• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hukum Islam Belum Merespon Isu-isu Dasar Hak Anak

Prinsip non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, dan penghargaan terhadap pendapat anak sangat sedikit sekali memperoleh perhatian dan pembahasan dalam hukum Islam

Redaksi Redaksi
17/10/2022
in Hikmah
0
anak

anak

354
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anggota Majlis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI) Dr. Faqihuddin Abdul Kodir menyebutkan bahwa pembahasan dan penjelasan hukum Islam mengenai hak – hak anak masih belum merespon isu-isu dasar yang menjadi perhatian realitas masyarakat kontemporer.

Isu-isu kekerasan yang dihadapi banyak anak di berbagai komunitas, baik seksual, fisik, maupun sosial ini, lanjut kata Kang Faqih, belum menjadi perhatian dan pembahasan yang memadai dalam fikih kontemporer.

Begitupun isu-isu khusus untuk perlindungan anak – anak difabel, anak-anak dalam konflik sosial, peperangan, dan anak yang berhadapan dengan hukum.

Kemudian, korban perdaganan orang, pornografi, terorisme, dan kejahatan-kejahatan global, juga masih belum ada pembahasan dalam fikih kontemporer.

Dari empat prinsip dalam Konvensi Hak Anak, hanya prinsip mengenai hak hidup, tumbuh, dan berkembang yang memperoleh perhatian.

Baca Juga:

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Sementara prinsip non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, dan penghargaan terhadap pendapat anak sangat sedikit sekali memperoleh perhatian dan pembahasan dalam hukum Islam.

Artinya, hukum Islam kontemporer mengenai hak anak masih belum benar-benar menjawab kebutuhan-kebutuhan nyata dari masyarakat modern saat ini.

Kang Faqih juga mengingatkan, sebagian besar kajian fikih kontemporer juga masih alpa dalam menuntut tanggung-jawab selain orang tua dan keluarga.

Lebih lanjut, Lembaga Hukum Islam Internasional, dalam sepuluh rekomendasinya pada tahun 2000 di Riyadh Saudi Arabia juga sudah menyinggung peran negara pada poin keempat.

Poin kedelepan, tentang pendidikan kewargaan, juga bisa meminta sebagai pertanggungjawaban negara. Namun, poin-poin ini hanya mengasumsikan pada kondisi anakanak yang tidak ada, atau tidak bersama, dengan orang tua dan atau keluarga.

Lingkungan pengasuhan yang kondusif, misalnya, masih hanya membebankan kepada keluarga, bahkan eksplisit kepada seorang ibu.

Padahal, dalam kehidupan nyata, yang memiliki sumber daya besar untuk memfasilitasi lingkungan ini adalah justru negara dan perusahaan-perusahaan, di samping masyarakat juga bisa kita tuntut tanggungjawabnya. (Rul)

Tags: anakbelumhakHak anakHukum Islamisu-isukKupimerespon
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version