• Login
  • Register
Senin, 28 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

Ketua Umum KOPRI PB PMII Wulan Sari menegaskan pentingnya pelibatan kader perempuan dalam diskursus global. Ia menyebut bahwa literasi internasional bukan hanya kebutuhan, melainkan prasyarat bagi kader perempuan untuk dapat berdaya dan memimpin.

Mahmudah Mahmudah
28/07/2025
in Aktual
0
KOPRI

KOPRI

829
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai bentuk kontribusi dalam membangun perspektif global kader perempuan, Bidang Hubungan Internasional KOPRI Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyelenggarakan Bedah Buku berjudul “Mengarungi Jejak Merajut Asa, 75 Tahun Indonesia-Tiongkok”.

Acara ini berlangsung di Gedung PBNU Jakarta, 26 Juli 2025 dan menghadirkan langsung penulis buku Budy Sugandi sebagai narasumber utama dan para pembedah yang kompeten.

Buku yang diberi pengantar oleh Menteri Luar Negeri Sugiono ini merupakan karya reflektif Budy Sugandi bersama para penulis lainnya, menandai tujuh dekade hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Tiongkok sejak 1950.

Berbeda dari karya-karya sebelumnya yang lebih fokus pada pendekatan budaya. Buku ini secara khusus menyoroti dinamika politik luar negeri dan transformasi hubungan bilateral kedua negara.

“Tahun 2025 adalah angka cantik, 75 tahun adalah momentum penting yang tidak bisa diulang. Paling yang bisa menyaingi angka ini hanya angka 100. Jadi, apa yang dilakukan KOPRI hari ini sangat tepat. Ini bagian dari empowerment globalizing, bahwa perempuan juga harus memahami lanskap geopolitik dunia. Termasuk bagaimana posisi Tiongkok dalam peta ekonomi dan politik internasional saat ini,” ujar Budy Sugandi yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PP GP Ansor dalam pemaparannya.

Baca Juga:

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah

Budy juga mengulas peran KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam membela hak-hak minoritas termasuk etnis Tionghoa. “Ketika menjadi Presiden, legacy Gus Dur sangat besar terutama bagi etnis Tionghoa. Karena itu, beliau kita kenal sebagai Bapak Tionghoa dan nisannya tertulis “Di Sini Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan” yang juga tertulis dalam bahasa Inggris dan Mandarin”

Teknologi Masyarakat Tiongkok

Pembedah buku Loretta Thamrin yang merupakan pemerhati relasi Indonesia-Tiongkok mengulas tentang majunya teknologi dan etos kerja masyarakat Tiongkok. “Negara Tiongkok terus melesat maju terutama dalam bidang teknologi dan ekonomi. Buku ini mengulas hal itu secara komprehensif,” jelas Loretta.

Ketua Bidang Hubungan Internasional KOPRI PB PMII sekaligus moderator, Agustini Nurur Rohmah menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dari rangkaian inisiatif internasionalisasi yang menjadi fokus strategis KOPRI tahun ini.

“Perempuan tidak boleh hanya jadi penonton dalam peta hubungan antarnegara. Kita perlu menciptakan ruang belajar yang mendorong keterlibatan perempuan dalam wacana diplomatik dan global. Terutama di tengah arus multipolaritas yang makin kuat seperti saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum KOPRI PB PMII Wulan Sari menegaskan pentingnya pelibatan kader perempuan dalam diskursus global. Ia menyebut bahwa literasi internasional bukan hanya kebutuhan, melainkan prasyarat bagi kader perempuan untuk dapat berdaya dan memimpin.

“Kami percaya bahwa kader perempuan KOPRI harus hadir dalam setiap lapisan wacana publik, termasuk di panggung internasional. Bedah buku ini adalah bagian dari upaya kami membuka cakrawala berpikir, dan menumbuhkan kesadaran geopolitik. Serta meneguhkan identitas kader sebagai perempuan yang progresif dan berwawasan global,” tegas Wulan.

Hadir juga sebagai pembicara Sunan Ali selaku Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri dan Dahliah Umar dari Badan Pengembangan Jaringan Internasional PBNU. Serta Hanifah Haris selaku Direktur Yayasan Bhakti Budi Pertiwi.

Kegiatan ini mendapat respons antusias dari para peserta yang berasal dari berbagai cabang PMII dan kalangan akademik. Diskusi berlangsung hangat dan menggugah kesadaran akan pentingnya literasi sejarah diplomasi sebagai bagian dari pendidikan kader perempuan di era global. []

Tags: 75 Tahun Indonesia Tiongkokbedah bukuGeopolitikKader PerempuanKopriperspektif
Mahmudah

Mahmudah

Mahmudah adalah Alumni Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.

Terkait Posts

Pengelolaan Sampah

Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

25 Juli 2025
PIT Internasional

ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

23 Juli 2025
PIT SUPI

Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

23 Juli 2025
Ma'had Aly Kebon Jambu

S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

21 Juli 2025
Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

21 Juli 2025
Fiqh al-Usrah

Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

20 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fenomena Rojali

    Fenomena Rojali, Sebuah Privilege Kaum Bawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Godaan Laki-laki Adalah Fitnah Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sekolah Rakyat Menggusur SLB: Potret Pendidikan Inklusi yang Semu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok
  • Ulasan Buku Concubines and Courtesans: Kisah Para Selir yang Mengubah Sejarah Islam
  • Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw
  • A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya
  • Pola Relasi Suami dan Istri

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID