• Login
  • Register
Sabtu, 10 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Fenomena Copycat Suicide, Demam Bunuh Diri yang Merajalela

Bunuh diri adalah salah satu perbuatan yang paling dibenci Allah Swt. dan merupakan perbuatan zalim yang mengakibatkan dosa besar

Ayu Bejoo Ayu Bejoo
20/05/2024
in Personal
1
Fenomena Copycat Suicide

Fenomena Copycat Suicide

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pernahkah kamu merasa bahwa hidup sedang tidak baik-baik saja? Bahkan dengan beribadah pun hati masih terasa sesak dan penuh. Terlebih, jika masalah yang sedang terjadi datang bertubi-tubi. Entah itu masalah ekonomi, psikologis, percintaan, maupun keluarga. Sering kali kita menjadi termotivasi untuk mengakhiri hidup dan menebar fenomena copycat suicide tanpa kita sadari.

Apa itu Copycat Suicide?

Copycat suicide ialah peniruan bunuh diri, yaitu sebuah peristiwa bunuh diri yang beralih ingin meniru kasus bunuh diri sebelumnya. Bunuh diri ini menjalar di antara kelompok pertemanan dan juga perilaku bunuh diri yang menyebar lewat berbagai bentuk media.

Biasanya copycat suicide tersebar akibat kasus selebritas yang bunuh diri, sehingga para penggemar fanatik yang merasakan kehilangan ikut mengakhiri hidup juga. Namun kini, perilaku peniruan bunuh diri dapat menyebar oleh siapa pun, terlebih penggunaan sosial media yang begitu masif. Sehingga efek negatif yang terjadi adalah munculnya fenomena copycat suicide yang merajalela.

Lemahnya Iman Menjadi Faktor Bunuh Diri?

Dalam kasus bunuh diri, ada banyak faktor yang dapat menjadi sebab terjadinya hal yang tidak kita inginkan. Termasuk lemahnya iman seseorang. Untuk itu di dalam ajaran Islam, apabila pikiran sedang semrawut dan hati sedang gelisah. Ataupun jiwa sedang bergelut dalam amarah. Hendaknya kita segera mengingat Allah Swt. dan beribadah guna menenangkan hati dan pikiran, serta menjauhkan pikiran-pikiran negatif khususnya menghilangkan pikiran mengakhiri hidup secara dini.

Bunuh diri adalah salah satu perbuatan yang paling dibenci Allah Swt. dan merupakan perbuatan zalim yang mengakibatkan dosa besar. Tertera dalam QS. An-Nisa’ ayat 29:

Baca Juga:

Bisakah Perempuan Dicintai Sebagai Manusia Seutuhnya?

Memaknai Fitrah Manusia: Ragam Tubuh yang Merdeka

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

Yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Bahkan Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwasanya perbuatan bunuh diri merupakan dosa besar yang tidak akan diterima surga dan menjadi salah satu penyebab masuk neraka.

“Di antara orang-orang sebelum kalian ada seorang laki-laki yang terluka. Lalu, ia merasa putus asa. Kemudian, dia mengambil sebilah pisau untuk mengiris urat nadi tangannya dengan pisau tersebut. Tentu saja darah tidak berhenti keluar dari tubuhnya sampai akhirnya ia meninggal dunia. Kemudian, Allah Swt. berfirman: ‘Hamba-Ku telah mendahului Aku untuk mengakhiri masa hidupnya, maka Aku mengharamkan surga atas orang tersebut’.”

Penyebaran Media Juga Berperan dalam Fenomena Copycat Suicide

Saat ini media berperan penting dalam menyampaikan berbagai informasi. Saat teknologi sudah berkembang, hampir setiap orang memiliki smartphone yang bisa digunakan sebagai media perantara informasi. Termasuk pemberitaan bunuh diri yang tersebar secara leluasa.

Meski banyak media yang menggunakan kata-kata trigger warning terlebih dahulu sebagai pengingat. Namun, banyak juga masyarakat yang penuh dengan rasa penasaran sampai lupa bahwa dirinya sangatlah sensitif dengan hal demikian, sehingga tanpa sadar, pikiran-pikiran  buruk terus terlintas setelah mengetahui berita bunuh diri tersebut.

Fenomena copycat suicide ini sudah banyak terjadi saat ini. Sehingga ada baiknya kita membentengi diri kita dengan iman dan takwa, serta mewadahi diri dengan kegiatan yang positif. Meski mengakhiri hidup tampak adalah jalan keluar yang paling mudah. Namun ingat, bahwa hal tersebut adalah dosa besar dan merupakan perbuatan zalim, baik zalim terhadap diri sendiri maupun kepada keluarga dan kerabat yang kita tinggalkan.

Jika saat ini salingers sedang dalam masalah yang sekiranya dalam tahapan pikiran manusia sudah sangat sulit untuk menemukan jalan keluar. Maka ingatlah apa yang Allah Swt. katakan dalam QS. Al-Baqarah ayat 286: La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus’aha Allah Swt. tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. []

Tags: Copycat SuicideDampak Media SosialFenomena Bunuh DiriFitrah ManusiaLemahnya Iman
Ayu Bejoo

Ayu Bejoo

Pegiat Literasi & Aktivis Gender

Terkait Posts

Kisah Luna Maya

Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

9 Mei 2025
Waktu Berlalu Cepat

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

9 Mei 2025
Memilih Pasangan

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

8 Mei 2025
Keheningan

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

8 Mei 2025
Separuh Mahar

Separuh Mahar untuk Istri? Ini Bukan Soal Diskon, Tapi Fikih

7 Mei 2025
Aktivitas Digital

Menelaah Konsep Makruf dalam Aktivitas Digital

7 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Kesaksian Perempuan

    Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Perempuan Menurut Abu Hanifah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama
  • Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro
  • Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?
  • Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai
  • Aurat dalam Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version