• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Keputusan untuk bercerai atau berpisah sering kali menjadi langkah terakhir setelah mempertimbangkan berbagai faktor.

Sakinatul Savara Sakinatul Savara
17/04/2025
in Publik
0
Perceraian Veve Zulfikar

Perceraian Veve Zulfikar

2.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Isu perceraian antara Veve Zulfikar, penyanyi religi muda asal Indonesia, dengan suaminya Mukhammad Mustafo Khon menjadi sorotan publik. Pernikahan mereka yang baru berlangsung kurang dari satu tahun dan diwarnai oleh spekulasi mengenai kesehatan mental suami Veve.

Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan bahwa suami penyanyi religi tersebut memiliki gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Latar Belakang Isu Perceraian

Seorang penyanyi religi, Veve Zulfikar menikah dengan Mukhammad Mustofa Khan. Seorang pria asal Uzbekistan, pada 18 Oktober 2023 ketika usianya masih 21 tahun. Namun, pernikahan mereka hanya bertahan kurang dari satu tahun.

Dugaan perceraian muncul setelah Veve menghapus foto-foto pernikahannya dari media sosial dan berhenti mengikuti akun Instagram suaminya. Ia juga mengunggah pesan-pesan emosional yang mencerminkan kesedihan dan kehilangan, termasuk curhatan tentang pengalaman hidup dengan seseorang yang memiliki NPD.

NPD atau Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian yang memiliki tanda rasa percaya diri yang berlebihan, kebutuhan akan pengakuan, dan kurangnya empati. Individu dengan NPD sering kali menunjukkan perilaku manipulatif dan kontrol terhadap pasangan mereka, yang dapat menyebabkan dampak psikologis yang signifikan bagi korban.

Baca Juga:

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?

Dalam unggahan Instagram-nya, Veve menulis bahwa korban narsistik awalnya adalah individu yang kuat dan percaya diri, tetapi menjadi lemah akibat manipulasi dan kontrol oleh pasangan dengan NPD. Pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi bahwa gangguan kepribadian narsistik menjadi salah satu penyebab keretakan rumah tangganya.

Apa Itu NPD?

Gangguan kepribadian narsistik (NPD atau Narcissistic Personality Disorder) adalah kondisi mental yang ditandai oleh rasa percaya diri yang berlebihan, kebutuhan untuk dikagumi, dan kurangnya empati terhadap orang lain.

Individu dengan NPD sering kali menunjukkan perilaku manipulatif, kontrol berlebihan, serta merendahkan pasangan mereka untuk mempertahankan superioritas.

Dampak Memiliki Pasangan NPD

Pasangan dengan NPD sering kali menunjukkan perilaku manipulatif dan kurangnya empati, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi pasangannya. Veve sendiri mengungkapkan bahwa korban narsistik biasanya adalah individu yang kuat, tetapi menjadi lemah akibat kontrol dan manipulasi dari pasangan mereka.

Hubungan dengan individu narsistik dapat menyebabkan perasaan terasing dan kesepian. Pasangan sering kali merasa tidak kita dengar dan kita abaikan, yang berdampak pada kesehatan mental mereka.

Perubahan sikap yang tiba-tiba dari pasangan narsistik dapat menciptakan ketidakpastian dan kebingungan dalam hubungan. Hal ini dapat membuat pasangan merasa tidak aman dan meragukan diri mereka sendiri.

Keputusan untuk bercerai atau berpisah sering kali menjadi langkah terakhir setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Termasuk kesehatan mental dan emosional. Veve menghapus foto-foto pernikahan dari media sosialnya sebagai tanda bahwa ia mungkin telah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat.

Perceraian Veve Zulfikar menyoroti pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dalam hubungan, terutama ketika salah satu pasangan menderita NPD. Dampak dari memiliki pasangan dengan gangguan ini dapat sangat merugikan, baik secara emosional maupun mental.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengenali tanda-tanda NPD dan mempertimbangkan kesehatan mental kita sendiri terlebih dahulu dalam menjalani hubungan.

Kejadian perceraian Veve Zulfikar dan pasangannya ini juga mengingatkan kita. Bahwa menikah muda tanpa pemahaman yang cukup tentang dinamika hubungan dapat berujung pada masalah serius. Kasus ini mengingatkan kita bahwa kesiapan emosional dan pemahaman mendalam tentang pasangan adalah kunci keberhasilan dalam membangun rumah tangga yang harmonis. []

Tags: Kesehatan MentalNikah mudaNPDperceraianPerceraian Veve Zulfikar
Sakinatul Savara

Sakinatul Savara

Saya merupakan salah seorang mahasiswi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Terkait Posts

Menstruasi

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

2 Juli 2025
Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Pisangan Ciputat

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

30 Juni 2025
Kesetaraan Disabilitas

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

30 Juni 2025
Feminisme di Indonesia

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID