• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Contoh Toleransi di Sekolah yang Perlu Kita Terapkan

Semua contoh toleransi di sekolah perlu diperhatikan oleh tenaga pengajar dan juga siswa secara seksama. Pasalnya tidak mudah untuk menerapkannya sekaligus

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
25/10/2022
in Publik
0
Contoh Toleransi

Contoh Toleransi

679
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Toleransi selalu menjadi materi yang diajarkan di sekolahan mulai dari SD hingga SMP yang menjadi bukti bahwa masih terus kita perjuangkan. Demi mempermudah siswa memahaminya, berbagai contoh toleransi di sekolah patut kita ajarkan.

Tidak hanya guru, orang tua di rumah juga harus bisa memberikan pemahaman yang tepat untuk anak dalam menghadapi keberagaman. Berawal dari contoh, anak dan siswa akan lebih mudah untuk menerapkannya dalam kehidupan. Apa saja contohnya?

7 Contoh Toleransi di Sekolah Penting untuk Dibiasakan

Pengertian toleransi adalah sikap yang seharusnya dimiliki manusia untuk saling menghormati dan menghargai atas perbedaan. Baik itu perbedaan antar individu maupun kelompok.

Tujuan diajarkan toleransi kepada siswa adalah untuk menciptakan perdamaian.

Khususnya di Indonesia yang terkenal dengan beragam suku, agama dan juga ras. Hingga saat ini kasus intoleransi masih terus banyak kita jumpai. Demi mengurangi sikap intoleransi, beberapa contoh toleransi di sekolah ini perlu diterapkan seperti yang tertulis di bawah ini:

Baca Juga:

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

  1. Bergaul dengan Semua Teman

 Contoh paling mudah adalah soal bagaimana siswa bergaul antar teman. Setiap kelas di sekolah yang notabene bukan sekolah agama, pasti memiliki siswa dari berbagai golongan, agama, ras dan masih banyak lagi. Siswa perlu ditanamkan pemahaman untuk bisa bergaul dengan semua teman tanpa membeda-bedakan.

Memberikan pemahaman bahwa memiliki teman semakin banyak akan lebih menyenangkan bisa menjadi trik yang paling mudah. Siswa yang bisa mengenal lebih banyak teman juga akan memperluas wawasan dan bersikap lebih objektif.

  1. Membantu Teman saat Kesulitan

Contoh toleransi beragama di lingkungan sekolah yang menunjukan rasa empati adalah saling membantu. Dalam tanda kutip untuk kesulitan hal yang positif. Misalnya ketika teman dalam kesulitan pelajaran, sesama teman bisa saling membantu dengan belajar bersama.

Kerap membantu teman yang sedang kesulitan juga akan memupuk rasa tali persaudaraan yang semakin kuat. Menciptakan rasa senang ketika bisa membantu orang lain tanpa memandang perbedaan dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.

  1. Menghormati Teman Tanpa Membedakan Agama

Perbedaan agama adalah hal yang kerap kita temui di lingkungan mana saja. Cara toleransi beda agama bisa dengan memberikan waktu kepada teman untuk beribadah. Tidak mengganggu ketika teman berdoa bisa menjadi contoh yang paling mudah.

Begitu juga bagaimana cara siswa bertutur kata, tidak boleh saling mengejek antar agama. Seperti menganggap agama lain buruk dan agama sendiri paling baik adalah hal yang salah. Daripada saling mengejek akan lebih baik untuk memahami bahwa ajaran agama selalu baik dan perlu ditaati.

  1. Berani Mengucapkan Kata Maaf

Bukan hanya di sekolah, meminta maaf juga bisa menjadi contoh toleransi di rumah. Pada saat siswa melakukan kesalahan terhadap guru, orang tua bahkan teman yang memiliki perbedaan, maka berani mengatakan maaf adalah hal yang penting.

Bisa juga kita gunakan untuk melerai teman yang sedang bertengkar. Mengucapkan kata maaf satu sama lain bisa memperbaiki hubungan menjadi lebih baik. Selain itu kata maaf juga bisa jadi penyelesaian atas perbedaan yang menjadi masalah.

  1. Menghormati dan Support Kepentingan Bersama

Contoh yang tidak kalah penting adalah untuk mengutamakan kepentingan bersama dari pada pribadi. Siswa harus bisa menghormati keputusan yang mereka ambil bersama dan memberikan support.

Misalnya ketika akan mengadakan festival di sekolah, sesuai dengan keputusan bersama maka kelas akan mempersembahkan drama. Meskipun keputusan tersebut tidak sejalan dengan keinginan, namun siswa harus mengikutinya dengan baik.

  1. Tidak Melakukan Perundungan

Perundungan atau bullying merupakan salah satu kasus yang terus mengkhawatirkan dan menjadi 3 dosa besar pendidikan yang sampai saat ini masih kita perjuangkan untuk di selesaikan oleh berbagai pihak.

Penting untuk adanya toleransi supaya kasus perundungan ini tidak meningkat. Siswa tidak boleh melakukan perundungan kepada teman sebaya atau adik kelas. Baik itu perundungan secara fisik maupun verbal harus kita hindari.

Oleh karena itu siswa perlu kita ajarkan bagaimana cara bertutur yang benar dan tidak menyakiti orang lain. Perlu adanya ajaran empati agar siswa bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, sehingga tidak berperilaku semena-mena.

  1. Taat Terhadap Peraturan di Sekolah

Setiap sekolah selalu memiliki tata tertib dan peraturan yang berlaku. Pihak sekolah harus berpedoman dengan peraturan yang telah mereka buat. Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar bisa mengajarkan bahwa kesalahan selalu ada konsekuensinya.

Sikap toleransi yang mereka ajarkan dalam hal ini adalah agar siswa menghargai dan mengikuti apa yang sudah mereka buat di suatu lingkungan. Pasalnya masih banyak norma-norma yang tidak tertulis untuk diikuti demi kedamaian lingkungan.

Ajaran tentang toleransi di Indonesia masih terus kita tingkatkan. Masih banyak contoh intoleransi yang terus bergulir dan mengakibatkan perpecahan. Pendidikan soal toleransi perlu kita tanamkan sejak kecil sehingga siswa bisa menjadi pribadi yang lebih menghargai perbedaan.

Semua contoh toleransi di sekolah perlu diperhatikan oleh tenaga pengajar dan juga siswa secara seksama. Pasalnya tidak mudah untuk menerapkannya sekaligus. Perlu proses dan pemahaman bahwa toleransi keberagaman kita perlukan untuk kehidupan yang saling membahagiakan. []

 

 

Tags: GenderkeadilanKesetaraanLembaga PendidikanPerdamaiansekolahtoleransi
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version