• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Antara Muharram dan Suro, Serta Segenap Perayaannya di Tanah Air

Datangnya Bulan Muharam ini juga disambut dengan berbagai perayaan di berbagai wilayah Indonesia

Belva Rosidea Belva Rosidea
13/07/2024
in Pernak-pernik
0
Muharam dan Suro

Muharam dan Suro

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Muharam menjadi salah satu bulan Hijriyah yang kita sambut dengan berbagai perayaan di Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia kaya akan warisan budaya, adat, dan tradisi. Begitu pula dalam menyambut Bulan Muharam, berbagai daerah di Indonesia memiliki perayaannya masing-masing.

Ada yang merayakannya ketika tiba tanggal 1 Muharam, adapula yang merayakannya di tanggal 10 Muharam. Di Jawa khususnya, Muharam kerap kita sakralkan dengan sebutan Suro. Lalu, adakah perbedaan antara Muharram dan Suro? Dan bagaimanakah hikmah berbagai perayaan Bulan Muharram yang ada di tanah air?

Pada dasarnya, jatuhnya 1 Muharram sama dengan jatuhnya 1 Suro. Muharam merupakan penyebutan bulan pertama dalam kalender Islam yang berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad. Sedangkan Suro merupakan penyebutan bulan pertama dalam kalender Jawa. Istilah suro yang telah lama masyarakat Jawa kenali, berasal dari kata ‘asyura (bahasa Arab) yang berarti  kesepuluh (maksudnya tanggal 10 bulan suro).

Menurut Sejarah, awal mula lahirnya tradisi Suro mulai sejak tahun 931 Hijriah atau 1443 tahun Jawa. Yaitu pada zaman pemerintahan Kerajaan Demak, Sunan Giri II membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriah (Islam) dengan sistem kalender Jawa pada masa itu.

Kemudian, penetapan satu Suro sebagai awal tahun baru Jawa berlaku sejak zaman Kerajaan Mataram. Yakni pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645).

Upaya revolusioner yang Sultan Agung lakukan dalam memadukan sistem kalender Saka (penanggalan yang merupakan perpaduan dari Jawa asli dan Hindu). Yaitu dengan sistem kalender Islam Hijriyah ini bertujuan untuk mempersatukan rakyat agar tidak terpecah belah karena perbedaan keyakinan agama.

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Perubahan sistem kalender ini terjadi dan mulai pada tanggal 1 Suro tahun Jawa 1555, tepat pada tanggal 1 Muharam tahun 1043 Hijriyah, atau tepat pada tanggal 8 Juli 1633 Masehi.

Berbagai Perayaan Sambut Muharam

Datangnya Bulan Muharam ini juga disambut dengan berbagai perayaan di berbagai wilayah Indonesia. Secara garis besar ada dua kelompok masyarakat dengan perbedaan ekspresi dalam merayakan Bulan Muharam.

Kelompok pertama, memeperingati Muharram dengan perayaan sukacita dan belanja aneka barang kebutuhan, misalnya pesta Bubur Jepe Suro yang dilakukan di masyarakat Takalar, propinsi Sulawesi Selatan. Perayaan bubur ini mereka yakini dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah.

Perayaan Bulan Muharram dengan sukacita ini barangkali berkorelasi dengan berbagai peristiwa sukacita dalam sejarah Islam yang terjadi di Bulan Muharram. Yakni Nabi Adam diterima taubatnya, Nabi Idris memperoleh derajat luhur atas sikap kasih sayangnya terhadap sesamanya, Nabi Isa memperoleh anugerah kitab Taurat ketika berada di bukit Tursina.

Demikian pula, Nabi Nuh terlindungi dari bahaya banjir bersama umatnya yang patuh. Nabi Ibrahim terhindar dari bahaya api dan fitnah raja Namrud. Lalu Nabi Yusuf bebas dari tahanan raja Mesir akibat tuduhan zina. Nabi Ya’qub sembuh dari penyakit mata karena menangisi anaknya Yusuf yang telah lama menghilang.

Selain itu Nabi Yunus bisa keluar dari perut ikan Hiu ketika ia dikejar-kejar umatnya. Nabi Sulaiman memperoleh istana indah. Sedangkan Nabi Daud disucikan dari segala dosanya. Nabi Musa selamat dari kejaran Fir’aun dan kaumnya (Bani Israil).

Muharam Bulan Berduka

Sedangkan kelompok kedua berasumsi bahwa Muharram sebagai bulan berduka dan kesedihan mereka ekspresikan dalam bentuk pelaksanaan tradisi menolak bencana. Mereka cenderung berduka dan berdoa meminta perlindungan dari Allah.

Beberapa tradisi yang ada misalnya, tradisi Tabut di Bengkulu, tradisi Tajin Sora di Madura, tradisi penyucian benda-benda keramat di Jawa, tradisi Barzanji, maupun bubur Suro di Sunda. Sejumlah catatan mengaitkan Bulan Muharram/Suro dengan peristiwa Karbala, yakni peristiwa kesedihan yang menimpa cucu Nabi Muhammad.

Tradisi bubur suro merupakan salah satu cara yang masyarakat Jawa Barat lakukan, khususnya Tasikmalaya dan Limbangan untuk menyambut datangnya bulan Muharam. Mereka sekaligus mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad di medan peperangan.

Warna merah pada Tajin Sora (bubur Suro) di Madura kita maknai, sebagai gambaran darah Sayyidina Husein, putih itu menggambarkan kesucian perjuangan Sayyidina Husein. Di samping itu, di Bulan Muharam pula menjadi pengingat akan kesedihan Kerajaan Mataram yang mengalami kekalahan dalam dua kali penyerbuannya ke Batavia.

Kemudian, Sultan Agung mencanangkan pada malam permulaan tahun baru Muharram/Suro tersebut untuk prihatin. Tidak berbuat sesuka hati dan tidak boleh berpesta sebagai bentuk menghormati leluhur dan evaluasi diri, sehingga pada malam tersebut pusaka-pusaka mereka cuci dan bersihkan, seiring dengan kehidupan spiritual yang disucikan kembali. []

 

 

Tags: islamKalender JawaMuharam dan SurosejarahSultan AgungTahun Baru Hijriyah
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version