• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Cara Self Healing dalam Islam, Sebuah Catatan Reflektif

Cara self healing ini nyatanya sangat beragam, dapat dilakukan dengan cara berdoa, salat, atau bahkan dengan cara berdialog dengan diri sendiri

Aenuni Fatihah Aenuni Fatihah
20/06/2022
in Hikmah
0
Cara Self Healing

Cara Self Healing

678
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berbicara mengenai cara self healing, ternyata jauh sebelum istilah ini tren, Islam telah lebih dahulu membahas terkait penyembuhan atau proses mencari ketenangan jiwa.  Beberapa bulan lalu kita bertemu dan menjalankan salah satu kewajiban umat Islam untuk berpuasa Ramadan. Dan faktanya tanpa kita sadari, momentum Ramadan ini menjadi salah satu cara self healing bagi umat Islam.

Momentum-momentum seperti ini akan terasa dalam porsi dan dalam keadaan yang berbeda oleh setiap orang. Seperti, anggap saja ketika kita tiba-tiba terpikir untuk ingin kembali, merenungi segala proses penyembuhan dan ketentraman hati. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa cobaan dan terpaan dalam hidup seakan tiada hentinya datang silih berganti.

Cara self healing ini nyatanya sangat beragam, dapat dilakukan dengan cara berdoa, salat, atau bahkan dengan cara berdialog dengan diri sendiri. Merenungi apa saja yang telah terjadi dengan mencurahkan segala keluh kesah dan keresahan hati itu kepada sang pencipta.

Atau bisa juga dengan cara olahraga, dan menjalankan aktivitas serta hobi baru dan lain sebagainya. Dan memang, faktanya cara-cara tersebut pada hakikatnya adalah kebiasaan ala Islam. Selain itu terkait dengan cara self healing atau proses mencari ketenangan dan penyembuhan jiwa ini, ada dalam Al-Quran, seperti dalam kutipan ayat yang artinya “Dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang.”

Konteks mengingat Allah ini artinya menjadikan segala wujud yang telah Allah berikan ini sebagai jangkar emosi, ketika Allah berikan ujian seperti sakit,  kemiskinan, kegelisahan hati dan lain sebagainya. Apabila kita memiliki kesadaran akan hal tersebut, maka akan menjadi momentum untuk kembali kepada Allah.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Toleransi terhadap Diri Sendiri sebagai Cara Self Healing

Kemudiaan saat bicara cara self healing sebetulnya terdapat satu hal yang menjadi bahan renungan bagi kita semua, yaitu toleransi diri. Ibarat kata, toleransi diri ini menjadi kunci atau pijakan bagi seseorang yang ingin secara tulus berserah diri kepada Allah. Pada titik ini orang yang memiliki toleransi diri akan menemukan kekurangannya.

Maka ketika seseorang yang dalam proses penyembuhan, namun ia tak kunjung menemukan sisi tenangnya, maka dapat kita pastikan ia tidak mentoleransi diri sendiri, sehingga pada akhirnya perasaan gundah, resah, dan galau itu terus menjadi bayang-bayang dalam hidupnya. Oleh karena itulah toleransi terhadap diri itu penting untuk menjadi bahan introspeksi, bahwa kita bukanlah manusia yang sempurna.

Sederhananya, agama itu menghendaki adanya kemudahan. Bahwa setiap ada satu kesulitan, niscaya Allah akan mendatangkan dua kemudahan. Hal ini perlu kita ingat dan tanamkan dalam diri, sebab dengan itulah kita bisa dengan mudah untuk melakukan introspeksi diri bahwa pemegang hati itu adalah Allah. Segala kesempurnaan hanyalah milik-Nya, dan sebaik-baik penyembuh adalah dengan kembali dan berserah kepada-Nya.

Kembali lagi dalam konteks cara self healing, di antara kita mungkin ada saja yang mencoba untuk healing dengan cara bermusik, meditasi, jalan-jalan, makan, liburan ke tempat-tempat yang indah dan lain sebagainya. Namun, perlu diketahui bahwa semua cara-cara itu sifatnya hanyalah sementara, jika menginginkan yang kekal maka carilah cara yang langsung menuju puncaknya.

Bagaimana cara self healing tersebut? Yakni dengan merujuk kepada sang Maha Kuasa, Ialah puncak dari segala ketenangan yaitu Allah. Salah satu rekomendasi cara self healing adalah dengan perbanyak membaca istighfar. Sebab istighfar jika diselami lebih dalam maknanya adalah obat penyembuh.

Makna Istighfar Menurut Imam Al Ghazali

Singkatnya, ketika kita memohon pertolongan kepada Allah, tentunya karena ada sesuatu hal yang tidak baik sedang terjadi, entah itu perasaan sakit hati, dan kegundahan lainnya. Sementara itu menurut pemaparan Imam Al Ghazali, makna istighfar itu ada tiga. Pertama, adalah tertutupnya isi perut. Kedua, tertutupnya kesalahan-kesalahan. Ketiga, tertutupnya segala isi hati kita terhadap orang lain.

Berikut terdapat salah satu doa untuk memohon ketenangan jiwa yang terdapat dalam al-Quran surat al-Baqarah 250 dan ali-Imran 8.

ربنا افرغ علينا صبرا وثبت اقدامنا والنصرنا على القوم الكا فرين

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد اذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة انك انت الوهاب

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami dari Islam setelah Engkau beri hidayah kepada kami. Limpahkanlah keimanan kepada kami dari sisi-Mu. Engkau Maha Pemberi Rahmat kepada orang-orang mukmin.” Wallahu ‘alam bish shawab. []

Tags: HealingislamMental HealthSelf Healing
Aenuni Fatihah

Aenuni Fatihah

puan pegiat nulis

Terkait Posts

Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Tauhid

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

11 Juli 2025
Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Negara Inklusi

    Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID