• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Bagaimanakah Menjadi Muslim Modern di Indonesia?

Siti Nur Amanah Siti Nur Amanah
05/05/2020
in Personal
0
(sumber foto pexels.com)

(sumber foto pexels.com)

21
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tulisan ini terinspirasi dari tulisan Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. Dengan judul “Perempuan Muslim Modern: Bisakah tetap 100% Indonesia Lahir Bathin?” Di Indonesia semdiri, yang notabennya mayoritas penduduknya beragama Islam, dewasa ini kita seolah-olah dihadapkan pada kecenderungan dua budaya yaitu yang kearab-araban dan kebarat-baratan.

Hal tersebut bisa dilihat dari gaya berpakaian dan berbicara dimana muslim yang kecenderungan kearab-araban akan mengenakan pakaian layaknya orang arab pun dalam berbicara mereka gemar menggunakan panggilan akhi dan ukhti.

Bahkan lagu-lagu berbahasa arab kerap diperlakukan sebagai lagu islami meskipun berisi roman picisan. Karena mereka menganggap budaya arab merupakan gaya hidup islami yang memiliki nilai religius sehingga mereka harus bersikap, berpenampilan, dan berfikir seperti orang Arab.

Sedangkan mereka yang mempunyai kecenderuangan budaya kebarat-baratan akan berpenampilan, berbicara, dan bersikap seperti orang barat. Mereka menganggap budaya barat seperti rambut dicat pirang, cara berpakaian, dan gaya pergaulan dihayati sebagai sesuatu yang modern sehingga layak menjadi acuan biar dikatakan tidak ketinggalan zaman.

Kecenderungan dua budaya tersebut jika ditelan mentah-mentah tentu saja akan meleburkan identitas keIndonesiaan yang dimilikinya dan melahirkan krisis identitas karena keduanya mencabut dari tradisi asal.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Baca Juga:

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Lantas bagaimana menjadi muslim Indonesia Modern? Apakah harus mengikuti budaya orang Arab atau mengikuti budaya orang Barat? Demikian juga dalam hal panggilan, Apakah perlu kita menggunakan panggilan akhi dan ukhti untuk kecenderungan kearab-araban atau bro / brother dan sis / sister untuk kecenderungan kebarat-baratan hanya untuk dikatakan religious atau modern?

Padahal di Indonesia sendiri seperti yang kita ketahui banyak sekali panggilan senada dengan hal tersebut, Mbak – Mas, atau Teteh – Aa, dan masih banyak lagi panggilan lainnya.

Untuk menjadi modern atau disebut muslim Indonesia modern seperti yang dikatakan oleh Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm, kita tidak perlu jadi orang modern yang harus berpenampilan, berfikir, dan bersikap seperti orang Barat. Karena muslim Indonesia bukanlah orang Arab maupun Barat.

Dalam al-Hujurat/49:13, Allah menyuruh umat manusia untuk menghormati perbedaan jenis kelamin, suku, dan bangsa dengan cara saling mengenali (ta’aruf). Ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah tidak mengistimewakan jenis kelamin, suku, dan bangsa apa pun karena semuanya sama di mata Allah.

Sebab yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaan. Sehingga sudah seharusnya Ayat di atas menjadi dasar kita dalam merumuskan bahwa jati diri seorang Muslim adalah ketaqwaan yakni konsistensi kita untuk beriman kepada Allah dan berbuat kebajikan (amal shaleh) pada seluruh makhluk-Nya dengan selalu menjalankan perintah-Nya dan tentu saja menjauhi segala larangan-Nya serta menyanyangi semua mahluk ciptaan-Nya tanpa terkecuali.

Jadi, menjadi muslim Indonesia modern tidak perlu menjadi orang lain dengan meniru budaya Arab ataupun budaya Barat sehingga kehilangan jati diri, jati diri sebagai warga Indoensia. Cukup meningkatkan ketaqwaan kita. Karena muslim Indonesia bukanlah orang yang tinggal di Arab maupun Barat sehingga kita tidak perlu tunduk mutlak atau sebaliknya anti pati pada budaya tertentu (saklek).

Bukankah di Indonesia juga kita mengenal adat ketimuran, sopan santun, dan adat-istiadat lainnya yang tentu saja sejalan dengan ajaran Islam? Kita hanya perlu membuka diri pada hal-hal baik dan tentu saja tetap waspada pada hal-hal buruk dari budaya yang masuk.

Tidak semua budaya bisa cocok dan sesuai jika diterapkan di Indonesia. Meminjam kata-kata Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm, “menggunakan kemampuan panca indra, hati, dan akal secara bertanggungjawab”. Untuk menyaring semua budaya luar dengan tujuan memelihara hubungan baik dengan Allah sebagai sang pencipta, dan juga memelihara hubungan baik dengan semua makhluk-Nya sebagai pemimpin di muka bumi. Wallahu A’lam. []

Siti Nur Amanah

Siti Nur Amanah

Penulis adalah lulusan S1 IKIP PGRI Semarang tahun 2011, lulusan S2 Universitas Negeri Semarang tahun 2014, menjadi dosen Program Studi Ekonomi Syariah IAI Cirebon dan Pegiat Literasi IAI Cirebon.  Menulis buku Moderasi Islam di Era Disrupsi dalam Pandangan Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah (Sebuah antologi essay dari para cendikiawan Islam Jawa Barat dan Banten) tahun 2018.

Terkait Posts

Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Nikah di KUA

Salingers, Yuk Normalisasi Nikah di KUA

2 Februari 2023
Wasiat Buya Husein

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

1 Februari 2023
Patah Hati

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

31 Januari 2023
Refleksi Menulis

Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri, dan Menciptakan Keabadian

30 Januari 2023
Pengalaman Perempuan

Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

28 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga
  • Makna Hijab Menurut Para Ahli

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist