• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Daily Dose of Sunshine: Prioritaskan Diri Merasa Bahagia

Drama Korea ini menjelaskan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk cara memulihkan diri sendiri

Halimatus Sa'dyah Halimatus Sa'dyah
27/11/2024
in Film
0
Daily Dose of Sunshine

Daily Dose of Sunshine

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Drama Korea tentang psikologi berjudul Daily Dose of Sunshine. Drama Korea yang membuat saya penasaran, sehingga menunda untuk menontonnya, hingga saya siap untuk bisa fokus menikmati alurnya. Drama yang menceritakan beberapa kejadian kondisi jiwa yang tidak baik-baik saja.

Daily Dose of Sunshine menceritakan kegiatan Jung Da Eun (Park Bo Young), seorang perawat yang bekerja di Poli kesehatan jiwa. Dalam kesehariannya, Jung Da Eun merawat pasien-pasien yang mengidap berbagai macam masalah mental. Drama Korea ini menjelaskan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk cara memulihkan diri sendiri.

Gangguan mental tersebut antara lain;

  1. Bipolar

Bipolar tertandai dengan perilaku yang berlawanan dari penderita. Penderita bipolar dapat menjadi sosok yang kalem dan kadang agresif hingga emosinya meledak-ledak.

Di drama ini, pasien yang menderita bipolar adalah Oh Ri Na (Jung Woon Sun). Oh Ri Na adalah anak konglomerat yang hidupnya bergelimang harta sejak kecil. Dia yang selalu menuruti keinginan ibunya sampai tidak mengenali apa yang sesungguhnya dia inginkan.

Ibunya yang terlalu mengatur hidupnya mulai urusan makan, sekolah, berteman, hingga menikah membuat Oh Ri Na sangat stres. Dia merasa bahwa momen bertelanjang bulat dan menari sambil ditunjuk-tunjuk dan disebut gila oleh orang lain, membuatnya bahagia.

Baca Juga:

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Stop Membandingkan, Mulai Menjalani: Life After Graduate

  1. Gangguan Panik

Panic disorder atau gangguan panik termasuk yang paling sering terjadi di dunia nyata. Gejalanya berupa rasa cemas mendadak, sesak dan mual, kemudian mencari tempat terbuka agar bisa bernapas. Karakter yang mengalami gangguan panik di drama ini adalah Song Yu Chan (Jang Dong Yoon) dan Ji Seung Jae (Yoo In Soo). Setiap panik, mereka merasa air dari berbagai arah bermunculan dan menenggelamkannya.

Mereka akan mendekati jendela guna mencari udara segar atau bersembunyi ke toilet jika memikirkan hal-hal buruk saat bertemu dengan orang yang membuatnya merasa tertekan. Song Yu Chan terkena gangguan panik tiap kali berada di tempat kerja karena ia sering tertekan oleh para atasannya. Karena gangguan tersebut dia tidak canggung tiap kali bertemu teman-teman lamanya.

  1. Gangguan obsesif-kompulsif

Gangguan obsesif-kompulsif juga kita kenal dengan sebutan OCD. Ini muncul ketika seseorang terbiasa melakukan suatu secara rutin dan akan merasa cemas jika tidak melakukannya. Penderita gangguan obsesif-kompulsif di drama ini adalah Dong Go Yun (Yeon Woo Jin) dan Kim Seo Wan (Roh Jae Won).

Dong Go Yun mempunyai kebiasaan menyembunyikan tangannya karena merasa tangannya terlalu besar. Kebiasaan itu berganti dengan kebiasaan ia membunyikan setiap ruas jari tangannya. Hal itu ia lakukan secara berulang-ulang terutama ketika merasa cemas. Sementara itu, Kim Seo Wan mempunyai kebiasaan terus mengulangi ujian CPNS.

Walaupun sudah sering gagal, dia tetap tidak menyerah. Dia cenderung perfeksionis hingga tak kenal waktu untuk belajar. Di sisi lain, ia sebenarnya merasa frustrasi karena selalu gagal hingga ia pun melampiaskan frustrasinya dengan bermain game. Ia akhirnya kecanduan hingga bisa membayangkan setiap hal yang ada di dalam game ke dalam dunia nyata.

  1. Delusi

Delusi tertandai dengan membayangkan hal dalam bentuk halusinasi parah. Karakter yang mengalami gangguan ini adalah Jung Ha Ram (Kwon Han Sol). Dia merasa Jung Da Eun, perawat yang bertugas untuk merawatnya telah mencuri uangnya sejumlah 30 juta won. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Jung Ha Ram melampiaskan kekesalannya akibat kehilangan uang pada orang yang berpeluang untuk ia salahkan, akibat menjadi korban penipuan. Dia yang menjadi generasi sandwich berusaha menjadi tulang punggung keluarga dengan berusaha mencari kerja. Namun hal sebaliknya menimpanya, uangnya raib karena memberitahukan nomor rekeningnya dan datanya diretas.

