• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Aktivitas Intelektual Kaum Muslimin pada 3 Abad Pertama Islam

Sejarah peradaban Islam Abad pertengahan memperlihatkan kepada kita bagaimana para khalifah Islam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap 'ulumul awaail.

Redaksi Redaksi
05/01/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kaum Muslimin

Kaum Muslimin

576
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika kita menelusuri aktivitas intelektual kaum Muslimin pada tiga abad pertama Islam, maka kita menemukan bahwa para sarjana Islam klasik ternyata tidak melakukan dikotomisasi antara ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum. Mereka meyakini bahwa beragam jenis ilmu pengetahuan adalah ilmu Allah Swt yang maha kaya.

Bahkan, pergulatan intelektual mereka dilakukan dengan mengadopsi secara selektif produk-produk ilmu pengetahuan Hellenis dan Persia. Terutama dalam bidang filsafat dan fisika.

Sejarah peradaban Islam Abad pertengahan memperlihatkan kepada kita bagaimana para khalifah Islam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap ‘ulumul awaail.

Sejak abad ke-8 M, Khalifah Harun ar-Rasyid telah menarik ke istananya, para cerdikiawan dan ahli bahasa dari segala bangsa dan agama. Mereka ditugasi menerjemahkan buku-buku ‘ulumul awaail.

Penggantinya, Khalifah al-Ma’mun, bahkan mendirikan sekolah penerjemah dan perpustakaan terbesar ketika itu, yaitu Baitul Hikmah, yang berisi sejuta buku.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Salah seorang penerjemah kenamaan di perpustakaan itu adalah Hunain bin Ishaq, seorang Kristen. Ia lah yang kemudian menerjemahkan karya-karya kedokteran, matematika, astronomi, dan fisika, di samping karya-karya filsafat dan politik para sarjana Yunani. Sementara itu, Al-Fazari menerjemahkan buku astronomi India, Shidanta, karangan Brahmagupta.

Dari karya penerjemahan atas ‘ulumul awaail ini, kemudian lahir para sarjana, ilmuwan, dan filsuf Muslim: Al-Farabi, Ar-Razi, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Thufail, Ibnu Bajjah, Ibnu Rusyd, Ibnu Haitsam, Al-Biruni, Ibnu Khaldun, dan lain-lain. Berkat mereka, ilmu pengetahuan dan peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya dan memberikan sumbangan yang berarti bagi dunia modern di Barat.

Dengan begitu, ulumul awaail mudah kaum Muslimin terima pada awal dengan penuh penghargaan tanpa menganggapnya bertentangan dengan Islam. Ilmu pengetahuan adalah bagian dari “hikmah” yang Allah Swt berikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki-Nya. []

Tags: Abad 3AktivitasintelektualislamKaummuslim
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Narkoba

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

12 Juli 2025
Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ayat sebagai

    Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID