• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Halaqah Fiqih Peradaban dan Masa Depan NU Menuju Abad Kedua

NU telah mengambil kembali wacana kemanusiaan di tengah berbagai konflik negara-negara, dan tantangan dunia di abad modern ini

Muhammad Rafii Muhammad Rafii
27/02/2023
in Publik
0
Halaqah Fikih Peradaban

Halaqah Fikih Peradaban

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) telah berhasil menyita perhatian publik Indonesia bahkan dunia. Berbagai rangkaian kegiatan terselenggara dalam rangka merayakan 100 Tahun NU dan menjemput abad ke-2 NU. Menurut penulis salah satu rangkaian kegiatan yang penting adalah “Halaqah Fiqih Peradaban”.

Halaqah Fiqih Peradaban dilaksanakan di 275 titik atau tempat, di Pesantren hingga Hotel. Ini menandakan kesadaran sekaligus kebangkitan pengurus NU dan Nahdliyyin dalam rangka menghadapi berbagai persoalan umat manusia di masa lalu, dan yang akan datang. Yakni dengan mengarusutamakan pengetahuan, intelektualisme atau ilmu ke hadapan publik.

Judul tulisan di atas penulis ramu dari pernyataan KH. Akhmad Said Asrori yang merupakan Katib Aam PBNU dan sekaligus salah satu narasumber dalam Halaqah Fiqih Perabadan dengan tema “Fiqih Siyasah dan Masalah Kaum Minoritas”. Pernyataan yang mengejutkan di tengah guyonan dalam halaqah tersebut, KH. Asrori mengingatkan bahwa NU penting mengisi otak, dan akal, yang telah Tuhan ciptakan bagi umat manusia.

Memenuhi Otak tampaknya merupakan salah satu agenda besar NU dengan menghadirkan ratusan halaqah yang tersebar di beberapa tempat dan tema yang beragam. Kebangkitan NU dalam menjemput abad ke-2 telah ditetapkan dan dikukuhkan dengan persiapan pengetahuan. Pengetahuan tidak dapat kita abaikan dalam peradaban dunia telah mampu menaklukkan negara-negara besar, blok-blok baru, dan menembus batas-batas teritorial yang selama ini dinilai telah mapan.

Kita dapat mengingat judul buku “Power/Knowlodge” karya Michel Foucault yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Wacana Kuasa/Pengetahuan”. Pengetahuan menjadi titik penaklukkan dunia, pengembaraan peradaban manusia, dan pemajuan kemanusiaan. Bahkan tidak sedikit kuasa dan pengetahuan seringkali berselingkuh untuk merekayasa berbagai perubahan dan realitas masyarakat.

Memahami Peradaban Dunia

NU memahami bahwa peradaban dunia hari ini telah terbelah menjadi blok yang mementingkan kelompok, individu, dan politik. NU mau tidak mau di abad ke-2 harus menjadi bagian penting dari perubahan dan perdamaian dunia. Hal ini mengingatkan kita pada tema satu abad NU yaitu “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”. Tema tersebut memperjelas dan mempertegas bagaimana NU harus bersiap diri, mengayun, dan memberi bekal bagi Nahdliyyin dalam sebuah kegiatan penting Halaqah Fiqih Peradaban.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Halaqah fiqih peradaban menjadi momen di mana kebangkitan NU dimulai dengan wacana dan ilmu pengetahuan. Sebagai sebuah bangsa, negara, dan agama tidak mungkin dapat meraih dan berkontribusi bagi kehidupan manusia tanpa melibatkan pengetahuan. Hal ini tentu mudah sekali kita telusuri dari masa keemasan Islam yang terpenuhi dengan sumbangan ilmu pengetahuan bagi peradaban dunia (Al Makin, 2018).

Pengetahuan sudah semestinya tidak mengenal batas-batas wilayah, negara dan bangsa. Atau hanya sekedar sekat mazhab dan kelompok. Gus Ulil Abshar Abdalla dalam ceramahnya pada halaqah tersebut menyebutkan bahwa ulama atau cendekiawan Islam terdahulu mampu berbuat untuk dunia, mempengaruhi dunia, dan menjadi penakluk dunia, karena tidak mengenal batas-batas wilayah.