  1. Skizofrenia

Skizofrenia tertandai dengan sering berhalusinasi, ketakutan, agresif jika diganggu, dan merasa paranoid. Karakter yang mengalami gangguan ini adalah Song Ae Sin, adik Song Hyo Jin (Lee Jung Eun). Dia merasa takut tiap kali berada di dekat orang lain, apalagi jika orang tersebut berniat mengambil topi yang selalu dikenakannya.

Dalam drama ini tidak dijelaskan secara detil alurnya dari gangguan ini, hanya apabila terjadi suatu hal yang menjadi traumanya maka akan kambuh sebagai upaya perlindungan dirinya.

  1. Kepribadian ambang (borderline personality disorder)

Seseorang disebut menderita kepribadian ambang jika mengagumi orang lain secara berlebihan. Mereka akan merasa senang mendapat pujian, terlebih dari orang yang dia kagumi.

Pasien dengan gangguan ini akan sulit untuk kita tenangkan karena satu kata sangat memengaruhi psikologis pasien. Di drama ini, pasien yang memiliki kepribadian ambang adalah pasien bernama Jae Hui.

Ia merasa sangat senang ketika Jung Da Eun menyebutnya hebat dalam membuat ruangan terasa harum. Karena sedikit pujian itu, ia langsung memaksa pasien lain untuk memakai losion miliknya. Ketika diminta berhenti, ia sangat marah dan hilang kendali.

  1. Amnesia disosiatif

Amnesia disosiatif muncul dengan gejala berupa hilang ingatan sementara karena stres pascatrauma. Penderita gangguan ini akan merasa pikirannya menyangkal kenyataan. Tokoh mengalami gangguan ini di Daily Dose of Sunshine adalah Jung Da Eun.

Walaupun ia bekerja sebagai perawat pasien yang sakit jiwa, Jung Da Eun juga terkena penyakit serupa. Amnesia disosiatif menimpa Jung Da Eun karena menyalahkan diri sendiri saat ada pasien bunuh diri. Dia merasa gagal saat menajdi perawat yang menangani pasien tersebut.

  1. Pseudodementia (demensia palsu)

Pseudodementia gejalanya mirip demensia atau pikun, tapi tidak ada kerusakan pada otak. Karakter yang mengalami gangguan ini adalah Kwon Ju Yeong (Kim Yeo Jin). Da terlalu sibuk bekerja sepanjang waktu, selalu berkomunikasi dengan handphone dari rekan kerjanya. Dia menjadi jarang tidur dan akibatnya daya ingatnya menjadi rendah, sulit berkonsentrasi, lupa pada hal-hal yang pernah ia alami.

  1. Depresi

Depresi muncul apabila seseorang terlalu bersedih dan stres dalam jangka panjang. Karakter yang mengalami depresi di drama ini salah satunya adalah Jung Da Eun. Selain amnesia disosiatif, ia juga depresi setelah mengetahui pasiennya bunuh diri.

Depresi yang Jung Da Eun alami tertandai dengan hilangnya nafsu makan, keinginan untuk terus tidur dan bersembunyi di kamar, berhalusinasi, merasa tidak berarti keberadaan diri dan muncullah keinginan untuk mati.

  1. Gaslighting

Gaslighting atau manipulasi psikologis. Orang yang terkena gangguan ini akan merasa rendah diri dan panik setiap kali kita tuntut untuk melakukan sesuatu dengan baik. Mereka akan merasa tidak berguna dalam kehidupan mereka. Penderita gangguan gaslighting di drama ini adalah Kim Sung Sik (Jo Dal Hwan).

Dia sering menggigit kuku, mematikan lampu, mengurangi minum air supaya tidak terus-terusan ke toilet, dan merasa diri selalu rendah di hadapan orang lain. Hal itu terjadi karena ia sering ditekan oleh bosnya ketika bekerja. Karena rasa khawatir membuatnya panik sehingga pekerjaannya kacau. Dia memiliki obsesi melakukan pekerjaan dengan lebih baik meskipun berbarengan dengan kecemasan yang lebih besar pula. []

 

 

Tags: Daily Dose of SunshineDrama KoreaKesehatan MentalPsikologisSelf Love
Halimatus Sa'dyah

Halimatus Sa'dyah

Penulis adalah  konsultan hukum dan pengurus LPBHNU 2123038506

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version