• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Belajar Cara Belajar di Hari Pendidikan Nasional

Peringatan hari pendidikan yang penuh sakralitas, harus bisa menjadi bahan refleksi bersama seluruh keluarga Indonesia yang menjunjung tinggi peradaban, moral, serta akhlak yang harus ditanamkan sejak dini

Muallifah Muallifah
03/06/2020
in Featured, Keluarga
0
279
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kedudukan guru sebagai sekolah kedua bagi anak yang selama ini menjadi prioritas utama kebutuhan sebagai pendidik yang dipercaya oleh orang tua, ditengah pandemi Covid-19 berubah. Orang tua memiliki peran yang begitu penting dalam sekolah anak selama 24 jam penuh dalam pemberian materi. Mulai dari kehidupan pribadi, hingga versi belajar yang harus diberikan oleh orang tua.

Pembahasan Pandemi yang tak kujung usai, sepertinya selalu jadi pembahasan yang tidak akan pernah selesai seiring menunggu kepastian kapan berakhir. Ibarat pasangan, Covid-19 masih menyisakan misteri yang tidak bisa dipastikan kapan akan seriusnya. Akibat pandemi, semuanya akan berubah, termasuk perayaan hari sejarah yang selama ini diperingati.

Tahun ini, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional begitu berbeda dengan tahun sebelumnya. Ki Hajar Dewantara selaku simbol Hari Pendidikan Nasional, semangat juang dalam bidang pendidikan dapat kita teladani bersama di tengah Pandemi Covid-19.

Ibu sebagai pendidikan utama termasuk ayah, selaku kepala keluarga harus bisa bersinergi untuk men-design pola pembelajaran anak di rumah agar bisa berkreasi, aktif, kreatif dan tetap meningkatkan pengetahuan.

Jika anak masih bisa pintar di tengah Pandemi ini, maka sudah selayaknya kita percaya bahwa tidak hanya guru yang punya peran penting dalam proses pembentukan kecerdasan kognitif anak. Namun, selama berbulan-bulan ke depan, pendidikan karakter anak, akhlak serta kepekaan sosial harus ditanamkan melalui pendidikan keluarga.

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Mengetahui value selfing dari masing-masing anggota keluarga merupakan kewajiban orang tua untuk mengetahui fokus belajar anak agar bisa dimaksimalkan dengan baik. Akhirnya, teori yang dikemukan oleh Ivan Illich bahwa anak ibarat hewan yang ada di hutan, memiliki kemampuan yang berbeda.

Jika dalam hutan ada gajah, semut, singa, maka tolok ukur kecerdasan bukan hanya dilihat dari lomba memanjat pohon yang hanya bisa diraih oleh orang utan, monyet dan segala macam jenis lainnya, sedangkan gajah, singa yang raja hutan, serta semut, memiliki keterbatasan penuh untuk sampai pada puncak pohon.

Pendidikan keluarga mandiri dengan mengetahui value selfing anak bisa menjadi acuan orang tua dalam melakukan pola pembelajaran di rumah. Peringatan hari pendidikan yang penuh sakralitas, harus bisa menjadi bahan refleksi bersama seluruh keluarga Indonesia yang menjunjung tinggi peradaban, moral, serta akhlak yang harus ditanamkan sejak dini.

Melalui Pandemi Covid-19, guru yang selama ini sebagai bahan refleksi perayaan hari Pendidikan Nasional keluarga dalam memberikan pengayoman, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, ( di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat dan di belakang memberikan daya kekuatan) Harus bisa dijalankan dengan baik oleh orang tua melalui pola pembelajaran anak yang disesuaikan value selfing masing-masing.

Value selfing anak, termasuk pada pentingnya belajar cara belajar harus diketahui oleh orang tua dalam mendesign pembelajaran dalam keluarga. Maka dengan belajar cara belajar artinya kita akan memahami berbagai hal proses pembelajaran yang dimaksud. Pengetahuan tersebut menjadi hal sangat penting pada abad ini.

Sebab anak-anak sebagai pelajar akan memahami esensi belajar yang sesungguhnya. Belajar cara belajar termaktub dalam KTPST. Kenapa harus belajar? Jawaban dari pertanyaan ini akan membentuk mindset anak perihal alasan harus belajar, Tujuan belajar, Pola pikir/ cara pandang, Sistem belajar, Teknik belajar.

KTPST akan memberikan pemahaman kepada orang tua selaku pendidik utama untuk merancang kurikulum pembelajaran di tengah Pandemi Covid-19. Jika kita sudah memahami cara belajar, maka belajar anak dengan cara dipaksa, disuruh, bahkan dengan kekerasan tidak akan ada dalam pola pembelajaran keluarga.

Belajar Cara Belajar di Hari Pendidikan Nasional harus pahami oleh orang tua untuk diterapkan kepada anak. Pandemi Covid-19 sebagai ajang pendekatan psikologi antara orang tua dan anak agar pendidikan tak hanya dibebankan kepada guru, guru formal yang hanya bisa menemani beberapa, sebab waktu anak terlampaui banyak ketika di rumah.

Sudah selayaknyalah, orang tua seluruh Indonesia mengambil peran untuk beberapa waktu ke depan bisa mengelola strategi pembelajaran anak yang mencakup segala aspek keilmuan, khususnya pendidikan moral berbasis anak. Hari pendidikan sebagai refleksi bersama selama ini bahwa pendidik bukan hanyalah guru. Orang tua, lingkungan, menjadi pendidik utama dalam pembentukan karakter anak dimasa yang akan datang. []

Tags: belajarguruHari Pendidikan NasionakeluargaPandemi Covid-19
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Perjalanan Thudong

Pesan Toleransi dari Perjalanan Suci Para Biksu Thudong di Cirebon

30 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version