Seorang cendekiawan muslim terdahulu dapat menjelajah pengetahuan dari berbagai suku, bangsa, ras, etnis dan budaya.  Bahkan dengan cara pandang jauh yang tidak dapat akal sehat umat manusia perkirakan. Hal ini sejalan dengan apa yang tersampaikan oleh Budiman Sudjatmiko dalam pidato kebudayaan bertajuk “Berguru pada Alam yang Terkembang” ((Budiman: 2018).  Sehingga kondisi ini menunjukkan bahwa ulama terdahulu menjadi teladan bagi warga NU dan umat Islam untuk mengambil ilmu pengetahuan dari negara manapun.

Menjadi Titik Permulaan

Halaqah fiqih peradaban menjadi titik permulaan bahwa warga NU sudah harus kembali mengambil pengetahuan dan menjadikan pengetahuan sebagai kekuatan dalam mempengaruhi dunia. Hal ini dapat pula kita lihat dari berbagai tema yang terbahas dalam haalqah. Seperti: Fiqih Siyasah: Peran Strategis NU dalam Merekonstruksi Tatanan Peradaban Dunia Baru. Fiqih dan Tasawuf dalam Kehidupan Bernegara. Lalu Fiqih Siyasah dan Masalah Kaum Minoritas. Selain itu, Fiqih Siyasah NU dan Realitas Peradaban Baru, dan Fiqih Siyasah dalam Tantangan Dunia.

Kesadaran dalam menghadapi era kebangkitan NU telah kita mulai dengan kemampuan intelektual dan kematangan berpikir. Bertambah dengan bekal untuk menghadapi berbagai pembahasan. Peradaban dunia adalah agenda besar dalam abad ke-2 NU. Di mana NU telah mengambil kembali wacana kemanusiaan di tengah berbagai konflik negara-negara, dan tantangan dunia di abad modern ini. Kesiapan NU tentu lahir dari berbagai problem umat manusia, dan mempengaruhi peradaban manusia, yang tidak mungkin dapat kita lakukan tanpa pengetahuan.

Rangkaian halaqah ini mengisyaratkan bahwa NU kembali memenuhi otak warga NU dan umat Islam. Yakni dengan berbagai wacana modern yang kerap tersesatkan, dikafirkan, dan kita nilai produk kafir. Itulah sebabnya halaqah adalah momen mengisi otak untuk dapat mencerdaskan kehidupan kaum muslimin dengan berbagai wacana dan keilmuan.

Realitas tersebut tentu dapat kita lihat dengan bagaimana kontribusi NU dalam satu Abad sebelumnya terhadap kehidupan umat beragama, bernegara dan berbangsa di Indonesia. Dari mengisi kotak, membimbing umat, dan mendidik generasi-generasi penerus agama dan bangsa di dunia pendidikan. NU bahkan siap menjadi benteng terakhir bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas panji “mencintai tanah air sebagian dari iman.”

Abad ke-2 NU tentu menjadi harapan besar bagi warga NU dan umat Islam untuk terus memperkuat jangkauannya ke tengah-tengah dunia global. Yakni dengan kebangkitan pengetahuan dan komitmen kemanusiaan. Hal ini membawa pembaharuan dan semangat baru dalam mendigdayakan NU menuju peradaban dan kebangkitan baru. []

Tags: halaqah Fiqih PeradabanHarlah NUislamNahdlatul UlamaSatu Abad NUUlama Nusantara
Muhammad Rafii

Muhammad Rafii

Muhammad Rafii, lahir di Baringin, Tapanulis Selatan, 13 Maret 1995. Anak dari orang tua, ayah Ali Jabbar Ritonga dan ibu Nurida Rambe dan menetap di Jambi. ia merupakan almuni Pondok Pesantren Dzulhijjah di Muaro Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi. Studi Sarjana ditempuh pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin di Jambi pada Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, (2013-2017). Selanjutnya menempuh Studi Pascasarjana pada Jurusan Studi Ilmu Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim di Malang (2017-2019). Minat kajiannya meliputi: studi gender, agama dan budaya, dan politik Islam. Ia aktif menjadi relawan dan mengikuti kajian Beranda Perempuan. Ia juga merupakan anggota aktif Gusdurian Jambi dalam mengisi diskusi, kajian dan pembahasan seputar isu-isu di Jambi

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version