Mubadalah.id – Di masa sekarang tidak jarang orang-orang menjadikan idola yang ada di media social sebagai panutan gaya hidup. Banyak orang yang ingin mengikuti gaya hidup seperti idolanya. Mulai dari gaya pakaian, aksesoris, ataupun yang lainnya. Kehidupan seperti ini yang kita jadikan sebagai patokan standar gaya hidup. Inilah yang menyebabkan kurangnya rasa syukur dengan apa yang kita miliki.
Mengutip dari KBBI daring, definisi gaya hidup berarti pola tingkah sehari-hari segolongan orang di dalam masyarakat. Sedangkan kata minimalis berarti berkenaan dengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik (kbbi.web.id, 2023).
Hidup minimalis berarti hidup yang tidak berlebih-lebihan. Membuat fokus pada sesuatu yang lebih penting, dan membuang sesuatu yang tidak penting, sehingga bisa menemukan kebahagiaan, kepuasan, dan kebebasan. Dengan kata lain, sederhana dengan rasa syukur dan tidak merasa kekurangan.
Gaya Hidup Minimalis dalam Al-Qur’an
Gaya hidup minimalis ini sudah ada dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf: 31 yang menjelaskan larangan untuk berlebih-lebihan
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
Dalam surah al-isra’ ayat 27 juga menjelaskan bahwa perbuatan boros itu saudaranya setan
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Ajaran hidup sederhana telah Rasulullah Saw teladankan, seperti makan menggunakan tangan kanan. Meskipun semasa hidup nabi sudah memiliki peralatan makan alami seperti bejana atau yang lainnya. Namun saat makan, Nabi selalu menggunakan tangan kanan dan hal ini menjadi sunnah yang banyak diikuti umat muslim.
Sunah Nabi
Perlu kita ketahui juga hasil penelitian medis, tangan kanan yang bergerak pada waktu makan syaraf otak kiri akan tetap bekerja dan selalu aktif. Hal ini berfungsi untuk melatih dan menjaga otak kiri menghasilkan pikiran yang tetap fokus dan selalu aktif.
Selain itu kebiasaan tidur Nabi di kamar yang sederhana dan beralasan tikar dari kulit binatang yang berisi serabut pelepah kurma.
Dengan kesederhanaan itulah hidup menjadi lebih damai, tidak berlebih-lebihan dalam hal kehidupan sebab lebih mementingkan rasa syukur atas apa yang diperoleh dan menjadi pendorong untuk tidak mengeluh dengan sesuatu yang tidak dimiliki.
Manfaat menerapkan gaya hidup minimalis yang dapat kita rasakan antara lain, tidak terjadi munculnya sifat kecemburuan, rasa iri dan tidak suka disebagian kalangan. Lalu mengurangi stress.
Dengan menjadi seorang yang minimalis, kita akan menjadi pribadi yang lebih bersyukur dengan apa yang telah kita punya yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Di samping itu tidak akan terpengaruh dengan tren yang ada ataupun barang-barang yang orang lain miliki.
Manfaat Gaya Hidup Minimalis
Adapun manfaat gaya hidup minimalis berdasarkan Al-Qur’an antara lain, pertama memiliki banyak waktu. Semakin sedikit hal-hal yang menjadi prioritas yang penting, semakin banyak juga waktu yang dimiliki yang dapat digunakan kepada kegiatan yang lebih penting.
Kedua, menciptakan finansial yang sehat. Saat menjadi minimalis kita akan membeli barang sesuai denga apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. Jadi, dengan membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan maka akan lebih sedikit uang yang digunakan sehingga terciptalah keuangan yang sehat.
Ketiga, pola pikir lebih positif. Saat fokus pada hal-hal yang lebih penting dan berani melepaskan hal-hal yang mengikat dan sebenarnya tidak berharga. Ini akan membuat pola pikir kita menjadi positif dan menjadi orang yang lebih efisien.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa Islam mengajarkan gaya hidup minimalis yang mengandung kesederhanaan dengan rasa syukur. Yakni dengan apa yang kita miliki, dan tidak kita miliki. Namun bukan berarti kita tidak cukup dan merasa kekurangan. Sebab semua itu berdasarkan pada apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. []