis, kata-kata seperti rahmah, rahman, dan rahim sangat sering muncul. Ini bukan sekadar istilah biasa, melainkan menunjukkan bahwa kasih sayang adalah nilai inti dalam ajaran Islam.

Kata Ar-Rahman dan ar-Rahim dalam Al-Qur’an

Bayangkan saja, kata rahmat dan turunannya disebut lebih dari 90 kali dalam Al-Qur’an. Bahkan dua nama Allah yang paling sering kita sebut setiap hari Ar-Rahman dan Ar-Rahim, keduanya berasal dari akar kata yang berarti kasih sayang.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah tidak pernah memperkenalkan diri-Nya sebagai “Aku Sang Pemarah”. Pesan ini sangat dalam jika kita renungkan bahwa sifat utama Tuhan dalam Islam adalah cinta dan kasih sayang.

Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pesan yang sama. Dalam salah satu hadisnya, beliau bersabda, “Sayangilah siapa pun yang ada di bumi, niscaya Tuhan akan menyayangimu.”

Hadis ini merupakan penegasan nabi pada umatnya bahwa jika kita ingin mendapatkan kasih sayang dari Allah. Maka kita harus menjadi pribadi yang penuh kasih terhadap sesama, bahkan terhadap makhluk hidup lainnya.

Merawat Kasih Sayang

Menurut saya, pesan ini sangat relevan dengan kondisi kita sekarang. Kita sering terlalu sibuk berdebat soal perbedaan pendapat, mazhab, atau bahkan saling menyalahkan antarumat beragama. Padahal, inti dari ajaran agama adalah kasih sayang.

Jika kita memahami Islam sebagaimana dijelaskan dalam buku ini, seharusnya kita menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih peduli pada sesama, dan lebih mampu hidup berdampingan dalam damai.

Terakhir, buku Toleransi dalam Islam karya Buya Husein Muhammad ini sebetulnya bukan hanya sekadar bacaan, tapi juga pengingat bagi kita untuk kembali pada nilai-nilai dasar Islam yaitu kasih sayang, toleransi, dan keadilan.

Pengingat ini sangat penting kita rawat, terutama di tengah dunia yang penuh perbedaan dan keragaman. Lewat buku ini Buya Husein mengajak kita untuk terus belajar memahami, saling menghormati, dan mengedepankan empati dalam setiap tindakan kita.

Islam adalah agama kasih, dan tugas kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw adalah mewujudkan cinta kasih itu dalam kehidupan sehari-hari. []

Tags: agamaBuku Toleransi dalam IslamislamkasihRefleksi
Bintang Jagat Pandawa

Bintang Jagat Pandawa

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF Cirebon.

Terkait Posts

Perempuan Keluar Malam

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

28 Mei 2025
Daughters of Abraham

Ulasan Daughters of Abraham: Ketika Para Putri Ibrahim Menggugat Tafsir

27 Mei 2025
Buku Saku Keluarga Berkah

Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

25 Mei 2025
Novel Entrok

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

24 Mei 2025
Umat Bertanya Ulama Menjawab

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

23 Mei 2025
Ummu Haram binti Milhan

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

23 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Merariq Kodek

    Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki
  • Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID